Cara Mengatasi Gatal dan Menghindari Garukan Pada Eksim

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Cara Mengatasi Gatal dan Menghindari Garukan Pada Eksim

Eksim merupakan gangguan akut yang menyebabkan kulit mengalami perubahan warna (diskolorasi), radang, dan gatal. Gejala kulit kering, kemerahan, dan gatal juga bisa dirasakan di bagian tubuh lainnya. Penyebab utama eksim adalah reaksi abnormal sistem imun tubuh.

Jika luka eksim digaruk, maka kondisinya akan semakin memburuk. Hal ini dikarenakan kuku dapat merusak lapisan dermis sehingga memperparah radang dan rasa gatalnya. Aksi menggaruk kulit yang terkena eksim ini dapat membuat seseorang rentan kena infeksi karena jadi mudah bagi bakteri untuk masuk melalui luka yang timbul. Karena itu, ada baiknya penderita eksim tidak sekali-kali menggaruk luka tersebut.

Bagaimana cara mengatasi gatal eksim?

Memang sih, menggaruk ruam eksim dapat membuat nyaman, namun ini hanya berlangsung sementara saja. Dan karena sebelumnya telah disebutkan alasan mengapa kita tak boleh menggaruk luka eksim, maka cara terbaik untuk mengatasi gatalnya adalah dengan segera memeriksakan diri ke dokter dan menggunakan obat yang tepat untuk menyembuhkan pemicu gatalnya. Baca disini: Obat Eksim Kering di Apotek Paling Ampuh

Tapi sekarang, bagaimana cara menahan diri untuk tidak menggaruk bagian kulit yang sensasi gatalnya cenderung parah? Untuk ini, Anda bisa melakukan beberapa tips sederhana.

Tips mudah mengatasi gatal menghindari garukan pada eksim:

1. Beri kompres dingin

Menurut pakar kulit, seseorang yang memiliki eksim disarankan meletakkan kompres dingin ke kulit yang gatal. Biarkan stimulasi dingin yang ditimbulkan kompres es tersebut mengalihkan sensasi gatalnya sehingga tak terasa lagi.

2. Mengubah rutinitas

Berbagai studi menunjukkan kalau penderita eksim cenderung mengembangkan kebiasaan menggaruk sehingga mereka bahkan tak menyadarinya ketika melakukannya. Untuk itu, maka ia harus selalu waspada terhadap kebiasaan ini, dan mencari tahu kapan waktu dimana cenderung mengaruk. Jika kecenderungan menggaruknya selagi nonton TV misalnya, maka sebaiknya saat itu juga, ia membuat tangannya tetap ‘sibuk’ untuk hal-hal yang lain.

3. Kenali penyebab mengapa tiba-tiba ingin menggaruk

Eksim biasanya memang disebabkan oleh faktor genetik, namun gejalanya juga bisa diperparah oleh beberapa faktor eksternal. Walau setiap orang mungkin tidak mempunyai penyebab eksim yang sama, namun kebanyakan bahan berikut bisa jadi pemicunya:

  • Wol.
  • Alergen seperti bulu binatang atau debu.
  • Suhu panas atau dingin.
  • Deterjen atau produk perawatan kulit dengan pewangi.

Jadi penting sekali untuk penderita eksim mengenali faktor eksternal apa yang kira-kira membuat mereka ingin menggaruk.

4. Tarik nafas

Stres juga dapat memperparah rasa gatal karena naiknya kadar hormon stres kortisol dapat membuat radang semakin buruk sehingga eksimnya bertambah akut. Solusi untuk ini tentu saja dengan menjauhi pemicu stres, tetap tenang, dan rileks. Lakukan saja beberapa teknik yang terbukti ampuh atasi stres seperti yoga, olahraga, banyak istirahat, dan lain sebagainya.

5. Mandi air hangat, bukan panas

Mandi air panas memang dapat membuat nyaman sementara waktu, namun suhu air yang terlalu tinggi dapat memperburuk eksim karena menginisiasi keluarnya komponen pemicu gatal. Hal ini sangat berbeda dengan air dingin yang takkan membuat kulit sensitif.

Dan karena produk dengan wewangian dapat mengiritasi kulit, maka selalu gunakan sabun lembut tanpa parfum. Setelah mandi, keringkan tubuh dengan menepuk-nepuk kulit menggunakan handuk lembut, lalu oleskan pelembab agar kulit tetap terhidrasi dan tidak gatal.

6. Beri pelembab lagi sebelum tidur

Melembabkan kulit dengan produk yang berkualitas sebelum tidur malam juga bisa membantu meredakan dan memperbaiki efek eksim pada kulit. Dan karena kecil kemungkinan bagi penderita eksim untuk benar-benar berhenti menggaruk, maka mereka sebaiknya tidak stres ketika gatal mengganggu kenyamanan tidur. Hal ini dikarenakan stres dapat memperparah sensasi gatalnya sehingga semakin sulit untuk tidur nyenyak.

7. Terapi cahaya

Penderita eksim tak ada salahnya melakukan terapi cahaya atau fototerapi untuk meredakan gatalnya. Terapi yang menggunakan sinar UV ini dapat menembus lapisan luar kulit, lalu menekan sel radang sehingga gatalnya mereda. Meski relatif aman, namun terapi ini jelas membutuhkan waktu dan dana.

Jika ingin mencobanya, pasien mungkin harus menjalani 2-3 sesi tiap minggunya selama beberapa bulan. Efek fototerapi ini sendiri mungkin baru terlihat setelah 4 minggu. Di samping menggunakan steroid dan pelembab, metode ini disarankan untuk pasien yang level eksimnya kronis.

8. Rajin potong kuku

Mungkin beberapa penderita eksim sengaja memakai sarung tangan untuk menghentikan kebiasaan menggaruk atau ketika menggaruk tidak sampai melukai. Namun karena bahan sarung tangan bisa membuat tangan berkeringat, maka otomatis hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Oleh sebab itu, ada sedikit saran untuk penderita yang tidak bisa berhenti menggaruk, yakni dengan memotong kuku secara teratur. Jaga kuku tetap pendek dan halus semaksimal mungkin supaya tak bisa melukai kulit. Meskipun begitu tetap tidak dibenarkan jika terus-terusan menggaruki eksim.

Itulah tadi beberapa cara mengatasi gatal dan menghindari garukan pada eksim yang bisa dicoba. Semoga lekas sembuh!


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Treatment for Eczema. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/eczema/guide/treatment/)
How to Stop Itching Your Skin If You Have Eczema. Health.com. (https://www.health.com/condition/eczema/itchy-skin-eczema)
Eczema itching at night: Prevention and tips for better sleep. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323505)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app