3 Penyebab Lupus SLE (Systemic Lupus Erythematosus) yang Perlu Diketahui

Dipublish tanggal: Nov 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
3 Penyebab Lupus SLE (Systemic Lupus Erythematosus) yang Perlu Diketahui

Penyakit lupus terdiri dari berbagai jenis, salah satu yang paling umum adalah Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Lupus SLE ini pun memiliki banyak jenis, tergantung dari organ tubuh mana yang diserang. Memangnya, kenapa seseorang bisa terkena lupus jenis Systemic Lupus Erythematosus? Apa penyebab lupus SLE ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa penyebab lupus SLE?

Lupus terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang sel, jaringan, hingga organ tubuhnya sendiri. Kondisi ini disebut dengan respon autoimun, sehingga lupus dikategorikan sebagai penyakit autoimun.

Hingga saat ini, penyebab lupus SLE atau Systemic Lupus Erythematosus belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor seperti faktor genetik, hormonal, dan lingkungan sering disebut sebagai penyebab munculnya gejala Systemic Lupus Erythematosus.

Agar lebih jelas, berikut tiga faktor yang diduga sebagai pemicu dan penyebab lupus SLE, antara lain: 

1. Faktor genetik

Faktor genetik menjadi faktor yang sering disebut sebagai penyebab lupus SLE. Hal ini dikarenakan ketika seseorang menderita SLE, maka sering ditemukan juga anggota lain dalam keluarga tersebut yang juga menderita SLE. Atas dasar inilah, faktor genetik diduga sebagai salah satu pemicu Systemic Lupus Erythematosus.

Baca Juga: Fakta Seputar Penyakit Lupus yang Menarik untuk Diketahui

2. Faktor hormonal

Penyebab lupus SLE disebut-sebut juga dipengaruhi oleh faktor hormonal. Beberapa sumber menyebutkan bahwa 9 dari 10 penderita lupus adalah wanita.

Hal ini berkaitan dengan kadar hormon estrogen yang dimiliki oleh wanita. Hormon estrogen diketahui berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena itulah, wanita jadi lebih rentan terkena penyakit autoimun seperti lupus dibandingkan pria. 

Wanita juga dapat mengalami gejala Systemic Lupus Erythematosus yang lebih parah selama kehamilan atau menstruasi. Lagi-lagi, pengaruh hormon estrogen lah yang menjadi dalang utamanya.

3. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan tidak hanya memicu penyakit umum seperti infeksi, influenza ataupun diare, tetapi juga diduga turut memicu timbulnya lupus SLE. Faktor lingkungan yang disebut-sebut menjadi penyebab lupus SLE antara lain:

  • Paparan sinar matahari, dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respon internal pada orang yang rentan.
  • Paparan zat kimia, seperti merkuri dan silika.
  • Trauma atau stres yang berlebihan.
  • Infeksi bakteri dan virus, salah satunya virus Epstein Barr.
  • Obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah, obat antikejang, dan antibiotik. Menghentikan minum obat dapat membantu meringankan gejala Systemic Lupus Erythematosus.

Selain ketiga penyebab lupus SLE di atas, ternyata ada beberapa faktor lainnya yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lupus SLE. Salah satunya karena pengaruh gender, yakni wanita berisiko lebih tinggi terkena lupus SLE daripada pria.

Faktor usia juga turut menentukan kerentanan seseorang terkena lupus Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Meskipun lupus bisa dialami oleh siapa saja di segala usia, namun remaja berusia 15 tahun hingga orang dewasa usia 45 tahun lebih berisiko terkena lupus SLE.

Baca Juga: 3 Gejala Utama Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang Kerap Terlewatkan


37 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What Is Lupus (Systemic Lupus Erythematosus)? Cleveland Clinic. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4875-lupus)
Mok CC, Lau CSPathogenesis of systemic lupus erythematosusJournal of Clinical Pathology 2003;56:481-490. (https://jcp.bmj.com/content/56/7/481)
Systemic lupus erythematosus. DermNet NZ. (https://dermnetnz.org/topics/systemic-lupus-erythematosus/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app