Manfaat Vitamin K2 untuk Kesehatan Tulang

Dipublish tanggal: Agu 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Manfaat Vitamin K2 untuk Kesehatan Tulang

Sebagian besar orang pastinya belum pernah mendengar tentang manfaat vitamin K2. Vitamin K2 jarang ditemukan dalam makanan dan belum banyak mendapat perhatian umum. 

Namun, nutrisi yang kuat dari vitamin K2 memainkan peran penting dalam banyak aspek kesehatan. Faktanya, vitamin K2 mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara diet dan beberapa penyakit kronis.

Berikut pada artikel di bawah ini akan membahas lebih lanjut mengenai manfaat dari vitamin K2 untuk kesehatan tulang.

Apa itu Vitamin K?

Vitamin K ditemukan pada tahun 1929 sebagai nutrisi penting untuk proses pembekuan darah. Penemuan awal dilaporkan dalam jurnal ilmiah Jerman, di mana vitamin K disebut sebagai "Koagulations Vitamin" yang merupakan asal dari vitamin "K".

Ada dua bentuk utama vitamin K:

  • Vitamin K1 (phylloquinone): Ditemukan dalam makanan nabati seperti sayur-sayuran hijau.
  • Vitamin K2 (menaquinone): Ditemukan dalam makanan hewani dan makanan fermentasi.

Vitamin K2 dapat dibagi lagi menjadi beberapa subtipe yang berbeda, subtipe yang paling penting adalah MK-4 dan MK-7.

Bagaimana cara kerja Vitamin K1 dan K2?

Vitamin K bekerja dengan cara mengaktifkan protein yang berperan dalam proses pembekuan darah, metabolisme kalsium, dan kesehatan jantung.

Salah satu fungsi terpenting dari vitamin K adalah mengatur pengendapan kalsium. Dengan kata lain, vitamin K mempromosikan kalsifikasi tulang dan mencegah kalsifikasi pada pembuluh darah dan ginjal.

Beberapa ilmuwan telah menyarankan bahwa peran vitamin K1 dan K2 sangat berbeda, dan banyak yang merasa bahwa kedua jenis vitamin K tersebut harus diklasifikasikan sebagai nutrisi yang terpisah sama sekali.

Gagasan tersebut didukung oleh penelitian pada hewan yang menunjukkan bahwa vitamin K2 (MK-4) dapat mengurangi kalsifikasi pembuluh darah sedangkan vitamin K1 tidak.

Studi terkontrol pada orang juga mengamati bahwa suplemen vitamin K2 umumnya dapat meningkatkan kesehatan tulang dan jantung, sedangkan vitamin K1 tidak memiliki manfaat yang signifikan.

Namun, dibutuhkan lebih banyak penelitian pada manusia sebelum perbedaan fungsional antara vitamin K1 dan K2 dapat dipahami sepenuhnya.

Vitamin K2 dapat Membantu Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Menurunkan Risiko Osteoporosis

Osteoporosis yang biasa diistilahkan sebagai "tulang keropos" merupakan masalah umum di hampir semua negara. Kondisi tersebut berlaku terutama di kalangan wanita yang berusia tua yang memiliki risiko patah tulang yang tinggi.

Seperti yang telah disebutkan di atas, vitamin K2 memainkan peran sentral dalam metabolisme kalsium yang merupakan mineral utama yang ditemukan di tulang dan gigi. 

Vitamin K2 berfungsi untuk mengaktifkan aksi pengikatan kalsium dari dua protein yaitu matriks protein GLA dan osteocalcin, yang membantu membangun dan memelihara tulang.

Menariknya, ada juga bukti substansial dari studi terkontrol bahwa vitamin K2 dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan tulang. 

Sebuah studi selama 3 tahun pada 244 wanita pascamenopause menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi suplemen vitamin K2 mengalami penurunan kepadatan mineral tulang lebih lambat dibandingkan yang tidak mengkonsumsi vitamin K2.

Tujuh dari percobaan tersebut, menemukan bahwa vitamin K2 dapat mengurangi resiko patah tulang belakang hingga 60%, patah tulang pinggul sebesar 77% dan semua fraktur non-tulang belakang sebesar 81%.

Cara mendapatkan sumber Vitamin K2 yang dibutuhkan

Beberapa makanan yang banyak tersedia umumnya merupakan sumber yang kaya akan vitamin K1. Sebagian tubuh dapat mengubah vitamin K1 menjadi K2. 

Hal tersebut berguna, karena jumlah vitamin K1 dalam makanan umumnya sepuluh kali lipat lebih banyak dari vitamin K2.

Namun, bukti saat ini menunjukkan bahwa proses konversi tidak efisien. Akibatnya, seseorang bisa mendapat manfaat lebih banyak dari mengonsumsi vitamin K2 secara langsung. 

Vitamin K2 juga diproduksi oleh bakteri usus di usus besar. Beberapa bukti menunjukkan bahwa antibiotik spektrum luas juga berkontribusi terhadap defisiensi K2.

Namun, asupan rata-rata nutrisi penting tersebut sangat rendah dalam makanan modern. Vitamin K2 umumnya ditemukan pada hewan dan makanan fermentasi tertentu, yang kebanyakan orang tidak makan banyak. 

Sumber hewani yang kaya vitamin K2 termasuk produk susu tinggi lemak dari sapi yang diberi makan rumput, kuning telur, serta hati dan daging organ lainnya.

Makanan hewani mengandung subtipe MK-4, sedangkan makanan fermentasi seperti asinan kubis, natto, dan miso lebih banyak mengandung subtipe yang lebih panjang yaitu MK-5 hingga MK-14. 

Jika makanan tersebut tidak dapat Anda konsumsi, Anda dapat mengkonsumsi suplemen sebagai alternatif yang valid.

Manfaat dari suplemen dengan K2 dapat ditingkatkan lebih jauh bila dikombinasikan dengan suplemen vitamin D, karena kedua vitamin tersebut memiliki efek yang  sinergis. 

Meskipun manfaat dari keduanya perlu dipelajari secara lebih rinci, penelitian terkini tentang vitamin K2 dan kesehatan tulang sangatlah menjanjikan. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Do You Need Vitamin K Supplements for Your Bone Health?. Health Essentials from Cleveland Clinic. (https://health.clevelandclinic.org/do-you-need-vitamin-k-supplements-for-your-bone-health/)
Vitamin K-2: Functions, sources, benefits, and deficiency symptoms. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325059)
Proper Calcium Use: Vitamin K2 as a Promoter of Bone and Cardiovascular Health. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4566462/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app