Hati-Hati! Orang Darah Tinggi Tidak Boleh Minum Obat Ini

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Agu 12, 2021 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Hati-Hati! Orang Darah Tinggi Tidak Boleh Minum Obat Ini

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Bagi para, pengidap hipertensi, menghindari obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah wajib hukumnya. Pun demikian dengan obat-obatan yang akan berinteraksi dengan obat darah tinggi;
  • Obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi oleh para pengidap hipertensi adalah: Penghilang rasa sakit, kontrasepsi oral, antihistamin dan dekongestan, obat penurun berat badan, obat maag, kafein, dan obat herbal;
  • Klik untuk membeli untuk obat hipertensi dari rumah Anda melalui HDMall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Mungkin Anda pernah membaca tulisan yang menyebut bahwa orang yang mengidap darah tinggi tidak boleh mengonsumsi obat flu. Berangkat dari situ, mungkin Anda juga bertanya-tanya: Sebenarnya obat apa saja yang tidak boleh dikonsumsi penderita hipertensi? Apa pula penyebabnya?

Obat yang tidak boleh diminum penderita darah tinggi (hipertensi)

Kebanyakan kita mungkin berasumsi bahwa semua obat yang dijual bebas di pasaran adalah obat yang aman untuk siapa saja. Barangkali kita juga menganggapnya lebih aman daripada obat resep dari dokter. Kenyataannya, semua obat bisa memiliki efek samping. Aspirin yang biasa kita konsumsi pun punya risiko menyebabkan perdarahan lambung, sedanngkan acetaminophen (paracetamol) berisiko menyebabkan kerusakan hati.

Itulah sebabnya memperhatikan risiko efek samping serta catatan kontraindikasi dan interaksi pada kemasan obat sangat penting. Terlebih jika Anda dalam kondisi hamil, menyusui, atau memiliki riwayat penyakit seperti diabetes dan hipertensi.

Bicara soal pengidap hipertensi, menghindari obat-obatan yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah wajib hukumnya. Pun demikian dengan obat-obatan yang akan berinteraksi dengan obat darah tinggi. Pertanyaannya: Obat apa saja yang harus dihindari oleh pengidap hipertensi?

1. Penghilang rasa sakit

Obat-obatan penghilang nyeri atau analgesik, seperti ibuprofen dan naproxen yang masuk dalam golongan non-steroid anti-inflamation drugs (NSAID), dapat meningkatkan tekanan darah meski Anda mengonsumsi obat anti-hipertensi.

Obat analgesik tersebut memiliki efek menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan jumlah sodium dalam tubuh. Kedua efek ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Penggunaan NSAID dosis tinggi juga menyebabkan kerusakan ginjal yang dapat meningkatkan tekanan darah.

2. Kontrasepsi oral (pil KB)

Pil KB yang mengandung estrogen dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada sekitar 5 persen wanita yang mengonsumsinya. Itulah sebabnya wanita dengan riwayat tekanan darah tinggi atau faktor risiko lainnya yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, seperti merokok, biasanya diperingatkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi berbasis estrogen.

Alernatif pil KB aman untuk penderita darah tinggi adalah pil progestin murni. Jenis kontrasepsi yang lebih aman lagi adalah kontrasepsi nonhormonal, seperti IUD atau spiral, dan kondom.

3. Antihistamin dan dekongestan

Antihistamin dan dekongestan sering digunakan untuk mengatasi flu, hidung tersumbat, dan gatal-gatal karena alergi. Obat-obatan ini tidak boleh diminum oleh pengidap darah tinggi karena dapat meningkatkan tekanan darah dan berinteraksi dengan obat darah tinggi.

Contoh antihistamin adalah klorfeniramin (CTM), cetirizine, dan loratadin. Sementara, contoh dekongestan adalah efedrin, pseudoefedrin, dan fenilpropanolamin.

4. Obat penurun berat badan

Obat-obatan penurun berat badan banyak yang mengandung antihistamin dan kafein yang bisa meningkatkan tekanan darah. Jika hendak mengonsumsi obat berat bada--terlebih jika Anda memiliki riwayat hipertensi, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu.

5. Obat maag

Tidak semua obat maag tidak boleh diminum oleh penderita darah tinggi. Sejumlah obat antasida dan obat maag lainnya mengandung sodium (natrium) tinggi yang bisa meningkatkan tekanan darah. Jadi, bacalah label dan kemasan obat dengan hati-hati untuk memeriksa adakah kandungan natriumnya. Jika ragu, silakan berkonsultasi ke dokter.

6. Kafein

Kafein memiliki efek yang dapat meningkatkan tekanan darah. Selain ditemukan di beberapa makanan dan minuman seperti kopi dan teh, kafein juga terdapat dalam sejumlah obat bebas, termasuk dalam paracetamol dan aspirin.

Maka dari itu, perhatikan komposisi setiap obat bebas yang hendak dibeli. Jika mengandung kafein, obat tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh Anda yang mengidap hipertensi. 

Baca juga: Kopi dan Kafein, Berapa Jumlah Aman Konsumsinya?

7. Obat herbal

Jangan salah, obat herbal belum tentu aman 100% dan tanpa efek samping. Obat herbal yang mengandung efedra, yang ditemukan dalam beberapa suplemen penurunan berat badan, bisa berbahaya bagi orang dengan tekanan darah tinggi.

Penderita hipertensi juga harus menghindari gingko, obat herbal yang biasa digunakan untuk meningkatkan daya ingat. Ramuan herbal yang mengandung thiazide diuretik, tidak boleh dikonsumsi karena dapat berinteraksi dengan obat tekanan darah tinggi.

Jadi jika memiliki tekanan darah tinggi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker mengenai obat yang hendak Anda konsumsi. Jangan sampai tujuan Anda menyelesaikan masalah dengan obat tersebut, malah menimbulkan masalah lain yang lebih buruk.


34 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Goldman L, et al., eds. Alzheimer disease and other dementias. In: Goldman-Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.
Natural medicines in the clinical management of hypertension. Natural Medicines. https://naturalmedicines.therapeuticresearch.com.
Cernes R, et al. Role of paced breathing for treatment of hypertension. Current Hypertension Reports. 2017;19:45.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app