Luka Dekubitus: Penyebab dan Cara Mencegah

Dipublish tanggal: Jun 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 25, 2019 Waktu baca: 2 menit
Luka Dekubitus: Penyebab dan Cara Mencegah

Pasien tirah baring rentan mengalami luka tekan atau yang dikenal dengan dekubitus. Jenis luka ini memiliki tingkatan yang berbeda mulai dari kemerahan pada kulit hingga luka terbuka yang memperlihatkan bagian otot serta tulang.

Pada pasien tirah baring, dekubitus dipicu karena tekanan yang terlalu lama sehingga pada area tertentu pasokan oksigennya berkurang serta aliran darahnya tak lancar. 

Efek penuaan pada kulit juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Untuk lebih mengenal luka dekubitus dan bagaimana cara mencegah dan mengobatinya. Yuk simak ulasan singkatnya dibawah ini.

Gejala Luka Dekubitus

Dekubitus sering dialami oleh orang yang mengalami kesulitan dalam bergerak, termasuk pasien tirah baring. Tidak semua bagian tubuh mengalami luka ini. 

Seringnya terjadi pada bagian tubuh yang tidak memiliki jaringan lemak tebal serta mengalami kontak langsung dengan permukaan keras seperti tempat tidur dan kursi roda.

Luka dekubitus biasa menyerang pada bagian tulang ekor, tulang belakang, lutut bagian belakang, tumit, pergelangan kaki, belakang kepala, sisi kepala, bahu, belikat, siku, belakang lengan, tulang panggul, dan bokong.

Meski tingkatan luka dekubitus berbeda, secara umum gejala yang ditunjukkan hampir sama. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Kondisi kulit yang lebih lunak maupun keras dibandingkan area sekitarnya
  • Terjadi perubahan warna dan tekstur
  • Mengalami pembengkakan
  • Keluar cairan seperti nanah
  • Terjadi perubahan suhu kulit, bisa lebih hangat ataupun lebih dingin
  • Muncul infeksi pada daerah dekubitus
  • Muncul luka terbuka pada kulit

Penyebab Luka Dekubitus

Luka dekubitus bisa terjadi karena penekanan bagian tubuh tertentu dalam jangka waktu yang lama. kondisi ini menyebabkan aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen terganggu sehingga jaringan kulit menjadi rusak. 

Gangguan yang terjadi pada aliran darah juga menghambat kerja darah putih untuk mencegah infeksi. Inilah yang menyebabkan luka dekubitus semakin parah bahkan bersifat terbuka.

Biasanya dekubitus bisa terjadi karena beberapa kondisi, diantaranya adalah:

  • Kulit yang lembab sehingga lapisan luarnya menjadi rusak
  • Bagian tubuh mengalami penekanan terhadap permukaan yang keras seperti tempat tidur dan kursi roda
  • Terjadi penekanan pada bagian tubuh yang tak disengaja misalnya karena kejang otot

Selain itu terdapat juga faktor  yang memicu risiko terkena dekubitus semakin tinggi, yaitu:

  • Kurangnya asupan cairan dan nutrisi untuk tubuh
  • Berada di ranjang ataupun kursi roda dalam waktu yang lama
  • Mengalami gangguan pergerakan
  • Memiliki kondisi kulit yang rentan mengalami luka misalnya karena pengaruh usia lanjut
  • Memiliki riwayat penyakit kencing manis

Pencegahan Luka Dekubitus pada Pasien Tirah Baring

Bagi pasien tirah baring, terjadinya luka dekubitus sebenarnya bisa dilakukan pencegahan. Kondisi kulit yang menipis karena terlalu lama diranjang ataupun kursi roda memang tidak bisa dihindari. Namun ada beberapa tips untuk mencegah luka dekubitus di bagian tubuh tertentu. Diantaranya adalah:

  • Memakai krim pelembab serta pelindung kulit
  • Pastikan permukaan kulit yang bersentuhan dengan ranjang ataupun kursi roda selalu kering
  • Cukupi kebutuhan akan kalori dan protein
  • Saat mandi, jangan terlalu keras menggosok permukaan kulit karena bisa menyebabkan luka
  • Jangan mengubah posisi pasien tirah baring dengan cara diseret. Atur posisinya dengan hati-hati
  • Setiap 1-2 jam sekali, selalu ganti posisi agar tekanan tidak hanya terjadi pada satu bagian saja
  • Lakukan konsultasi dan kontrol dengan dokter secara berkala.

 


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Levine, Jeffrey. (2018). 100 Years of Bedsores: How Much Have We Learned?. Advances in skin & wound care. 31. 139-141. 10.1097/01.ASW.0000530066.59878.2b.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/323487935_100_Years_of_Bedsores_How_Much_Have_We_Learned)
Repić, Gordana & Ivanović, Sunčica. (2014). PRESSURE ULCERS AND THEIR IMPACT ON QUALITY OF LIFE. Acta medica medianae. 53. 75-80. 10.5633/amm.2014.0412.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/302453782_PRESSURE_ULCERS_AND_THEIR_IMPACT_ON_QUALITY_OF_LIFE)
Arora, Bhavinder. (2019). Current Strategies in Home Care of Bedsores.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/335970536_Current_Strategies_in_Home_Care_of_Bedsores)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Apa Itu Dekubitus? Analisis dan Pengobatannya
Apa Itu Dekubitus? Analisis dan Pengobatannya

Dekubitus dapat terbentuk secara cepat. Sebagian besar memar ini bisa disembuhkan dengan pengobatan, namun sebagian yang lain tidak bisa sembuh secara total. Nah, bagaimana jika ini terjadi? Baca petunjuk-petunjuk selengkapnya di bawah ini untuk mengatasi hal tersebut.

Luka Dekubitus Pasien Tirah Baring
Luka Dekubitus Pasien Tirah Baring

Ulkus Dekubitus atau disebut juga dengan ulkus tekanan, nyeri tekanan, atau bedsore. Ulkus Dekubitus merupakan luka terbuka pada kulit Anda. Ulkus Dekubitus biasaya terjadi pada kulit yang menutupi daerah yang bertulang.

Buka di app