Mencegah Step Pada Bayi dengan Kopi, Awas Bahayanya!

Dipublish tanggal: Sep 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 12, 2019 Waktu baca: 3 menit
Mencegah Step Pada Bayi dengan Kopi, Awas Bahayanya!

Kopi awalnya identik dengan minuman orang dewasa. Namun seiring berkembangnya zaman, kopi bisa dinikmati oleh siapa saja, termasuk para remaja. Begitu juga dengan penggunaannya. Seringnya dikonsumsi sebagai minuman anti ngantuk, ternyata ada orangtua yang mencoba mencegah step pada bayi dengan kopi. Tunggu dulu, apakah cara ini benar ampuh dan aman untuk kesehatan bayi?

Mencegah step pada bayi dengan kopi justru berbahaya

Kopi sebetulnya aman dan bermanfaat bagi kesehatan bila dikonsumsi sewajarnya. Namun sayangnya, kopi tidak diperuntukkan bagi anak-anak, terlebih untuk bayi dengan tujuan mencegah kejang atau step.

Tidak sedikit orangtua yang masih percaya bahwa kopi bisa membantu mencegah kejang demam. Padahal, ini adalah mitos menyesatkan dan perlu diluruskan.

Kejang demam alias step adalah kondisi ketika suhu tubuh anak meningkat secara drastis dan mendadak hingga menyebabkan kejang. Sementara kejang terjadi akibat gangguan pada aktivitas listrik di sel-sel otak, sehingga mengganggu fungsi gerak dan perilaku bayi.

Ciri-ciri kejang demam atau step pada bayi meliputi:

  • Bola mata berbalik ke atas
  • Kedua kaki dan tangan kaku, disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat
  • Demam lebih dari 38°C
  • Gigi terkatup
  • Muntah
  • Hilang kesadaran sementara

Baca Juga: Mengatasi Demam Atau Panas Pada Bayi

Alih-alih menyehatkan, mencegah step pada bayi dengan kopi justru sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan bayi dan anak-anak cenderung lebih sensitif terhadap kafein daripada orang dewasa.

Orang dewasa yang jarang minum kopi saja bisa merasakan deg-degan, alias jantung berdebar-debar, meskipun hanya minum sedikit kopi. Hal ini berlaku juga pada bayi dan anak-anak yang diberikan kopi, meskipun jumlahnya hanya sedikit.

Bila diberikan pada anak saat kejang, efek kopi bisa berkali-kali lipat lebih berbahaya. Sebab saat kejang, proses menelan menjadi terganggu.

Jika bayi tetap diberikan kopi saat kejang, bayi tidak bisa menelannya sehingga minuman tersebut tidak akan masuk ke pencernaan, tapi malah ke paru-paru. Akibatnya, kandungan kopi bisa memicu peradangan di paru-paru dan menimbulkan masalah baru dalam tubuh bayi.

Bukannya mencegah kejang, memberikan kopi pada bayi justru dapat meningkatkan risiko step. Kafein dosis tinggi juga bisa memicu gagal jantung bahkan kematian pada bayi.

Pemberian kopi bisa picu kurang gizi pada bayi

Bayi dan anak-anak membutuhkan asupan gizi tinggi selama tumbuh kembangnya, terutama vitamin A, vitamin C, kalium, serat, protein, dan kalsium. Sejumlah vitamin dan mineral tersebut berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak di tahun-tahun pertama kehidupannya.

Lalu, bagaimana dengan kandungan gizi pada kopi? Faktanya, kopi mengandung nol kalori, vitamin, maupun mineral. Karena tidak adanya nutrisi, hal ini juga bisa membuat bayi mengalami kurang gizi dan kecanduan ngopi di masa perkembangannya.

Kandungan kafein dalam kopi juga dapat menghambat penyerapan zat besi. Akibatnya, hal ini bisa meningkatkan risiko anemia pada bayi dan anak-anak. 

Kesimpulannya, memberikan kopi pada bayi tidak ada manfaatnya dan justru lebih banyak efek sampingnya. Oleh karena itu, mencegah step pada bayi dengan kopi wajib dihindari, walaupun jumlahnya hanya sedikit.

Bagaimana cara mencegah kejang pada bayi?

Bayi dan anak-anak yang berisiko kejang hanya perlu obat anti kejang dari dokter. Kopi tidak akan membantu mencegah kejang pada bayi, tapi justru memperparah keadaan.

Ketimbang memberikan kopi, pemberian ASI eksklusif dan MPASI justru lebih ampuh dalam mengurangi kejang pada bayi. Penting juga untuk segera pergi ke dokter ketika anak mengalami step atau kejang demam.

Untuk mencegah step pada bayi, orangtua perlu siap sedia termometer. Perhatikan suhu tubuh bayi yang normal, yaitu sekitar 36,5-37,5°C.

Lebih dari itu, berarti tandanya bayi mengalami demam. Sebagai pertolongan pertama, segera tempelkan kain yang sudah direndam air hangat ke dahi bayi untuk menurunkan panasnya. Anda juga bisa memberikan obat penurun panas dari dokter.

Ganti pakaian bayi dengan baju yang lebih tipis dan longgar. Perlu dicatat juga, jangan sekali-kali menyelimuti bayi dengan selimut tebal karena bisa memperparah demamnya.

Bila bayi mulai mengalami kejang-kejang, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Selengkapnya: Apa yang Perlu Dilakukan Orangtua Saat Anak Kejang Demam?


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app