Koarktasio Aorta - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Apr 2, 2019 Waktu baca: 3 menit

Tahukah Anda apa itu koarktasio aorta? Atau pernahkah anak Anda mengalami gejala- gejala seperti tekanan darah tinggi, sakit kepala, otot lemah, mimisan dan nyeri dada? Jika hal ini pernah anak Anda alami, mungkin saja anak Anda mengalami penyakit jantung bawaan yang biasa diasebut dengan koartasio aorta.

Aorta merupakan arteri terbesar dalam tubuh. Arteri adalah pembuluh yang membawa darah dari jantung. Cabang pertama dari aorta mengalirkan darah ke tubuh bagian atas yaitu lengan dan kepala. Kemudian darah mengalir ke tubuh bagian bawah yaitu perut dan tungkai. 

Fungsi dari aorta yaitu membawa dan mendistribusikan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Penyempitan aorta khususnya pada kasus koarktasio aortagt;dapat mengakibatkan aliran darah normal pada tubuh menjadi terhambat, sehingga otot pada bilik atau ventrikel kiri jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah keluar dari jantung. 

Untuk itu artikel dibawah ini akan membahas tentang koarktasio aorta lebih mendetail lagi. Selamat membaca.

Apa sih Koarktasio Aorta itu?

Koartasio Aorta adalah penyakit yang disebabkan oleh penyempitan pada aorta, penyakit ini meupakan kelainan jantung bawaan yang paling banyak menyebabkan gagal jantung pada bayi-bayi di minggu pertama setelah kelahirannya. Aorta merupakan pembuluh darah besar dari jantung yang bertugas mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh.

Apabila penyempitan aorta terjadi, aliran darah normal akan terhambat, sehingga otot pada bilik (ventrikel) kiri jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah keluar dari jantung.

Insidens koarktasio aorta kurang lebih sebesar 8-15% dari seluruh kelainan penyakit jantung bawaan serta ditemukan lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Apa sih yang menyebabkan terjadinya Koarktasio Aorta?

Seperti yang telah Anda ketahui bawha koarktasio aorta merupakan salah satu kelainan jantung bawaan dari lahir. Penyebab terjadinya penyakit ini belum diketahui secara pasti namun ada beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya penyakit ini seperti:

  • Resiko terjadinya koartasio aorta meningkat pada beberapa keadaan genetik, seperti sindroma Turner.
  • Kelainan ini ditemukan pada 1 dari 10.000 orang. Biasanya terdiagnosis pada masa kanak-kanak atau dewasa dibawah 40 tahun.
  • Anak laki-laki lebih banyak dibanding anak perempuan (2:1)
  • Koartasio aorta juga berhubungan dengan kelainan bawaan pada katup aorta (misalnya katup bikuspidalis).
  • Faktor kehamilan juga mempengaruhi terjadinya penyakit koarktasio aorta seperti paparan bahan tertentu, makanan atau konsumsi obat-obatan dan lain-lain.

Apa saja tanda dan gejala-gejala pada penyakit Koarktasio Aorta?

Tanda dan gejala- gejala koarktasio aorta mungkin baru akan muncul pada masa anak-anak remaja, tetapi bisa juga muncul pada saat bayi, tergantung kepada beratnya tahanan terhadap aliran darah. 

Tanda dan gejala yang biasa muncul pada penderita jantung bawaan ini yaitu:

  • Pusing
  • Pingsan
  • Nyeri dada
  • Kram tungkai pada saat melakukan aktivitas
  • Tekanan darah tinggi
  • Kaki atau tungkai teraba dingin
  • Kekurangan tenaga atau cepat lemas
  • Sakit kepala berdenyut
  • Perdarahan hidung
  • Nyeri tungkai selama melakukan aktivitas atau lemah otot

Penderita penyakit jantung bawaan ini biasanya menunjukkan gejala-gejala di beberapa minggu awal kehidupan berupa kesulitan makan, sesak napas, dan penurunan kesadaran. Gejala yang memburuk dapat mengakibatkan terjadinya gagal jantung dan syok.

Gejala yang sering terjadi pada penderita bayi baru lahir adalah:

Diagnosis Koartaksio Aorta

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan denyut jantung serta tekanan darah. Denyut jantung yang tidak normal biasanya ditunjukkan dengan suara bising yang menandakan adanya gangguan aliran darah. Selain itu, adanya perbedaan tekanan darah tubuh bagian atas dengan bawah menandai adanya koarktasio aorta.

Beberapa tes penunjang lainnya juga dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis, yaitu:

  • EKG atau perekaman aktivitas listrik jantung
  • Tes pemindaian (Rontgen dada, CT scan, MRI, dan ekokardiografi)
  • Kateterisasi jantung, bertujuan untuk melihat keadaan jantung dan mengetahui tingkat keparahan koarktasio aorta.

Bagaimana cara mengobati penderita penyakit Koarktasio Aorta

Pengobatan atau tatalaksana pada penderita koarktasio aorta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan melakukan tindakan bedah dan kateterisasi balon. 

Pembedahan yang dilakukan untuk mencegah obtruksi atau kerusakan pada pembuluh aorta dengan dilakukan pelebaran arteri subklavia dan pangkal duktus arterious. 

Kelainan ini sebaiknya segera diperbaiki pada awal masa kanak-kanak untuk mengurangi beban kerja pada ventrikel kiri. Pembedahan biasanya dilakukan pada usia prasekolah biasanya umur 3-5 tahun.

Bagian aorta yang menyempit dapat dibuang melalui pembedahan atau kadang juga dilakukan tindakan non-bedah berupa kateterisasi balon untuk melebarkan bagian yang menyempit. 

Dalam tindakan ini, sebuah balon dipasang pada pintu masuk aorta yang menyempit, lalu dikembangkan agar aorta dapat melebar dan darah mengalir secara lebih lancar.

Jika anak Anda mengalami tanda dan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan diatas, khususnya jika gejala tersebut terjadi pada minggu awal kehidupan anak Anda, maka segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan dan pengobatan yang tepat agar menghindari terjadinya gejala yang dapat memburuk hingga gagal jantung. Semoga bermanfaat.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
American Herat Association. (2018). Congenital Heart Defects. About Congenital Heart Defects. Coarctation of the Aorta (CoA). (https://www.heart.org/en/health-topics/congenital-heart-defects/about-congenital-heart-defects)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Coarctation of the Aorta. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coarctation-of-the-aorta/symptoms-causes/syc-20352529)
Cleveland Clinic (2017). Health. Coarctation of the Aorta. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16876-coarctation-of-the-aorta)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app