Minyak Kelapa: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Apr 28, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 4 menit

Informasi Umum

Minyak kelapa berasal dari buah pohon kelapa. Minyak kelapa digunakan untuk membuat obat-obatan. Minyak kelapa "murni" merupakan salah satu jenis produk minyak kelapa.

Tidak seperti minyak zaitun, minyak kelapa "murni" tidak memiliki standar industri. Istilah ini muncul maksudnya minyak kelapa murni ini pada umumnya tidak memerlukan proses pengolahan. Misalnya, minyak kelapa murni biasanya tidak diputihkan, dihilangkan bau tengiknya, ataupun dimurnikan.

Beberapa produk minyak kelapa diklaim sebagai minyak kelapa "cold pressed". Maksudnya adalah menggunakan metode mekanis dengan cara menekan minyak keluar, tetapi tanpa menggunakan sumber panas dari luar.

Tekanan tinggi yang diperlukan untuk menekan minyak keluar menghasilkan panas secara alami, tetapi suhunya dikontrol sehingga suhunya tidak melebihi 120 derajat Fahrenheit.

Orang-orang meminum minyak kelapa untuk diabetes, penyakit jantung, kelelahan kronis, penyakit Crohn, sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit Alzheimer, kualitas hidup pada penderita kanker payudara, kondisi tiroid, energi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Meskipun minyak kelapa tinggi kalori dan mengandung lemak jenuh, beberapa orang meminum minyak kelapa untuk menurunkan berat badan dan menurunkan kolesterol.

Minyak kelapa terkadang diaplikasikan pada kulit sebagai pelembab, untuk kesehatan neonatal, dan untuk mengobati eksim dan kondisi kulit yang disebut psoriasis. Minyak kelapa juga digunakan dalam produk rambut untuk mencegah kerusakan rambut.

Bagaimana cara kerjanya?

Minyak kelapa mengandung jenis lemak tertentu yang dikenal sebagai "trigliserida rantai menengah". Beberapa lemak dalam tubuh ini bekerja secara berbeda dari jenis lemak jenuh lainnya. Apabila dioleskan pada kulit, minyak kelapa memiliki efek pelembab.

Penggunaan dan efektifitas

Mungkin efektif untuk

  • Eksim. Mengoleskan minyak kelapa pada kulit dapat mengurangi eksim yang serius pada anak-anak sekitar 30% lebih banyak daripada minyak mineral.

Bukti yang tidak cukup untuk

  • Kanker payudara. Penelitian awal menunjukkan bahwa meminum minyak kelapa murni setiap hari mulai satu minggu setelah kemoterapi dari siklus ke-3 hingga ke-6 mampu memperbaiki kualitas hidup pada beberapa orang tetapi tidak semua kalangan pada wanita dengan kanker payudara lanjut.
  • Arteri tersumbat. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi kelapa atau minyak kelapa sepertinya tidak meningkatkan atau mengurangi risiko serangan jantung atau nyeri dada.
  • Diare. Ada satu penelitian pada anak-anak ditemukan bahwa mencampurkan minyak kelapa ke dalam makanan mereka dapat mengurangi diare berkepanjangan, tetapi penelitian lain menemukan bahwa hal tersebut tidak lebih efektif daripada makanan berbasis susu sapi. Efek minyak kelapa sendiri saja tidak jelas.
  • Kematian dini pada janin dan bayi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengaplikasikan minyak kelapa ke kulit bayi setiap hari selama 28 hari mampu mengurangi risiko infeksi tetapi tidak mempengaruhi risiko kematian pada bayi prematur.
  • Kutu. Penelitian pengembangan menunjukkan bahwa semprotan yang mengandung minyak kelapa, minyak adas manis, dan minyak kenanga sepertinya efektif untuk mengobati kutu kepala pada anak-anak. Ia tampaknya bekerja dengan baik sebagai semprotan yang mengandung insektisida kimia.
  • Berat badan bayi baru lahir. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memijat bayi prematur yang baru lahir dengan minyak kelapa dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan pertumbuhannya.
  • Obesitas. Beberapa penelitian pengembangan menunjukkan bahwa mengonsumsi minyak kelapa tiga kali sehari dapat mengurangi ukuran pinggang setelah 1-6 minggu pemakaian. Namun ini hanya terjadi pada pria dan tidak memengaruhi berat badan atau indeks massa tubuh (BMI).
  • Bayi prematur. Bayi prematur memiliki kulit yang belum matang. Hal ini mungkin dapat meningkatkan peluang mereka terkena infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengoleskan minyak kelapa pada kulit bayi yang sangat prematur mampu memperbaiki kekuatan kulit mereka. Tetapi tidak diketahui apakah ini mengurangi kemungkinan mereka terkena infeksi.
  • Psoriasis. Mengoleskan minyak kelapa ke kulit sebelum perawatan psoriasis dengan terapi cahaya ultraviolet B (UVB) atau psoralen dan ultraviolet A (PUVA) kelihatannya tidak meningkatkan efektivitas perawatan.
  • Kulit kering. Penelitian pengembangan menunjukkan bahwa mengoleskan minyak kelapa ke kulit dua kali sehari dapat meningkatkan kelembaban kulit pada orang yang memiliki kulit kering.
  • Penyakit Alzheimer.
  • Kelelahan kronis.
  • Penyakit Chron.
  • Diabetes.
  • Sindrom iritasi usus besar.
  • Kondisi tiroid.
  • Kondisi lainnya.

Diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas minyak kelapa dalam penggunaan ini.

Efek samping dan keamanan

Minyak kelapa aman bila diaplikasikan pada kulit. Minyak kelapa juga AMAN dikonsumsi dalam sejumlah makanan. Tetapi minyak kelapa mengandung jenis lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Jadi hindari mengonsumsi minyak kelapa secara berlebihan. Minyak kelapa mungkin AMAN bila digunakan sebagai obat jangka pendek. Mengonsumsi minyak kelapa dalam dosis 10 mL dua atau tiga kali sehari selama 12 minggu sepertinya aman.

Perhatian & peringatan khusus

  • Kehamilan dan menyusui: Tidak ada informasi yang cukup dapat diandalkan tentang keamanan mengonsumsi minyak kelapa sebagai obat jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Anak-anak: Minyak kelapa mungkin AMAN bila dioleskan ke kulit selama sekitar satu bulan. Tidak ada informasi yang cukup dapat diandalkan tentang keamanan meminum minyak kelapa sebagai obat.
  • Kolesterol tinggi: Minyak kelapa mengandung jenis lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol. Makan makanan yang mengandung minyak kelapa dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Ini mungkin menjadi masalah bagi orang yang sudah memiliki kolesterol tinggi.

Dosis

  • Anak-Anak
    • Diaplikasikan pada kulit:
      • Untuk eksim: 10 mL minyak kelapa murni dioleskan ke seluruh permukaan tubuh yang dibagi dalam dua dosis per hari selama 8 minggu.
         

15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Seneviratne, Kapila & Jayathilaka, Nimanthi. (2016). Coconut Oil: Chemistry and Nutrition.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/322818556_Coconut_Oil_Chemistry_and_Nutrition)
Vala, Gambhirsinh & Kapadiya, P. (2014). Medicinal Benefits of Coconut Oil (A Review paper). 2. 124-126.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/280574942_Medicinal_Benefits_of_Coconut_Oil_A_Review_paper)
Vala, Gambhirsinh. (2014). Medicinal benefit of coconut oil. International Journal of Life Sciences Research. 2. 124-126.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/268805677_Medicinal_benefit_of_coconut_oil)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app