Penyebab dan Cara Mengatasi Jantung Berdetak Cepat

Dipublish tanggal: Sep 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apakah Anda pernah mengalami perubahan ritme jantung dan detak jantung Anda menjadi cepat? Jika iya, mungkin Anda akan merasa tidak nyaman, cemas, hingga bisa menyebabkan pingsan

Berikut adalah cara tepat untuk mengecek detak jantung dasar / istirahat, yaitu saat bangun tidur pagi hari, Anda bisa menempelkan 2 jari (jari tengah dan jari telunjuk) ke pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari. 

Anda bisa menghitung jumlah detak jantung selama 15 detik, lalu dikali 4 supaya Anda bisa mengetahui jumlah detak jantung Anda selama 1 menit. 

Mungkin masyarakat banyak menganggap bahwa detak jantung lambat saat beristirahat adalah suatu pertanda bahwa jantung mengalami gangguan. Namun, pemikiran dan anggapan seperti ini justru tidak benar. 

Detak jantung lambat justru menandakan bahwa kondisi jantung dan kesehatan Anda sangat baik. Kenapa? Otot jantung Anda dalam kondisi baik sehingga tidak perlu bekerja terlalu keras dan menyebabkan detak jantung melambat. Detak jantung melambat berbahaya apabila disertai dengan gejala lain seperti sesak nafas, nyeri dada, dan pusing. 

Sebaliknya, detak jantung cepat menandakan bahwa jantung sedang bekerja keras memompa darah ke seluruh tubuh. Biasanya, detak jantung berubah menjadi cepat saat Anda sedang stress, berolahraga, kelelahan, mengalami gangguan medis tertentu, dan penyebab lainnya.

Detak jantung cepat atau takikardia disebabkan karena terjadi gangguan listrik di jantung (aritmia) sehingga irama jantung menjadi tidak terkontrol. Seseorang termasuk dalam golongan takikardia apabila detak jantung dasar / istirahatnya lebih dari 100 kali tiap menit. 

Sebagian kondisi takikardia tidak menimbulkan komplikasi apapun, namun sebagiannya lagi dapat meningkatkan resiko gangguan fungsi jantung, henti jantung, stroke, hingga kematian.  

Apa Saja Faktor Pemicunya?

Ada banyak faktor pemicu terjadinya detak jantung cepat, diantaranya : usia, stress / cemas berlebihan, efek samping obat, konsumsi minuman beralkohol dan kafein berlebihan, olahraga, dan demam. 

Ada juga kondisi tertentu seperti gagal jantung, hipertiroid, tekanan darah tinggi, anemia, dan gangguan elektrolit tubuh yang juga merupakan faktor pemicu terjadinya detak jantung cepat. 

Detak jantung cenderung akan melambat seiring dengan pertambahan usia. Namun, apabila ada faktor lain penyebab detak jantung cepat, maka pernyataan tersebut tidak berlaku.

Cara Mengatasi

Anda tidak perlu khawatir apabila detak jantung Anda cenderung cepat karena detak jantung cepat dapat kembali normal dengan sendirinya. Namun, tergantung juga dari faktor penyebabnya. 

Penanganannya bisa dilakukan secara optimal apabila Anda mengetahui faktor penyebabnya terlebih dahulu. Penanganan secara tepat dapat membuat detak jantung menjadi normal, meminimalkan resiko komplikasi, dan mencegah detak jantung cepat terulang kembali. 

Ada beberapa gerakan sederhana untuk membantu detak jantung cepat kembali normal pada sebagian kasus. Gerakan ini disebut dengan manuver Vagal. 

Gerakan-gerakan seperti batuk, lalu berusaha mengejan seperti saat BAB, memijat pembuluh karotis di leher, atau meletakkan es batu pada wajah dapat memengaruhi saraf vagus untuk mengatur detak jantung. 

Apabila setelah melakukan manuver Vagal tetap tidak ada perubahan, maka Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Biasanya dokter akan memberikan suntikan dengan obat antiaritmia untuk membuat detak jantung normal kembali. 

Apabila kondisi sudah gawat namun pemberian obat tetap tidak berhasil, biasanya dokter akan melakukan prosedur kardioversi. Prosedur kardioversi adalah prosedur dengan menggunakan alat kejut listrik pada jantung. Harapannya impuls listrik jantung akan membaik dan detak jantung menjadi normal kembali. 

Ada pula tindakan lanjutan untuk membantu mengatasi detak jantung cepat berkelanjutan, antara lain : menggunakan pacemaker atau alat pacu jantung, ablasi kateter, hingga pembedahan jantung. Tentu saja untuk memulai prosesnya harus melalui konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Ada beberapa cara supaya detak jantung Anda normal dan mencegahnya berdetak cepat, yaitu dengan mengurangi stress, tidak merokok, menjaga berat badan supaya ideal, dan selalu aktif bergerak.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Riggin ER. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. July 14, 2016.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app