Patah Tulang Paha - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 26, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 4 menit

Tulang paha adalah tulang paling besar dan paling kuat di antara tulang-tulang lainnya. Pasalnya, tulang paha bertugas untuk menopang berat badan Anda setiap hari, baik saat berdiri, berjalan, atau beraktivitas. Ketika tulang paha ini patah (fraktur), tentunya akan butuh waktu lama untuk sembuh. Akibatnya, aktivitas sehari-hari Anda jadi terganggu karena Anda jadi tidak bisa berjalan dengan leluasa.

Lantas, apa saja penyebab patah tulang paha dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak ulasannya berikut ini.

Apa itu patah tulang paha?

Tulang paha adalah tulang yang paling besar dan kuat, sehingga kecil kemungkinannya untuk retak atau patah. Walaupun risikonya kecil, seseorang mungkin saja mengalami patah tulang paha karena berbagai hal.

Patah tulang paha adalah cedera parah yang biasanya terjadi akibat tabrakan mobil berkecepatan tinggi atau jatuh dari ketinggian. Ya, tulang paha hanya bisa patah akibat pukulan atau hantaman keras yang mengenai langsung ke tulang paha.

Mengenal patah tulang paha

Jenis

Patah tulang paha terbagi menjadi 3 kategori, yaitu:

1. Fraktur femur proksimal

Fraktur femur proksimal disebut juga dengan patah tulang pinggul. Kondisi ini terjadi ketika tulang paha paling atas yang berdekatan dengan sendigt;panggul mengalami patah.

Fraktur femur proksimal terbagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Fraktur leher femur, adalah patah pada sendi pinggul dan bagian atas tulang paha.
  • Fraktur intertrochanter femur, terjadi tepat di bawah leher femur dan cenderung lebih mudah ditangani daripada fraktur leher femur.
  • Fraktur insufisiensi, terjadi pada tulang panggul daripada tulang paha. Kondisi ini sering dapat diobati tanpa operasi.

2. Fraktur batang femur

Fraktur batang femur adalah cedera parah yang terjadi di poros femoral, yaitu bagian tulang paha yang panjang dan lurus. Jenis patah kaki ini hampir selalu membutuhkan operasi agar pasien bisa sembuh dan kembali berjalan.

Dokter akan memasukkan logam batang intramedullary (IM) ke bagian tengah tulang paha. Logam tersebut dapat membantu menghubungkan kembali 2 ujung tulang yang patah, lalu dikencangkan dengan sekrup. Logam batang intramedullary akan tetap dibiarkan di dalam tulang, tapi mungkin juga dihilangkan jika menimbulkan rasa sakit.

3. Fraktur femur suprakondiler

Fraktur femur suprakondiler adalah jenis cedera atau patah tulang paha yang terjadi tepat di atas sendi lutut. Kondisi ini paling sering dialami oleh penderita osteoporosis parah atau orang pernah menjalani operasi lutut total.

Fraktur femur suprakondiler bukan masalah sepele, sebab dapat meningkatkan risiko radang sendi lutut di kemudian hari. Oleh karena itu, ada baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Penyebab

Tulang paha cenderung sulit retak atau patah karena sangat kuat. Salah satu penyebab patah tulang paha adalah kecelakaan kendaraan bermotor yang tergolong parah.

Faktor usia ternyata juga dapat meningkatkan risiko patah tulang paha. Orang lanjut usia cenderung mudah jatuh karena kekuatan tulangnya mulai menurun, sehingga rentan mengalami patah tulang. Namun pada kebanyakan kasus, lansia lebih rentan mengalami fraktur panggul daripada patah tulang paha.

Beberapa kondisi medis tertentu seperti osteoporosis, tumor, atau infeksi juga dapat meningkatkan risiko patah tulang. Bahkan, obat bifosfonat yang sering digunakan untuk mengobati osteoporosis pun bisa membuat seseorang rentan terhadap patah tulang. Kasus patah tulang paha yang diakibatkan oleh penyakit disebut dengan patah tulang paha patologis.

Gejala

Berbagai tanda dan gejala patah tulang paha adalah:

  • Nyeri hebat di bagian paha.
  • Tidak bisa berdiri atau menumpu pada kaki yang patah.
  • Bagian kaki yang patah tampak lebih pendek daripada kaki sebelahnya.
  • Kaki tampak bengkok sebelah.

Pencegahan patah tulang paha

Cara terbaik untuk mencegah patah tulang paha adalah menjaga keselamatan Anda sebaik mungkin. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, patah tulang paha dapat terjadi akibat kecelakaan kendaraan bermotor.

Oleh karena itu, pastikan Anda untuk selalu menggunakan sabuk pengaman saat berada di dalam mobil. Berhati-hatilah saat mengemudi supaya Anda terhindar dari kecelakaan yang dapat memicu patah tulang paha.

Seiring bertambahnya usia, risiko osteoporosis akan semakin besar sehingga Anda rentan mengalami patah tulang. Supaya ini tidak terjadi, pastikan tubuh Anda mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup setiap hari.

Cara termudahnya adalah dengan rajin berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi. Atau, Anda juga bisa mengonsumsi makanan sumber kalsium dan vitamin D seperti susu, keju, telur, kacang-kacangan, ikan, dan sebagainya.

Baca Selengkapnya: 10 Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin D Terbaik

Pengobatan patah tulang paha

Pada kebanyakan kasus, patah tulang paha didiagnosis menggunakan rontgen (sinar-X) atau CT scan. Sebelum mulai menentukan pengobatan patah tulang paha, dokter akan melihat dulu jenis patah tulang paha yang Anda alami.

Jenis-jenis patah tulang paha tersebut meliputi:

  • Fraktur transversal, yaitu patah tulang berupa garis horizontal lurus.
  • Fraktur miring, yaitu bentuk retakannya miring.
  • Fraktur spiral, yaitu bentuk retakannya berupa garis yang mengelilingi poros femur, mirip seperti desain lampu barbershop. 
  • Fraktur kominutif, yaitu patah tulang yang menyebabkan tulang remuk.
  • Fraktur majemuk, yaitu patah tulang menembus kulit sehingga disebut juga dengan patah tulang terbuka.

Karena tergolong kuat, kasus patah tulang paha cenderung jarang terjadi. Namun sekalinya kejadian, patah tulang paha membutuhkan waktu lebih dari 6 bulan sampai benar-benar sembuh.

Berikut ini berbagai jenis pengobatan patah tulang paha, yaitu:

Operasi

Operasi intramedullary nailing paling banyak dipilih untuk mengatasi patah tulang paha. Operasi ini dilakukan dengan memasukkan sebuah batang ke dalam tulang paha, lalu bagian atas dan bawahnya 'dikunci' dengan sekrup untuk menahan tulang. 

Tujuan dari operasi intramedullary nailing adalah untuk menahan tulang paha yang patah tetap pada tempatnya sampai sembuh.

Pemberian obat-obatan tertentu

Sebelum dan sesudah operasi, dokter akan meresepkan berbagai jenis obat pereda nyeri seperti:

  • Paracetamol
  • Obat non-steroid antiinflamasi (NSAIDs)
  • Gabapentinoid
  • Penenang otot
  • Opioid
  • Obat nyeri oles (topikal)

Baca Juga: Paracetamol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Setelah tulang paha kembali stabil dan tidak bergeser pasca operasi, dokter biasanya akan merekomendasikan terapi fisik. Terapi fisik ini ditujukan agar otot-otot di sekitar tulang menjadi kuat seperti sedia kala. Latihan ringan juga dapat mengembalikan fleksibilitas dan fungsi normal kaki, terutama pada bagian paha.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app