Penyebab Kanker Hati dan Cara Mencegahnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
Penyebab Kanker Hati dan Cara Mencegahnya

Kanker hati adalah setiap keganasan yang terjadi pada sel-sel hati. Ketika sel-sel kanker bermula dari hati itu sendiri, bukan perpindahan dari organ atau bagian tubuh lainnya, maka disebut sebagai kanker hati primer. Penyebab kanker hati primer yang utama adalah adanya jaringan parut pada hati (sirosis) yang disebabkan oleh terlalu banyak meminum alkohol atau karena infeksi hepatitis B atau C.

Jenis kanker hati primer hepatocellular carcinoma (hepatoma, atau HCC) merupakan jenis yang paling umum. Angka kejadiannya sekitar 75% dari keseluruhan kanker primer, dan cenderung lebih banyak menyerang pria daripada wanita.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Para ahli mengatakan bahwa penyebab umum HCC adalah konsumsi alkohol berlebihan, berhubungan seks tanpa kondom (seks bebas) dan penggunaan jarum suntik secara bersamaan (kebanyakan pada pembuatan tato & penggunaan narkoba). Hal-hal seperti inilah yang menjadi pintu masuk virus-virus penyebab hepatitis B dan C yang pada gilirannya menyebabkan keganasan atau kanker pada hati.

Bahkan data menunjukkan, sampai dengan 80 persen kanker hati primer di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau hepatitis C. Virus ini dapat menginfeksi selama bertahun-tahun dan mengakibatkan terbentuknya sirosis (jaringan parut) di hati. Seseorang dapat terinfeksi virus ini melalui kontak fisik dengan darah atau cairan tubuh si penderita. Oleh sebab itu Anda harus lebih berhati-hati jika berkontak fisik dengan teman, kerabat atau keluarga yang Anda ketahui terinfeksi virus ini, seperti dengan membatasi penggunaan alat mandi, makan/minum bersamaan.

Selain itu, ada pula kanker yang berasal dari organ atau bagian tubuh lain dan akhirnya menginfeksi hati, yang dikenal sebagai metastasis ke hati atau kanker hati sekunder. Jenis kanker ini lebih sering terjadi daripada kanker hati primer. Penyebaran kanker ke hati ini banyak berawal dari kanker saluran pencernaan (kanker usus besar), kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker ovarium, dan kanker prostat.

Selanjutnya, mari kita simak apa saja faktor resiko penyebab kanker hati dan cara mencegahnya.

Faktor Penyebab Kanker Hati

1. Sirosis

Penyebab kanker hati yang pertama adalah sirosis. Sirosis terjadi akibat sel hati rusak dan diganti dengan jaringan parut. Terbentuknya jaringan parut ini berefek buruk pada cara kerja hati. Seseorang yang mengidap sirosis beresiko tinggi terkena kanker hati hepatocellular carcinoma atau HCC. Sirosis dapat disebabkan oleh:

Sirosis biliaris primer (PBC) peradangan saluran empedu di hati dalam jangka panjang yang menyebabkan terbentuknya batu empedu di hati, dan akhirnya menyebabkan sirosis hati. PBC akan meningkatkan risiko terjadinya HCC.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

2. Alkohol

Mengonsumsi alkohol berlebihan dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sirosis, yang pada akhirnya memicu terjadinya kanker hati. Kurangi konsumsinya, atau yang lebih baik berhentilah minum alkohol karena dapat membantu mencegah kanker hati dan mengurangi resiko penyakit lainnya.

3. Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkohol (NAFLD )

Penyakit ini juga disebut steatohepatitis nonalkohol, yang menyebabkan sejenis lemak yang disebut trigliserida menumpuk di hati, dan berakibat pada kerusakan hati. NAFLD dapat menyebabkan sirosis (jaringan parut di hati) yang pada akhirnya menyebabkan kanker hati.

Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang kelebihan berat badan/obesitas, dan mengidap diabetes tipe 2 atau sindrom metabolik yang ditandai dengan gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol yang tidak normal.

Satu studi memperkirakan bahwa orang dengan penyakit ini, memiliki risiko kanker hati yang 4 kali lebih tinggi dibandingkan orang tanpa kondisi ini.

4. Infeksi Virus Hepatitis

Virus hepatitis B dan C menjadi penyebab kanker hati primer terbanyak.

Infeksi jangka panjang virus hepatitis B atau C (kronis) akan meningkatkan risiko terjadinya kanker hati primer, karena virus ini menyebabkan kerusakan pada hati (sirosis). Seorang penderita hepatitis B atau C harus menjauhi alkohol, karena dengan mengonsumsinya akan lebih meningkatkan resiko terkena sirosis dan atau kanker hati.

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

5. Merokok

Penyebab kanker hati berikutnya adalah merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko kanker hati. Para peneliti memperkirakan bahwa hampir seperempat dari kanker hati di Inggris disebabkan oleh merokok. Seseorang yang mengidap hepatitis B atau C memiliki risiko kanker hati yang lebih tinggi jika mereka merokok. Terlebih lagi jika Anda perokok yang minum alkohol maka risikonya akan meningkat 10 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang menjauhi rokok dan alkohol.

Berhentilah merokok! karena tidak mendatangkan manfaat sama sekali, sebaliknya malah akan merugikan diri sendiri. Harap diperhatikan juga dampak asap dari rokok yang Anda bakar, karena akan merugikan orang lain di sekitar Anda!

6. Imunitas Rendah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS memiliki risiko kanker hati yang lima kali lebih besar dibandingkan individu sehat lainnya.

7. Lupus

Lupus eritematosus sistemik (SLE) adalah suatu kondisi kronis yang menyebabkan peradangan pada kulit dan sendi, dan mungkin termasuk organ seperti jantung dan ginjal. Penderita lupus memiliki resiko lebih dari dua kali lipat terkena kanker hati dibandingkan dengan populasi umum. Baca: penyakit lupus

8. Riwayat Keluarga

Seseorang dengan riwayat keluarga kanker hati memiliki peningkatan risiko kanker hati pada dirinya sendiri. Khususnya keluarga sedarah, seperti kakak kandung, orang tua, atau kakek nenek.

9. Diabetes

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker hati daripada orang yang tidak mengidap diabetes. Risiko yang lebih tinggi ini mungkin disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes atau akibat kerusakan hati yang disebabkan oleh diabetes. Risikonya akan jauh lebih meningkat lagi jika seseorang penderita diabetes juga menderita hepatitis atau mengonsumsi alkohol.

Beberapa pengobatan untuk diabetes seperti metformin dapat mengurangi risiko kanker hati.

10. Pengangkatan Kantung Empedu

Seseorang yang melakukan pengangkatan kantung empedu (kolesistektomi) memiliki peningkatan risiko kanker hati. Resiko yang meningkat mungkin karena tekanan yang meningkat pada saluran empedu yang menyebabkan peradangan jangka panjang di jaringan hati.

11. Radiasi dari Sinar-X atau CT Scan

Radiasi dari sinar-X (rongsen) atau CT scan bisa menjadi faktor risiko penyebab kanker hati tapi risikonya masih sangat kecil. Namun yang penting untuk diingat bahwa X-ray dan CT scan sangat penting dalam mendiagnosis penyakit sehingga dapat membantu seseorang dalam melakukan pengobatan yang tepat.

12. Berat Badan

Kelebihan berat badan atau obesitas ternyata bisa menjadi faktor risiko penyebab kanker hati. Hal ini dimungkinkan karena diabetes dan penyakit hati berlemak non alkohol (NAFLD) lebih sering terjadi pada seseorang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

13. Aflatoksin

Senyawa yang mematikan bagi manusia dan juga hewan. Biasa ditemukan pada kacang, gandum, kacang kedelai, kacang tanah, jagung dan beras yang berjamur. Mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa ini dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko kanker hati hepatoseluler.

14. Bahan Kimia 

Penyebab kanker hati yang terakhir adalah bahan kimia. Paparan arsenik, zat alami yang kadang kala ditemukan di air minum, dan juga vinil klorida, bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik tertentu bisa menjadi faktor penyebab kanker hati.

Cara Mencegah Kanker Hati

Anda dapat menurunkan risiko terkena kanker hati dengan cara pencegahan berikut ini :

  • Olahraga teratur.
  • Mengendalikan berat badan agar tidak obesitas.
  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Menghindari dan mengobati infeksi virus hepatitis.
  • Melakukan deteksi dini atau skrining pada kanker hati.
  • Berhentilah atau jangan pernah memulai merokok.
  • Menjauhi minuman keras atau alkohol.
  • Membatasi paparan zat kimia penyebab kanker.
  • Menghindari makanan yang berjamur.
  • Jauhi seks bebas.
  • Hindari penggunaan jarum suntik secara bersamaan (rawan terjadi di tempat penindikan & tato, serta pengguna narkoba).
  • Selalu periksakan kondisi kesehatan secara rutin.

Hati memiliki berbagai fungsi, termasuk detoksifikasi (menyingkirkan toksin), mensintesis protein, menghancurkan lemak, dan memproduksi zat-zat biokimia yang penting untuk pencernaan. Fungsi hati yang vital dan teramat penting itulah yang membuat kita tidak bisa hidup tanpa hati. Oleh sebab itu dengan mengetahui penyebab terjadinya kanker hati dan selalu menjaga kesehatan hati beserta seluruh tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat, dapat menjadi modal utama kita terhindar dari kanker hati.

16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kulik L, et al. Epidemiology and management of hepatocellular carcinoma. Gastroenterology. 2019;156:477.
Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Aug. 15, 2018.
Adult cancer pain. Plymouth Meeting, Pa.: National Comprehensive Cancer Network. https://www.nccn.org/professionals/physician_gls/default.aspx.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app