MCHC: Definisi, Nilai normal, Fungsi, dan Kelainan

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Feb 24, 2022 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
MCHC: Definisi, Nilai normal, Fungsi, dan Kelainan

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration atau MCHC adalah konsentrasi hemoglobin rata-rata untuk setiap sel darah merah;
  • Tes darah untuk melihat kadar MCHC diperuntukkan bagi pasien yang memiliki infeksi berkelanjutan dengan gejala kelemahan, memar, dan pembengkakan;
  • Nilai MCHC normal untuk orang dewasa adalah 32-36%, sedangkan untuk bayi baru lahir adalah 31-35%;
  • Gejala MCHC tinggi umumnya disebabkan oleh anemia hemolitik autoimun, spherocytosis herediter, dan anemia makrositik;
  • Gejala MCHC rendah dapat disebabkan oleh  anemia mikrositik hipokrom, keracunan timbal, infeksi parasit, hingga kanker;
  • Dapatkan paket tes darah atau medical check up dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration atau MCHC adalah konsentrasi hemoglobin rata-rata untuk setiap sel darah merah. Nilai MCHC dihitung dengan membagi hemoglobin dengan massa sel darah merah (hematokrit) sehingga didapatkan hasil dalam satuan persen (%) atau gram/desiliter (g/dL).

Tes darah untuk melihat kadar MCHC diperuntukkan bagi pasien yang memiliki infeksi berkelanjutan dengan gejala kelemahan, memar, dan pembengkakan. Biasanya, ini adalah tes darah standar untuk orang-orang yang menderita anemia. Tes darah MCHC juga sering dilakukan bersamaan dengan MCV (Mean Corpuscular Volume) karena keduanya dapat mengevaluasi kelainan darah secara menyeluruh.

Baca juga: MCV : Definisi, Nilai normal, Fungsi, dan Kelainan

Berapa nilai nomal MCHC darah?

Nilai MCHC normal adalah antara 32-36% untuk orang dewasa. Namun, rentan tersebut bisa berbeda-beda antar laboratorium, tergantung dari mesin yang digunakan. Maka itu, gunakan rentang normal MCHC yang ada pada hasil lab masing-masing.

Tabel nilai normal MCHC berdasarkan usia

UsiaMCHC normal
Dewasa32–36 %
Bayi baru lahir31–35 %
Anak usia 1,5–3 tahun26–34 %
Anak usia 5–10 tahun32–36 %

Jika kadar MCHC abnormal tergolong rendah (< 28%) maupun tinggi (> 36%), dokter akan menganjurkan pemeriksaan tambahan guna menilai kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

Penyebab MCHC tinggi dan artinya

Jika kadar MCHC terlalu tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa sel-selnya bersifat hiperkromik. Artinya, ada konsentrasi hemoglobin yang tinggi di setiap sel darah merah dan ditandai dengan warna maerah yang lebih padat.

Gejala MCHC tinggi umumnya terlihat pada pasien dengan kondisi berikut:

  • Anemia hemolitik autoimun, yaitu saat sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel darah merah sendiri;
  • Spherocytosis herediter, yaitu kelainan bawaan yang menyebabkan anemia dan batu empedu;
  • Anemia makrositik.

Selain itu, kondisi lainnya yang juga dapat meningkatkan konsentrasi hemoglobin sel darah merah meliputi kekurangan vitamin B12, penyakit hati, dan komplikasi luka bakar sekunder.

Baca juga: Kupas Tuntas Kultur Darah yang Perlu Anda Ketahui

Penyebab MCHC rendah dan artinya

Jika kadar MCHC rendah, itu artinya kadar hemoglobin dalam setiap sel darah merah lebih rendah dari normal. Hal ini mengindikasikan bahwa sel-selnya bersifat hipokromik yang ditandai dengan warna kurang pekat alias pucat.

Gejala MCHC rendah meliputi sesak napas, kelelahan, lemas, kulit pucat, pusing, kulit mudah memar, dan kehilangan stamina. Ada berbagai alasan mengapa MCHC rendah, namun umumnya disebabkan karena anemia, khususnya anemia mikrositik hipokrom.

Sejumlah kondisi lain yang juga bisa menjadi penyebab MCHC rendah adalah:

  • Kekurangan zat besi akibat ketidakmampuan tubuh menyerap zat besi. Berbagai kondisi medis yang menyebabkan malabsorpsi zat besi meliputi operasi bypass lambung, penyakit Crohn, dan penyakit Celiac;
  • Kehilangan darah besar akibat perdarahan hebat akibat siklus menstruasi yang lama;
  • Perusakan dini sel darah merah;
  • Keracunan timbal;
  • Kanker;
  • Infeksi parasit.

Bagaimana dokter mengidentifikasi penyebab MCHC rendah?

Jika hasil tes darah lengkap menunjukkan MCHC rendah, dokter akan melakukan tes lain untuk memastikan penyebabnya. Apabila dicurigai karena anemia, dokter akan memeriksa kadar zat besi dan kapasitas pengikat besi. Tes ini mengukur kemampuan tubuh menyerap zat besi.

Jika penyebab MCHC rendah karena kehilangan darah, dokter akan melihat adanya tanda dan sumber hilangnya darah. Bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh pendarahan hebat akibat siklus menstruasi yang berat atau mungkin kondisi medis lainnya.

Untuk itu, prosedur diagnostik lain diperlukan untuk membantu mendeteksi penyebabnya. Inilah berbagai pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mendeteksi penyebab MCHC rendah:

  • Endoskopi: Prosedur ini menggunakan kamera yang masuk melalui jalur gastrointestinal atau pencernaan bagian atas. Tujuannya untuk mendeteksi tukak lambung atau kanker lambung yang mungkin menyebabkan pendarahan;
  • X-ray (rontgen) pada saluran pencernaan bagian atas dilakukan untuk mendeteksi sakit maag. Sebelum di-rontgen, pasien akan meminum cairan barium untuk membantu memvisualisasikan ulkus selama prosedur x-ray.

Bagaimana cara menormalkan kadar MCHC?

Supaya kadar MCHC kembali normal, perawatan harus disesuaikan dengan penyebabnya masing-masing. Jika karena pengaruh efek samping obat, penggunaan obat tertentu mungkin harus dihentikan atau digantikan dengan obat lainnya sesuai anjuran dokter.

Jika gangguan pada kadar MCHC disebabkan oleh kekurangan gizi, maka Anda harus meningkatkan asupan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan. Terapkan pola makan sehat, terutama yang kaya zat besi, vitamin C, folat, dan vitamin B12 agar kadar MCHC tetap normal dalam tubuh.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app