Cedera Ligamen Lutut Anterior - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Jul 29, 2019 Waktu baca: 7 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) terjadi akibat adanya robekan atau kerusakan pada bagian ligamen lutut
  • Penyebab utama cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) umumnya disebabkan oleh aktivitas fisik atau olahraga yang bertumpu pada bagian kaki
  • Ketidakstabilan lutut, rasa sakit ketika berdiri, dan terjadinya pembengkakan pada lutut merupakan ciri ciri atau gejala cidera Anterior Cruciate Ligament (ACL)
  • Cara pengobatan cidera Anterior Cruciate Ligament (ACL) disesuaikan dengan tingkat keparahan, bisa berupa terapi fisik dan pembedahan

Pernahkah mendengar cedera Ligament Lutut Anterior atau dalam istilah medis disebut dengan cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL)? Cedera lutut ini merupakan salah satu jenis cedera yang paling sering dialami oleh para atlet sehingga harus memupus harapan mereka untuk berprestasi lebih lama jika tidak ditangani dengan tepat. Tetapi tak hanya dialami oleh para atlet saja, cedera lutut juga dapat terjadi pada siapa saja, termasuk mereka yang masih berusia muda.

Apa itu cedera Ligament Lutut Anterior (ACL)?

Cidera Anterior Cruciate Ligament (ACL) merupakan suatu kondisi cedera akibat adanya kerusakan atau robekan pada bagian ligamen yang berada pada lutut. Penyebab utama terjadinya ACL adalah aktivitas fisik atau olahraga.

Ligamen Lutut Anterior sendiri merupakan salah satu jaringan pengikat yang terdapat pada sendi lutut (ligamen lutut). Ligamen ini berfungsi untuk mengatur gerakan maju dan mundurnya lutut, menghubungkan tulang tungkai bawah dan tungkai atas, mencegah pergerakan tulang kering ke depan tulang paha, serta berfungsi juga untuk menjaga kestabilan lutut.

Robekan yang terjadi pada ligamen lutut anterior tak hanya berdampak pada ketidakstabilan lutut, tetapi juga dapat menyebabkan pembengkakan pada lutut hingga rasa sakit ketika berdiri. Cedera yang parah juga dapat meningkatkan risiko lepasnya tulang paha ataupun tulang kering dari sendi. 

Tingkat keparahan cedera Ligament Lutut Anterior 

Tingkat keparahan cedera Ligament Anterior sangat bervariasi, mulai dari cedera ringan hingga sangat parah. Tingkat keparahan cedera ligamen lutut anterior dibagi berdasarkan derajat kerusakan ligamen anterior, yakni:

  • Derajat 1: Ligamen mengalami kerusakan ringan. Ligamen ini mengalami sedikit tarikan tetapi masih dapat mempertahankan kestabilan sendi lutut
  • Derajat 2: Terjadi robekan atau tarikan pada sebagian ligamen hingga ligamen longgar
  • Derajat 3: Robekan total dengan gejala ketidakstabilan yang sangat parah. Ligamen akan sulit mengontrol gerakan lutut sehingga lutut terasa bergeser atau terlepas saat beraktivitas
  • Avulsi: Ketika ligamen lutut tertatik dan terlepas dari tulang pengapit, baik tulang paha maupun tulang kering. Avulsi lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang dewasa

Mengenai cedera Ligament Lutut Anterior

Gejala cedera Ligament Lutut Anterior

Berikut ini beberapa tanda atau gejala terjadinya cedera Ligamen Lutut Anterior:

  • Mendengar atau terasa bunyi “pop” pada lutut
  • Nyeri dan kesulitan melanjutkan aktivitas terutama saat lutut ditekan
  • Merasa bahwa lutut tidak stabil, seperti goyang atau terlepas. Biasanya muncul setelah melompat, mengubah arah gerakan, atau terjadi benturan pada lutut
  • Adanya darah pada persendian
  • Bengkak pada lutut
  • Rasa tidak nyaman saat berjalan atau berdiri

Penyebab cedera Ligament Lutut Anterior

Biasanya ACL atau cedera Ligamen Lutut anterior terjadi ketika sendi lutut tertekuk ke belakang atau ke samping, atau ketika terpelintir. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya cedera Ligament Anterior atau ACL, yaitu:

  • Mendarat secara tidak benar saat melompat
  • Cedera akibat kontak langsung atau bertabrakan khususnya saat berolahraga
  • Gerakan yang berhenti atau berubah secara mendadak
  • Memperlambat kecepatan saat berlari

Selain penyebab di atas, beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan terjadinya cedera Ligament Anterior antara lain:

  • Wanita lebih rentan mengalami cidera ini dibandingkan pria
  • Mengalami penurunan massa otot akibat faktor usia
  • Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga
  • Pernah memilki riwayat cedera ligamen lutut sebelumnya

Diagnosis Cedera Ligament Anterior atau ACL

Langkah awal untuk mendiagnosis cedera ligament anterior adalah dengan menanyakan riwayat medis, riwayat cedera pada lutut, serta melakukan pemeriksaan fisik. 

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis, termasuk:

  • Pemeriksaan cairan sendi pada lutut. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan mengamati kondisi serta gejala yang timbul seperti kemerahan, rasa hangat, dan pembengkakan pada lutut. Jika ketiga gejala tersebut muncul maka dapat dilakukan penyedotan cairan sendi. 
  • Artroskopi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat kondisi bagian dalam lutut dan dapat juga digunakan sebagai metode pembedahan pada lutut untuk kasus cedera ligamen anterior tertentu. Jika pada saat pemeriksaan artroskopi ditemukan adanya robekan pada ligamen anterior lutut, maka dokter dapat langsung melakukan penanganan secara langsung.
  • Rontgen. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengevaluasi apabila terdapat patahan pada tulang lutut, robekan ligamen, adanya darah pada sendi lutut.
  • CT scan. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui adanya patahan pada tulang atau robekan kecil pada sendi lutut.
  • MRI. Pemeriksaan ini berfungsi untuk mengetahui adanya robekan pada ligamen lutut anterior serta permasalahan lain pada jaringan lunak, seperti robekan meniskus atau cedera pada ligamen lainnya.
  • USG. Pemeriksaan ini berfungsi untuk melihat adanya kerusakan pada ligamen atau bagian lain dari lutut.

Cara mengobati cedera Ligament Anterior (ACL)

Pengobatan cidera ACL atau cidera ligamen lutut anterior umumnya dilakukan melalui 2 cara, yaitu terapi non bedah dan pembedahan. Terapi non-bedah dapat diberikan pada kasus-kasus robekan ACL parsial yang tidak menimbulkan gejala ketidakstabilan, sedangkan tindakan operasi atau pembedahan sebaiknya dilakukan pada kasus robekan di atas 50 persen karena umumnya menimbulkan keluhan.

Tujuan dari pengobatan cedera ligamen lutut anterior sendiri adalah untuk:

  • Memperbaiki kondisi lutut agar kembali normal atau mendekati normal
  • Mengembalikan fungsi lutut seperti semula sebelum terjadinya cedera
  • Menghindari gangguan atau hilangnya fungsi lutut
  • Menghindari kerusakan dan cedera lanjutan pada sendi
  • Mengurangi nyeri yang timbul akibat cedera lutut

Terapi non-bedah

Terapi non-bedah dilakukan melalui pemasangan bracing atau penyangga untuk menjaga lutut dari ketidakstabilan, terapi fisik untuk mengembalikan gerakan lutut dan dengan melatih kekuatan otot tungkai bawah.

Setelah terjadinya cedera, lutut harus segera diobati untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. Oleh karena itu, pertolongan pertama berperan sangat penting. Berikut ini adalah rincian langkah pertolongan pertama pada cedera ligamen lutut anterior:

  • Istirahat. Setelah cedera terasa, sangat dianjurkan untuk beristirahat agar lutut dapat segera pulih dengan sendirinya. Selain itu, dianjurkan juga untuk membatasi beban pada lutut.
  • Kompres es. Usahakan untuk mengompres lutut menggunakan es batu selama 20 menit setiap kali dilakukan pengompresan.
  • Pembebatan. Lutut yang mengalami cedera harus dibebat menggunakan kain atau perban elastis. Tujuannya adalah untuk meringankan nyeri pada saat bergerak atau berjalan, serta mengurangi penumpukan cairan pada lutut pasca cedera. Perlu diingat bahwa bebatan perban tidak boleh terlalu kencang karena dapat menyebabkan pembengkakan di bawah lutut.
  • Elevasi. Pada saat istirahat atau mengompres lutut menggunakan es, usahakan agar posisi lutut sedikit dinaikkan. Cara ini dapat dilakukan dengan menaruh bantal di bawah lutut.
  • Obat pereda nyeri. Untuk meredakan nyeri yang timbul akibat cedera, penderita dapat mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (ibuprofen, naproxen, ketorolac, ketorolacintranasal) atau paracetamol.

Pasca dilakukan penanganan dan pengobatan pertama pada cedera, diperlukan juga latihan fisik untuk rehabilitasi lutut, baik dengan bantuan dokter. terapis, maupun dilakukan sendiri di rumah. Tujuan dari terapi adalah untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan, serta sebisa mungkin mengembalikan fungsi lutut menjadi normal. 

Selama fase rehabilitasi, penderita cedera ligamen lutut juga dianjurkan menggunakan alat penyangga (brace) sehingga lutut menjadi lebih stabil dan untuk mengurangi beban pada lutut selama masa rehabilitasi.

Pembedahan

Pembedahan bertujuan untuk menempelkan kembali ligamen yang rusak karena ACL yang robek tidak dapat dijahit kembali. Untuk memperbaiki ACL yang robek dan mengembalikan stabilitas sendi lutut, ligamen harus direkonstruksi. 

Metode pembedahan biasanya diterapkan pada kasus cedera ligamen avulsi atau tingkatan yang paling parah. Tujuan pembedahan adalah untuk menempelkan kembali ligamen dan pecahan tulang pada lokasi sebelumnya.

Mengingat bahwa cedera avulsi cukup sering terjadi pada anak-anak dan remaja, perlu diwaspadai adanya kemungkinan risiko yang cukup berat, yakni terkait pertumbuhan tulang kaki. Pembedahan lutut dapat menyebabkan salah satu kaki tumbuh lebih pendek daripada yang lain. Selain itu, pembedahan juga dapat mengganggu bentuk kaki.

Pembedahan boleh dilakukan jika:

  • Kondisi lutut sangat tidak stabil meskipun saat melakukan aktivitas ringan
  • Ketidakstabilan lutut tidak bisa diatasi melalui metode pengobatan lain
  • Anak-anak penderita cedera ligamen lutut anterior juga menderita robekan meniskus
  • Anak-anak penderita cedera ligamen lutut anterior aktif dalam olahraga yang memerlukan gerakan berlari, melompat, dan berhenti mendadak

Pembedahan pada cedera ligamen lutut anterior dilakukan dengan cara mengganti ligamen lutut anterior dengan pencangkokan. Ligamen yang baru dapat diambil dari tendon otot lain di bagian tubuh tertentu menggunakan sistem autograft. 

Untuk mendukung dan memudahkan keberhasilan pembedahan, pasien akan diajari metode latihan fisik, baik sebelum dan sesudah dilakukan pembedahan. Latihan gerak dan kekuatan lutut sebelum pembedahan bertujuan untuk mempersiapkan lutut sebelum pembedahan dan untuk memudahkan rehabilitasi sesudah pembedahan. 

Sedangkan latihan fisik sesudah pembedahan bertujuan untuk mempercepat proses pemulihan. Latihan ini mencakup latihan gerak, meningkatkan aktivitas harian, serta latihan berjalan menggunakan kruk. Proses rehabilitasi tersebut dapat berlangsung hingga 1 tahun.

Cara mencegah cedera Ligament Anterior atau ACL

Metode paling efektif dalam mencegah terjadinya cedera ligamen lutut anterior adalah dengan memperkuat otot tungkai terutama otot-otot paha depan dan otot-otot pada belakang. Cedera Ligament Lutut Anterior atau ACL dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Menghindari olahraga yang melibatkan banyak kontak fisik pada kaki atau gerakan berputar
  • Pastikan telah melakukan pemanasan dan pendinginan yang benar setiap kali olahraga
  • Mengubah teknik berolahraga sehingga dapat menghindari terjadinya penumpukan beban pada lutut terutama yang pernah mengalami cedera
  • Seiring bertambahnya usia dan berkurangnya massa otot, hindari gerakan-gerakan yang mendadak dan membebani lutut, khususnya bagi yang memiliki berat badan berlebih
  • Menghindari penggunaan sepatu dengan pelat logam pada olahraga yang melibatkan kontak fisik terutama kaki
  • Menghindari menggunakan sepatu hak tinggi (heels) pada wanita

Jika seseorang pernah menderita cedera ligamen lutut anterior, risiko cedera kedua dapat dihindari dengan melakukan hal-hal berikut ini:

  • Memperkuat lutut yang pernah mengalami cedera dengan menjalani latihan fisik selama masa rehabilitasi. Jenis dan intensitas latihan harus sesuai dengan anjuran dokter
  • Mengubah teknik berolahraga sehingga dapat menghindari terjadinya penumpukan beban pada lutut yang pernah mengalami cedera
  • Menghindari melakukan olahraga yang memiliki risiko tinggi terjadinya cedera tungkai
  • Menggunakan brace lutut pada saat melakukan aktivitas fisik berat
  • Melatih tubuh untuk membiasakan gerakan mendarat dengan lutut ditekuk sehingga cedera dapat dihindari.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Gammons, M. Medscape (2016). Anterior Cruciate Ligament Injury Medication. (https://emedicine.medscape.com/article/89442-overview)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. ACL Injury. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/acl-injury/symptoms-causes/syc-20350738)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app