HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Microtina: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 21, 2019 Waktu baca: 2 menit

Microtina adalah obat yang digunakan untuk mengobati demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal. Obat yang mengandung kloramfenikol ini juga banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan untuk infeksi pada telinga dan mata.

Kloramfenikol adalah  antibiotik yang dengan spektrum luas untuk bakteri gram positif maupun negatif. kloramfenikol adalah antibiotika jenis bakteriostatik dan bakteriosidal dengan menghambat sistesis protein dengan cara menghambat aktivitas peptidil transferase dari ribosom 50s bakteri sehingga menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri.

Mengenai Microtina

Pabrik 

Pyridam

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Dos 100 kapsul

Kandungan

Kloramfenikol 250 mg

Manfaat Microtina

Kegunaan dan manfaat Microtina adalah untuk mengobati berbagai kondisi berikut ini:

  • Demam tifus
  • Paratifus
  • Infeksi Salmonella sp
  • Infeksi H.influenzae, terutama infeksi meningeal
  • Rickettsia
  • Lympogranulloma psitatacosis
  • Antrax
  • Gas gangrene
  • Bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis
  • Infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain
  • Infeksi pada telinga dan mata

Dosis Microtina

Microtina diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Dewasa: 4 x sehari 1-2 kapsul
  • Anak: 50-100mg/kbBB/hari dalam 4 dosis terbagi

Efek Samping Microtina

Berbagai efek samping Microtina yang mungkin terjadi antara lain:

Efek samping yang paling serius dari Microtina adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. Obat ini juga dapat menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. Pemberian secara intravena bisa menyebabkan sindrom grey pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur.

Interaksi Obat Microtina

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Microtina adalah:

  • Menurunkan efek zat beri dan vitamin B12 pada pasien anemia
  • Phenobarbital dan rifampin dapat menurunkan kinerja obat ini
  • Mengganggu kinerja kontrasepsi hormonal pil
  • Berpotensi fatal: meningkatkan efek antikoagulan pil, agen penyebab hipoglikemia seperti sulfenilurea, phenytoin.
  • Hindari penggunaan dengan obat yang bekerja menekan fungsi sumsum tulang belakang

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Microtina adalah sebagai berikut:

  • Tidak disarankan untuk ibu menyusui, sebab Microtina terdeteksi ikut keluar bersama ASI
  • Hati-hati memberikan microtina (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur.
  • Tidak untuk pasien yang hipersensitif terhadap kloramfenikol (chloramphenicol) dan derivatnya, mengalami porphyria (pembentukan hemoglobin yang terganggu secara genetik), profilaksis, atau pernah mengalami gangguan sumsum tulang atau diskrasia darah.
  • Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.

Toleransi terhadap kehamilan

KATEGORI C. Studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pepmebrian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi risiko.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chloramphenicol: Side Effects, Dosages, Treatment, Interactions, Warnings. RxList. (https://www.rxlist.com/consumer_chloramphenicol_chloramphenicol/drugs-condition.htm)
Chloramphenicol: Indications, Side Effects, Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/cdi/chloramphenicol.html)
Chloramphenicol Injection. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a608008.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app