Kutil di Leher Dapat Menular, Cari Tahu Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Agu 21, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kutil di Leher Dapat Menular, Cari Tahu Cara Mengatasinya

Meski keberadaan kutil di area leher tidak berbahaya, namun nyatanya kutil tersebut dapat menular. Kutil sendiri kadang kala menimbulkan rasa sakit, hingga mengganggu penampilan dan pastinya akan membuat seseorang merasa tidak percaya diri. 

Munculnya kutil di leher sama seperti kutil pada umumnya yang tumbuh di banyak tempat pada area tubuh manusia, seperti wajah, ketiak, lengan hingga paha

Virus HPV atau human papillomavirus adalah virus yang menyebabkan timbulnya kutil di leher dengan cara menginfeki kulit terutama pada kulit yang tengah terluka atau mengalami cidera. Luka terbuka inilah yang memungkinkan virus HPV dapat masuk ke dalam lapisan kulit manusia.

Cara penularan Kutil di leher

Kutil atau gangguan kulit yang disebabkan karena infeksi virus HPV ini memang dapat menyerang siapa saja. meski begitu anak-anak memiliki resiko lebih tinggi terkena kutil dari pada orang dewasa. 

Hal ini disebabkan karena sistem imun atau kekebalan tubuh pada anak masih belum terbentuk secara sempurna sehingga belum sepenuhnya bisa melawan virus HPV.

Ada beberapa jenis kulit yang umumnya bisa tumbuh di berbagai bagian tempat pada kulit manusia. Contohnya saja kutil di leher yang terlihat memiliki warna kelabu serta bertekstur kasar dan bulat. 

Disamping itu, kutil yang muncul di leher bisa juga menyerupai lipatan kulit atau daging tumbuh dan ukurannya sebesar jerawat. Kutil jenis ini umumnya berukuran kecil dan memiliki warna yang hampir menyerupai warna kulit.

Kabar buruknya, kutil yang tumbuh di area leher bisa menular kepada orang-orang yang ada di sekeliling kita. 

Cara penularannya terbilang mudah, yakni bila seseorang melakukan kontak langsung dengan penderita kutil di leher, maupun memegang benda yang dipegang atau dipakai oleh penderita kutil. 

Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk tidak menyentuh apalagi menggaruk bagian kulit yang terkenal kutil dan segeralah mencuci tangan dengan sabun antiseptik jika terlanjur menyentuh kutil tersebut.

Cara mengatasi kutil di leher

Untuk mencegah terjadinya penyebaran, kulit sebaiknya segera diobati. Secara umum gangguan kulit di leher tidak membutuhkan penanganan yang khusus dan bisa ditangani sendiri dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. 

Anda bisa memanfaatkan beberapa obat, termasuk asam salisilat, asam glikolat, maupun beberapa obat yang diresepkan oleh dokter spesialis kulit. Obat ini berfungsi untuk membantu proses pengelupasan kulit tidak normal yang tumbuh di area tubuh Anda. Dokter yang bersangkutan juga dapat memberikan suntikan dari obat bleomycin. 

Disamping itu, kuteks kuku bening atau pun selotip merupakan beberapa benda yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan kutil.

Meski begitu, Anda harus berhati-hati bila memilih 2 cara tersebut. Pasalnya, penelitian belum membuktikan bahwa kuteks kuku bening dan selotip efektif menghilangkan munculnya kutil di lehar. 

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa kutil jenis ini dapat mudah menyebar ke area kulit yang lain. Itulah mengapa dokter kulit menyarankan untuk segera menangani gangguan kutil secepat mungkin. 

Dokter bisa membekukan kutil yang bersarang di leher dengan menggunakan cairan nitrogen untuk mematikan virus sekaligus memberikan obat untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Pada beberapa kasus tertentu, jika keberadaan kutil sangat sulit diatasi, dokter akan menggunakan prosedur bedah listrik, atau bahkan laser. 

Walau demikian, Anda tetap bisa meminimalisir munculnya kutil kembali dengan berhati-hati saat menggunakan handuk sewaan yang disediakan oleh hotel, pusat kebugaran atau tempat umum yang lain. 

Sementara beberapa kebiasaan penting lain yang perlu diterapkan adalah rutin mencuci tangan dengan sabun dan tetap menjaga kesehatan kulit agar terjaga kelembapannya dan terbebas dari goresan. 

Walau secara umum kutil yang muncul di area leher tidak membahayakan kesehatan, alangkah jauh lebih baik bila Anda memeriksakannya ke dokter, bila kutil tersebut menimbulkan rasa sakit, mengalami perubahan warna, pendarahan, hingga keluar nanah dari area dalam kutil. 

Selain itu, sebagai catatan penting, kutil juga perlu diwaspadai oleh para penderita penyakit diabetes, gangguan sistem imun, atau pun kutil yang tumbuh di area wajah serta area sensitif pada tubuh yang lain.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Worrall G. (2011). Acute sore throat.  (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3135445/)
Volante M, et al. (2008). Arcanobacterium Haemolyticum: Two case reports. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2644988/)
Strep throat: All you need to know. (2018). (https://www.cdc.gov/groupastrep/diseases-public/strep-throat.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app