Mengelola Osteoporosis: 4 Suplemen dan Vitamin Yang Harus Anda Pertimbangkan

Jika Anda dapat mengkonsumsi makanan sehat yang penuh akan protein tanpa lemak, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, Anda mungkin mendapatkan cukup nutrisi yang Anda butuhkan dalam makanan sehari-hari. Namun, ketika Anda menderita osteoporosis, dokter kemungkinan akan merekomendasikan untuk menambah makanan harian Anda.
Dipublish tanggal: Agu 9, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengelola Osteoporosis: 4 Suplemen dan Vitamin Yang Harus Anda Pertimbangkan

Obat-obatan resep dapat membantu membangun tulang yang lebih kuat ketika Anda menderita osteoporosis

Tetapi Anda juga membutuhkan vitamin dan mineral dari makanan untuk membantu tubuh menyerap lebih banyak nutrisi penting untuk membangun tulang yang kuat. 

Terkadang, pembatasan diet, kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, atau faktor-faktor lain dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk mendapatkan beragam nutrisi yang Anda butuhkan. 

Dalam hal ini, suplemen dan vitamin dapat menjadi cara untuk meningkatkan asupan makanan Anda.

Vitamin yang direkomendasikan

Ketika Anda menderita osteoporosis, tubuh kekurangan beberapa nutrisi penting atau tidak dapat menggunakan nutrisi tersebut dengan benar untuk menjaga tulang kuat dan sehat.

1. Kalsium

Kalsium kemungkinan merupakan salah satu suplemen paling penting yang dapat Anda konsumsi ketika Anda menderita osteoporosis. 

Menurut Mayo Clinic, wanita usia 51 dan lebih tua harus mengonsumsi setidaknya 1.200 miligram (mg) kalsium per hari, tetapi tidak lebih dari 2.000 mg.

Meskipun ada banyak suplemen kalsium yang tersedia, tubuh tidak menyerap semua suplemen kalsium dengan cara yang sama. 

Sebagai contoh, kalsium chelated seperti kalsium sitrat, kalsium laktat, atau kalsium glukonat semuanya lebih mudah diserap tubuh Anda. 

Senyawa chelated umumnya ditambahkan ke suplemen untuk meningkatkan proses penyerapan. Kalsium karbonat biasanya merupakan jenis yang paling murah dan mengandung unsur kalsium sebesar 40 persen.

Tubuh Anda secara fisik tidak dapat menyerap lebih dari 500 mg kalsium sekaligus. Karena itu, Anda sebaiknya memecah asupan suplemen dalam sehari. 

Mengkonsumsi suplemen dengan makanan juga dapat meningkatkan proses penyerapan.

2. Vitamin D

Seperti halnya kalsium, penting bagi Anda untuk mendapatkan cukup vitamin D jika menderita osteoporosis. Hal ini dikarenakan vitamin D sangat penting untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan membangun tulang yang kuat. 

Namun, vitamin D tidak hadir secara alami di banyak makanan.

Orang dewasa yang berusia di atas 50 harus mengonsumsi antara 800 dan 1.000 unit internasional, atau IU, vitamin D sehari. Vitamin D2 dan vitamin D3 tersedia dalam bentuk suplemen. 

Banyak dokter yang merekomendasikan vitamin D3, tetapi kedua jenis suplemen ini dapat bermanfaat bagi tulang.

3. Magnesium

Magnesium adalah mineral yang ditemukan secara alami dalam makanan seperti roti gandum, sayuran hijau tua, dan kacang-kacangan. Magnesium dan kalsium bekerja sama erat untuk mempertahankan tulang yang kuat. 

Jumlah harian magnesium yang disarankan adalah 300 hingga 500 mg. Namun, jika Anda banyak mengkonsumsi makanan olahan, kemungkinan Anda tidak mendapatkan cukup magnesium dalam diet harian.

Perhatikan tanda-tanda jika Anda mengkonsumsi terlalu banyak magnesium, seperti sakit perut dan diare. Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa Anda harus mengurangi dosis takaran magnesium.

4. Vitamin K

Vitamin K adalah vitamin yang membantu kalsium mengikat tulang Anda. Namun, penting untuk mencapai keseimbangan normal agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi vitamin K. Dosis yang disarankan adalah 150 mikrogram setiap hari.

Mengkonsumsi vitamin K dapat mengganggu obat pengencer darah seperti warfarin (Coumadin). Selalu berbicara dengan dokter sebelum meningkatkan asupan vitamin K Anda.

Suplemen herbal

Beberapa wanita memilih untuk tidak menggunakan atau tidak dapat mengambil resep pengobatan hormon untuk osteoporosis. Perawatan alternatif termasuk ramuan Cina dan suplemen lainnya. 

Masalah dengan banyak perawatan ini adalah mereka tidak dipelajari secara luas, dan efek sepenuhnya tidak diketahui.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine, kombinasi tiga herbal dipelajari efeknya pada wanita pascamenopause: Herba epimedii, Fructus ligustri lucidi, dan Fructus psoraleae diberikan dalam perbandingan 10: 8: 2 . 

Formula ini, yang dikenal sebagai ELP, yang menghasilkan efek perlindungan tulang pada wanita pascamenopause. 

Herbal lain yang mungkin memiliki efek dalam mengobati osteoporosis termasuk black cohosh dan paku kuda. Namur, efek dari kedua herbal ini pada osteoporosis belum diteliti dengan baik.

Siapa yang harus mengonsumsi suplemen?

Jika Anda dapat mengkonsumsi makanan sehat yang penuh akan protein tanpa lemak, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, Anda mungkin mendapatkan cukup nutrisi yang Anda butuhkan dalam makanan sehari-hari. 

Namun, ketika Anda menderita osteoporosis, dokter kemungkinan akan merekomendasikan untuk menambah makanan harian Anda.

Alasan lain Anda mungkin membutuhkan suplemen kalsium:

Jika Anda memiliki penyakit ginjal atau paratiroid, Anda mungkin tidak dapat mengonsumsi vitamin atau suplemen. Dua kondisi ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk menyaring kalsium, vitamin D, dan nutrisi lainnya. 

Itulah mengapa penting untuk selalu berbicara dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi sesuatu yang tidak diresepkan untuk Anda.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Natural medicines in the clinical management of osteoporosis. Natural Medicines. https://naturalmedicines.therapeuticresearch.com/.
Iwaniec UT, et al. Influence of body weight on bone mass, architecture and turnover. Journal of Endocrinology. 2016;230:R115.
Shams-White MM, et al. Dietary protein and bone health: A systematic review and meta-analysis from the National Osteoporosis Foundation. American Journal of Clinical Nutrition. 2017;105:1528.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app