Pilihan Jenis Obat Untuk Mengobati Penyakit Lupus

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 2, 2019 Waktu baca: 3 menit
Pilihan Jenis Obat Untuk Mengobati Penyakit Lupus

Mengenal beragam pilihan jenis obat untuk mengobati penyakit lupus, kita perlu juga mengetahui tujuan pengobatan penyakit lupus itu sendiri. Tujuan pengobatan lupus adalah untuk:

  •     Mencegah flare
  •     Mengobati gejala
  •     Mengurangi kerusakan organ dan masalah lainnya

Pengobatan yang diberikan mungkin termasuk menggunakan obat-obatan untuk:

  •     Mengurangi pembengkakan dan rasa sakit
  •     Mencegah atau mengurangi flare
  •     Menenangkan sistem kekebalan tubuh
  •     Mengurangi atau mencegah kerusakan pada sendi
  •     Mengurangi atau mencegah kerusakan organ

Hati-hati dengan suplemen!! Jangan pernah minum vitamin atau suplemen herbal tanpa berbicara dengan dokter  terlebih dahulu.

Pilihan Jenis Obat Untuk Mengobati Penyakit Lupus 

Obat memainkan peran penting dalam mengobati lupus. Kemungkinan besar, obat yang diresepkan untuk Anda akan sering berubah selama pengobatan. Jenis obat yang biasa digunakan untuk mengobati lupus meliputi:

Non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID)

NSAID digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak pada sendi dan otot. NSAID dapat membantu menobati lupus ringan ketika rasa sakit tidak terlalu buruk dan organ vital tidak terpengaruh. Aspirinibuprofen, dan naproxen adalah beberapa NSAID yang tersedia. 

NSAID dapat menyebabkan gangguan perut, mulas, mengantuk, sakit kepala, retensi cairan, dan efek samping lainnya. Jika terlalu sering digunakan, NSAID juga dapat menyebabkan masalah pada saluran pencernaan (termasuk perut), darah, hati, dan ginjal. Pada wanita hamil, NSAID harus dihindari setelah trimester pertama. NSAID harus digunakan dengan hati-hati pada wanita yang menyusui.

Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah hormon yang ditemukan dalam tubuh kita. Obat ini digunakan untuk mengurangi pembengkakan, nyeri, dan peradangan. Dalam dosis tinggi, mereka dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh. Obat ini berbeda dengan steroid yang digunakan oleh beberapa orang yang bermain olahraga atau angkat beban. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk pil atau cairan, krim untuk diterapkan ke kulit. 

Prednisone adalah salah satu yang biasa digunakan untuk mengobati lupus. Gejala Lupus cenderung merespon dengan cepat terhadap obat ini. Dalam pemberian obat ini, dokter akan ingin menurunkan dosis perlahan-lahan tap off sampai Anda tidak lagi membutuhkannya. Semakin lama seseorang menggunakan obat ini, semakin sulit untuk menurunkan dosis. Tapi menghentikan obat ini segera dapat membahayakan tubuh Anda. Pastikan untuk menggunakan obat Anda seperti yang disarankan dokter.

Korticosteriods dapat memiliki banyak efek samping, jadi dokter  akan memberikan dosis serendah mungkin. Efek samping Jangka pendek steroid meliputi: wajah bulat atau bengkak, jerawat, maag, nafsu makan meningkat, dan berat badan naik. Efek samping ini biasanya berhenti ketika obat dihentikan. Namun, kenaikan berat badan tidak akan mundur sendiri, jadi hati-hati untuk tidak makan berlebihan saat menggunakan obat steroid.

Efek samping Jangka panjang steroid meliputi: mudah memar, penipisan kulit dan rambut, tulang melemah atau rusak, tekanan darah tinggi, kerusakan pada arteri, gula darah tinggi, infeksi, kelemahan otot, dan katarak. Beberapa orang mungkin memiliki maag, depresi, atau gagal jantung bahkan kongestif. Dokter dapat meresepkan obat bersamaan dengan kortikosteroid untuk mencegah beberapa efek samping. Kortikosteroid dapat digunakan selama kehamilan dengan pengawasan dokter.

Obat Antimalaria

Obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati malaria digunakan untuk mengurangi reaksi autoimun dan mencegah terjadinya flare. Dua antimalaria yang biasanya digunakan adalah sulfat hydroxychloroquine (Plaquenil ®) dan klorokuin fosfat (Aralen ® fosfat). 

Efek samping dari antimalaria meliputi sakit perut, mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, sulit tidur, dan gatal. Orang yang diobati dengan antimalaria harus periksa ke dokter mata setiap tahun, karena risiko rendah dari masalah mata. Penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi obat  antimalaria dapat menghentikan flare.

Agen Imunosupresif / kemoterapi

Agen ini digunakan pada kasus lupus yang berat, ketika organ utama yang terkena lupus dan pengobatan lain tidak bekerja. Obat ini menekan sistem kekebalan tubuh untuk membatasi kerusakan organ. Contohnya adalah azathioprine (Imuran ®), dan cyclophosphamide (Cytoxan ®), mycophenolate mofetil (Cellcept), dan methotrexate (Rheumatrex ® dan Trexall ®). 

Obat ini dapat menyebabkan efek samping yang serius termasuk mual, muntah, rambut rontok, masalah kandung kemih, penurunan kesuburan, dan risiko kanker dan infeksi. Obat ini juga dapat menyebabkan cacat lahir. Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini, dokter mungkin meminta anda untuk menghindari kehamilan.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lupus: Causes, Types, and Symptoms. Healthline. (https://www.healthline.com/health/lupus)
Lupus - Symptoms and causes. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/lupus/DS00115)
Lupus: Causes, Risk Factors, Symptoms, Complications, & Flare Ups. WebMD. (https://www.webmd.com/lupus/arthritis-lupus)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app