7 Mitos Kanker Prostat yang Menakutkan Tapi Terbukti Salah

Dipublish tanggal: Jan 31, 2020 Update terakhir: Agu 31, 2021 Tinjau pada Feb 19, 2020 Waktu baca: 2 menit
7 Mitos Kanker Prostat yang Menakutkan Tapi Terbukti Salah

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kasus kanker prostat di Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai kanker yang paling sering diderita oleh pria dan urutan keenam sebagai jenis kanker paling mematikan di Indonesia.
  • Sekitar 40% kasus kanker prostat terjadi pada pria usia di bawah 65 tahun, biasanya 40 tahun ke atas.
  • Kadar PSA tinggi tidak selalu menjadi gejala kanker prostat, bisa karena aktivitas bersepeda, ejakulasi, atau masalah prostat lainnya.
  • Mitos kanker prostat tidak membuat libido jadi menurun. Pria masih bisa ereksi yang cukup kuat saat bercinta, tapi memang perlu waktu. 
  • Klik untuk membeli obat saluran kemih dan prostat dari rumah Anda. melalui HDmall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.
  • Dapatkan paket tes darah atau medical check up dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall.
  • Gunakan fitur chat untuk berkonsultasi dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang kamu butuhkan.

Kanker prostat menjadi momok menakutkan bagi kaum pria. Menurut Yayasan Kanker Indonesia, kasus kanker prostat di Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai kanker yang paling sering diderita oleh pria dan urutan keenam sebagai jenis kanker paling mematikan di Indonesia.

Ditengah bahaya yang mengintai, ternyata masih banyak mitos kanker prostat yang bikin masyarakat jadi resah. Sebaiknya, jangan lagi percaya mitos menyesatkan berikut ini.

Jangan percaya mitos kanker prostat berikut

1. Kanker prostat hanya dialami pria berumur

Meski memang banyak dialami oleh pria yang usianya lebih tua, pria muda juga berisiko mengalami hal yang sama. Bahkan menurut American Cancer Society, sekitar 40% kasus kanker prostat terjadi pada pria usia di bawah 65 tahun, biasanya 40 tahun ke atas.

2. Kadar PSA tinggi sudah pasti gejala kanker prostat

Prostate-Specific Antigent atau PSA adalah protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Kadar PSA sering kali dijadikan indikator kesehatan prostat dan membantu mendiagnosis kanker prostat.

Saat muncul sel kanker di prostat, kadar PSA biasanya naik hingga di atas 4. Namun, kadar PSA tinggi ternyata tidak selalu menjadi gejala kanker prostat.

Naiknya kadar PSA bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti aktivitas bersepeda, ejakulasi, atau masalah prostat lainnya. Maka itu, diperlukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti biopsi invasif guna memastikan penyebabnya.

3. Kalau ayah terkena kanker prostat, saya pasti ikut kena

Genetik menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kanker. Hal ini berlaku juga untuk kanker prostat.

Apabila salah satu anggota keluarga yang terkena kanker prostat, baik itu ayah atau saudara kandung, maka Anda berisiko 2 kali lebih tinggi mengalami hal serupa. Namun, ini bukan berarti Anda sudah pasti akan terkena.

Potensi dan risiko kanker prostat dalam diri Anda tergantung dari gaya hidup Anda sehari-hari. Karena Anda termasuk berisiko, segera konsultasikan ke dokter untuk melakukan tes PSA.

Baca juga: Pemeriksaan Darah untuk Mendeteksi Kanker

4. Kanker prostat bikin libido jadi turun

Siapa bilang kalau setelah operasi kanker prostat bikin Anda lagi bergairah di ranjang? Mitos kanker prostat yang satu ini tidak perlu Anda percaya lagi. 

Pria masih bisa ereksi yang cukup kuat saat bercinta, tapi memang perlu waktu. Pemulihan pasca operasi biasanya memakan waktu 4-24 bulan, tergantung usia pasien.

Baca juga: Cemas Kehidupan Seksual Terganggu Karena Kanker Prostat? Atasi dengan Yoga

5. Kanker prostat tidak mematikan

Pertumbuhan sel-sel kanker yang menyerang prostat terjadi cukup lambat dan bahkan tidak menimbulkan gejala. Hal inilah yang menyebabkan banyak pria tidak sadar telah memiliki kanker prostat dan baru mencari pengobatan saat kondisinya sudah parah.

Meski begitu, ada juga kasus kanker prostat yang terjadi sangat cepat dan agresif. Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker prostat juga bisa mematikan jika dibiarkan tanpa penanganan.

6. Pengobatan kanker prostat sebabkan impotensi dan inkontinensia urine

Ada mitos kanker prostat yang mengatakan bahwa pengobatan kanker prostat bisa menyebabkan impotensi dan sulit menahan buang air kecil. Akibatnya, banyak pasien yang enggan menjalani pengobatan karena tidak ingin mengalami impotensi.

Perlu diluruskan bahwa hal tersebut tidak benar. Memang setelah operasi, pria mungkin akan sedikit sering mengompol tapi ini hanya bersifat sementara dan bisa diobati.

7. Vasektomi bisa picu kanker prostat

Ada mitos kanker prostat yang mengatakan bahwa vasektomi bisa menyebabkan kanker prostat. Padahal itu tidak terbukti.

Vasektomi tidak berkaitan sama sekali dengan risiko kanker prostat. Jadi, Anda tak perlu khawatir bila ingin melakukan vasektomi sebagai KB pria atau tujuan lainnya.

Baca selengkapnya: Vasektomi: Metode, Syarat, Manfaat, dan Efek Samping


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD. Myths and Facts About This Disease. (https://www.webmd.com/prostate-cancer/guide/prostate-cancer-myths-facts#1). 18 Maret 2018.
Everyday Health. 9 Myths About Prostate Cancer. (https://www.everydayhealth.com/prostate-cancer-pictures/myths-about-prostate-cancer.aspx). 30 April 2018.
Very Well Health. 10 Myths of Prostate Cancer. (https://www.verywellhealth.com/myths-of-prostate-cancer-4143590). 24 Juni 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app