Pilonidal Cyst - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 2, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kista Pilonidal, mungkin nama ini terdengar asing di telinga Anda, namun kondisi ini bisa saja terjadi pada diri Anda maupun orang terdekat Anda. Coba Anda periksa kulit pada daerah tulang ekor atau di atas celah bokong Anda. Jika pada daerah tersebut terdapat benjolan seperti bisul atau jerawat besar, mungkin saja benjolan tersebut adalah kista pilonidal.

Pada umumnya Kista pilonidal merupakan kista yang jinak, dan bukan gejala kanker. Tapi Anda tetap perlu hati-hati. Karena jika terus dibiarkan, kista dapat terinfeksi dan terisi nanah, dan ini bisa terasa menyakitkan. 

Dari pada penasaran tentang penyakit yang satu ini, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu kista pilonidal, penyebab dan cara pengobatannya. Kenali tanda dan gejala-gejalanya. Selamat membaca.

Apa itu Kista Pilonidal?

Kista pilonidal adalah benjolan abnormal yang biasanya terbentuk pada ujung atas belahan bokong atau pada daerah tulang ekor. Kista ini tampak seperti benjolan yang membengkak dan biasanya dipenuhi sel rambut dan kulit. 

Jika kista ini terinfeksi dan membentuk nanah, saluran sinus (sinus pilonidal) dapat terbentuk yang membuka jalan ke permukaan kulit, dimana nanah dan cairan lainnya akan keluar. 

Kista pilonidal yang tidak terinfeksi biasanya tidak menimbulkan gejala. Sedangkan kista yang terinfeksi umumnya menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, keluarnya darah atau nanah, dan bau busuk.

Siapa saja dari segala umur dan jenis kelamin dapat mengembangkan kista pilonidal. Beberapa bayi yang terlahir dengan kulit menjorok ke dalam di dasar tulang belakang memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan kista jika terinfeksi. Namun, kondisi ini lebih umum menyerang pria berusia 20-an. 

Kista pilonidal paling umum terjadi pada pria muda, dan masalah ini memiliki kecenderungan untuk kambuh. Orang-orang yang duduk untuk jangka waktu yang lama, seperti sopir truk, berada pada risiko lebih tinggi terkena kista pilonidal.

Apa saja tanda dan gejala-gejala dari Kista Pilonidal?

Jika Kista pilonidal terinfeksi maka akan terjadi pembengkakan. Beberapa gejala yang umumnya dirasakan oleh penderita kista pilonidal adalah:

  • Nyeri dan bengkak .pada daerah benjolan
  • Demam karena adanya infeksi
  • Kulit pada benjolan kista akan terasa sensitif saat disentuh.
  • Cairan nanah dari dalam kista pilonidal berbau tidak sedap.
  • Keluarnya cairan nanah atau darah jika kulit pada benjolan kista terbuka.
  • Kulit kemerahan pada bagian bawah tulang ekor.
  • Biasanya terdapat rambul yang menonjol dari kista

Apa sih penyebab terjadinya Kista Pilonidal?

Penyebab terjadinya kista pilonidal masih menjadi belum diketahui secara pasti dan. Namun pada kebanyakan terjadinya kista pilonidal tampaknya disebabkan oleh rambut longgar yang menembus kulit. 

Gesekan dan tekanan pada kulit, pakaian ketat, bersepeda, duduk terlalu lama atau faktor-faktor lain serupa memaksa rambut menusuk ke dalam kulit. Proses ini membuat tubuh menanggapi rambut sebagai zat asing, maka pada akhirnya tubuh menciptakan kista di sekitar rambut.

Selain faktor penyebab yang telah dijelaskan diatas, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan terjadinya kista pilonidal, antara lain:

  • Obesitas
  • Posisi duduk yang terlalu lama
  • Laki-laki dengan risiko empat kali lebih besar dibandingkan wanita
  • Trauma pada daerah tulang ekor
  • Memiliki pola hidup yang tidak aktif
  • Rambut tumbuh secara berlebih
  • Keluarga dengan riwayat kista pilonidal

Diagnosis Kista Pilonidal

Sebagai langkah awal, dokter akan menanyakan gejala seperti kapan mulai merasakan gejala, apakah terdapat demam, apakah pernah mengalami ini sebelumnya, dan obat-obatan apa yang sedang dikonsumsi. 

Pemeriksaan fisik pada benjolan kista juga akan dilakukan oleh dokter untuk memastikan hasil diagnosis.

Bagaimana cara mengobati Kista Pilonidal?

Pengobatan awal untuk kista pilonidal yang terinfeksi biasanya dilakukan dengan sebuah prosedur pembedahan atau operasi kecil. Setelah memberikan suntikan anastesi pada daerah kista agar daerah benjolan tidak terasa sakit, Dokter biasanya akan membuat sayatan kecil untuk mengalirkan kista. 

Terjadinya kista pilonidal yang berulang, umumnya sering terjadi, jika ini kembali terjadi Anda mungkin perlu menjalani prosedur bedah yang lebih luas untuk menghilangkan kista sepenuhnya. 

Setelah pembedahan selesai biasanya dokter bedah akan menyarankan Anda kontrol kembali untuk perawat pasca pembedahan agar dapat mempercepat proses penyembuhan.

Bagaimana cara mencegah terjadinya Kista Pilonidal?

Untuk mencegah munculnya kista pilonidal, seseorang sebaiknya menjaga kebersihan bagian bawah tulang ekor, menjaga berat badan ideal, serta menghindari duduk dalam waktu yang terlalu lama. 

Bagi orang yang pernah menderita kista pilonidal, gunakan produk atau tindakan medis sesuai anjuran dokter untuk merontokkan rambut di bagian bawah tulang ekor, agar kista pilonidal tidak terulang kembali.

Menjaga pola hidup sehat selalu menjadi tujuan utama agar terhindar dari berbagai mancam penyakit. Salah satunya yaitu penyakit kista pilonidal ini. Jika ada tanda dan gejala-gejala yang telah disebutkan diatas terjadi pada Anda, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter, untuk penanganan lebih lanjut.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Koyfman, A. Medscape (2019). Pilonidal Cyst and Sinus. (https://emedicine.medscape.com/article/788127-overview)
Cunha, J.P. MedicineNet (2018). Pilonidal Cyst. (https://www.medicinenet.com/pilonidal_cyst/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app