Berbagai Gejala Maag Kronis, Tipe, dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Sep 11, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Berbagai Gejala Maag Kronis, Tipe, dan Cara Mengatasinya

Gejala maag biasanya membuat ulu hati terasa nyeri dan disertai rasa mual. Ketika gangguan lambung terjadi secara berulang dan dalam jangka waktu lama, hal ini bisa dikatakan sebagai gejala maag kronis. Penyakit maag kronis harus diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi tertentu yang lebih parah jika tidak segera ditangani. 

Tanda dan gejala maag kronis

Maag kronis disebut juga dengan gastritis kronis, yaitu peradangan dinding lambung yang muncul dan berkembang dalam waktu lama. Umumnya, penyebab maag kronis dipicu oleh hal-hal berikut ini:

  • Efek samping obat-obatan tertentu
  • Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama
  • Infeksi
  • Stres terlalu sering
  • Menderita penyakit kronis tertentu seperti diabetes, gagal ginjal, hingga gangguan sistem imun yang membuat lambung meradang

Baca Selengkapnya: Penyebab Sakit Maag Kronis dan Akut Serta Pencegahannnya

Dilihat dari gejalanya, maag kronis cenderung mirip dengan tukak lambung atau gastritis. Sejumlah gejala maag kronis meliputi:

  • Nyeri pada perut bagian atas
  • Saluran pencernaan terasa tidak nyaman
  • Perut terasa kembung
  • Perut bagian atas terasa begah setelah makan
  • Mual dan muntah
  • Nafsu makan berkurang
  • Berat badan menurun

Baca Selengkapnya: Ini Perbedaan Gejala Maag Akut dan Kronis

Jenis maag kronis berdasarkan penyebabnya

Berdasarkan penyebabnya, maag kronis terbagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Tipe A

Jenis maag kronis tipe A terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel lambung dalam tubuh sendiri. Kondisi ini dapat mengakibatkan tubuh kekurangan vitamin, mengalami anemia, hingga berpotensi mengembangkan kanker.

2. Tipe B

Maag kronis tipe B adalah jenis maag paling umum yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Kondisi ini dapat memicu tukak lambung, tukak usus, hingga kanker lambung bila dibiarkan tanpa penanganan.

3. Tipe C

Penyebab maag kronis tipe C bisa karena banyak hal, umumnya karena penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) atau terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang. Tipe maag kronis ini dapoat menyebabkan dinding lambung terkikis hingga memicu perdarahan.

Selain ketiga tipe tadi, ada juga jenis maag konis lainnya berupa giant hypertrophic gastritis yang kerap dikaitkan dengan kekurangan protein. Ada juga jenis maag kronis eosinophilic gastritis yang bisa terjadi karena pengaruh alergi seperti asma hingga eksim.

Komplikasi maag kronis

Karena sudah terjadi dalam waktu yang lama, maag kronis cenderung lebih mudah memicu komplikasi bila tidak segera ditangani. Apalagi kalau sudah dibiarkan selama bertahun-tahun, penderita dapat mengalami komplikasi maag kronis berupa:

1. Tukak lambung

Peradangan atau luka pada dinding lambung dan usus 12 jari disebut dengan penyakit tukak lambung. Ketika mengalami tukak lambung, perut biasanya akan terasa sangat nyeri terutama di malam hari.

2. Gastritis atrofi

Peradangan kronis pada dinding lambung dapat memicu hilangnya lapisan dan kelenjar pada dinding lambung. Dunia medis menyebutnya sebagai gastritis atrofi. Kondisi ini bisa terjadi jika maag kronis sudah semakin parah dan dibiarkan tanpa penanganan.

3. Anemia

Ketika lambung mengalami iritasi yang parah, hal ini dapat menyebabkan pendarahan kronis pada lambung. Akibatnya, darah akan berkurang dalam jumlah banyak dan memicu terjadinya anemia.

4. Kekurangan vitamin B12

Akibat peradangan yang sudah kronis, lambung akan berkurang kemampuannya dalam menyerap vitamin B12 dengan baik. Akibatnya, tubuh akan kekurangan vitamin B12 yang bisa memicu penyakit berikut:

Cara mengatasi maag kronis

Pengobatan adalah satu-satunya cara terbaik untuk mengatasi penyakit maag kronis. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan secara rutin guna mengetahui seberapa parah perkembangan penyakit maag Anda.

Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi maag kronis, antara lain:

  • Menerapkan pola hidup sehat, mulai dari konsumsi makanan sehat dan bergizi hingga cukup istirahat.
  • Minum antibiotik jika terjadi infeksi bakteri H. pylori.
  • Minum obat antasida untuk membantu meredakan asam lambung.
  • Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan yang dapat memperparah kondisi maag kronis Anda.

Baca Juga: 8 Buah untuk Sakit Maag yang Aman dan Dianjurkan

Waspadai berbagai gejala maag kronis, apalagi jika Anda memang sudah terkena maag dalam waktu lama. Bila gejalanya tak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter, terlebih jika disertai muntah darah, feses berwarna hitam, jantung berdebar kencang, sulit bernapas, hingga pingsan.


41 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Helicobacter pylori associated chronic gastritis, clinical syndromes, precancerous lesions, and pathogenesis of gastric cancer development. (https://www.wjgnet.com/1007-9327/full/v20/i18/5461.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app