Penyebab Terjadinya Leukopenia

ika terjadi leukopenia, yang mana kondisi di mana jumlah sel darah putih terlalu rendah, maka tubuh akan mudah terserang penyakit. Di bawah ini merupakan berbagai kondisi atau penyakit yang mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah sel darah putih.
Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Sel darah putih sangat penting sebagai imunitas untuk pertahanan tubuh dari penyakit dan infeksi. Leukopenia merupakan jumlah sel darah putih yang yang cenderung rendah yang ada di dalam tubuh. 

Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Secara umum darah terdiri dari trombosit, plasma darah, sel darah merah, dan sel darah putih. Pada setiap komponen darah tersebut memiliki peran tersendiri, salah satunya sel darah putih yang merupakan bagian penting pada sistem kekebalan tubuh manusia. 

Sel darah putih atau dikenal dengan sebutan leukosit, berfungsi untuk melawan benda atau organisme asing yang masuk ke dalam tubuh dengan memproduksi antibodi guna mengatisipasi terjadinya infeksi.

 Jika terjadi leukopenia, yang mana kondisi di mana jumlah sel darah putih terlalu rendah, maka tubuh akan mudah terserang penyakit. Di bawah ini merupakan berbagai kondisi atau penyakit yang mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah sel darah putih.

Keadaan yang mengakibatkan sel darah putih turun

Pemeriksaan sel darah putih adalah bagian dari tes darah lengkap. Dokter umumnya melakukan pemeriksaan ini guna mengetahui diagnosis atau mengevaluasi kondisi tertentu. Pada satu mikroliter darah, normalnya terdapat 3.500-10.500 sel darah putih. 

Dikatakan seseorang menderita leukopenia jika jumlah sel darah putih kurang dari 4.000. Keadaan ini menandakan bahwa adanya gangguan atau penyakit tertentu dalam tubuh kita.

Jumlah sel darah putih yang rendah atau leukopenia umumnya diakibatkan hal-hal berikut ini:

  • Terjadi infeksi, contohnya pada sepsis, HIV/AIDS dan tuberkulosis.
  • Kelainan turunan pada saat lahir yang mengakibatkan fungsi sumsum tulang yang memproduksi sel darah berkurang, seperti pada penyakit myelokathexis dan Sindrom Kostmann.
  • Terjadi gangguan autoimun yang menghancurkan sel darah putih atau sel sumsum tulang, seperti pada penyakit lupus dan radang sendi (rheumatoid arthritis).
  • Terjadi infeksi parah yang menyebabkan sel darah putih bekerja lebih keras.
  • Dampak dari pengobatan tertentu, seperti antibiotik yang merusak sel darah putih, kemoterapipenicillin, atau kortikosteroid.
  • Leukopenia atau sel darah putih rendah dapat diakibatkan oleh kekurangan vitamin B12, folat, zinc, dan tembaga.
  • Ada gangguan atau penyakit yang berkaitan dengan sel darah atau sumsum tulang, contohnya anemia aplastik, hipersplenisme atau limpa yang terlalu aktif, myelodysplastic syndrome (MDS), myeloproliferative syndrome, dan myelofibrosis.
  • Menderita kanker darah dan kanker sumsum tulang, yaitu kanker yang tumbuh pada sumsum tulang dan menyebabkan sel darah tidak bisa diproduksi dan berkembang dengan normal.
  • Penyebaran atau metastasis kanker. Sel kanker dapat menyebar ke organ atau jaringan tubuh lain, termasuk ke sumsum tulang yang kemudian memengaruhi fungsinya. Sebagai akibatnya, sumsum tulang kesulitan untuk memproduksi sel darah yang diperlukan tubuh.
  • Terapi radiasi dapat memberi dampak. Terapi radiasi pada tulang besar yang memiliki kandungan sumsum tlang paling banyak, seperti pangggul, kak, dan torso membuat leukopenia rentan terjadi 
  • Menderita sarkoidosis, yaitu penyakit sistemik yang diakibatkan oleh respons imun yang berlebihan serta ditandai dengan pembentukan granuloma atau radang pada beberapa sistem tubuh. Jika granuloma terbentuk di sumsum tulang, maka leukopenia pun bisa terjadi.

Sel darah putih rendah atau leukopenia kerap kali terjadi bahkan tanpa munculnya gejala. 

Tetapi bila Anda mengalami sejumlah gejala seperti demam, panas dingin, atau terdapat penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, maka ada baiknya anda segera melakukan pemeriksaan serta konsultasi pada dokter ahli. 

Hal ini bertujuan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut serta tindakan apa yang perlu diambil jika memang anda terdiagnosis menderita leukopenia.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app