Kepala Pusing Saat Menstruasi? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Kepala Pusing Saat Menstruasi? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Memang tidak semua mengalaminya, bagi wanita yang sering mengalami pusing ketika menstruasi harus waspada jangan-jangan ada yang salah dengan . Simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui penyebabnya serta cara mudah mengatasinya.

Siklus menstruasi bagi perempuan yang beranjak dewasa adalah sesuatu yang pasti dilalui. Melalui proses alami tubuh ini perempuan akan merasakan pengalaman pertama dalam hidupnya ketika hormon-hormon dalam tubuh mulai berfluktuasi, maka wajar apabila nantinya mereka merasakan perubahan fisik dan emosi secara keseluruhan tetapi terjadi secara perlahan.

Baca juga: 12 Penyebab Kepala Sering Pusing dan Obatnya

Setiap perempuan berbeda cara menghadapi kondisi ini ada yang santai saja, tapi ada pula yang disertai migrain (sakit kepala sebelah), mudah kelelahan atau bahkan pendarahan hebat. Akan tetapi pada umumnya sebagian besar perempuan akan mengalami gejala pusing ketika menstruasi.

Faktor Penyebab Pusing Selama Menstruasi

1. Fluktuasi Hormon

Kondisi hormonal yang sering berubah-ubah saat menstruasi akan berdampak pada perubahan tubuh. Beberapa gejalanya seperti tidak selera makan, terus-menerus merasa lemah yang nantinya akan mempengaruhi otak dan kepala sehingga menyebabkan pusing. Bahkan di beberapa kasus kepala pusing tadi akan disertai pula dengan muntah.

Segeralah konsultasikan ke dokter bila rasa sakit yang dirasakan semakin bertambah parah dan tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

2. Mengalami Tekanan Darah Rendah

Kepala pusing saat menstruasi juga akan Anda alami jika memiliki tekanan darah rendah atau denyut nadi rendah. Kondisi ini terjadi ketika pasokan darah ke otak menjadi terbatas dimana ketika itu di waktu yang sama tekanan darah justru sedang turun di bawah standar normal. Kekurangan pasokan inilah yang menjadi penyebab kepala pusing.

3. Efek Samping Pil Kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi secara rutin akan mengakibatkan beberapa efek samping. Pusing selama menstruasi adalah salah satunya. Beberapa juga bahkan disertai gejala muntah dan mual. Sekali lagi jangan ragu untuk konsultasi ke dokter apabila pil kontrasepsi yang Anda konsumsi menyebabkan pusing dan mual.

4. Anemia (kekurangan darah)

Apabila Anda sudah menderita anemia terlebih dahulu maka wajar apabila Anda juga mengalami pusing kepala ketika menstruasi. Ini artinya jumlah hemoglobin  dalam tubuh Anda rendah dan akan semakin bertambah rendah selama periode menstruasi. Hal ini akan berakibat Anda akan mengalami vertigo, penglihatan kabur, dan bahkan hilang kesadaran. Rajin-rajinlah mengecek kadar hemoglobin untuk memastikan apakah itu menjadi alasan atas pusing kepala yang dialami.

5. Vertigo

Vertigo bukanlah penyakit tapi hanya sebuah gejala dari sebuah penyakit. Vertigo adalah salah satu bentuk sakit kepala atau merupakan perasaan halusinasi seolah-olah lingkungan disekitar bergerak atau berputar. Pusing kepala akan timbul selama menstruasi jika Anda megalami gejala vertigo. kondisi ini dapat terjadi ketika sistem vestibular telinga bagian dalam tidak berfungsi dengan baik.

6. Migraine

Migraine atau yang lebih sering dikenal dengan nama sakit kepala sebelah. Kondisi ini sangat umum menyerang pada perempuan yang sedang dalam periode menstruasi. Gangguan ini dapat menyebabkan pusing, sakit kepala yang hebat, sulit berpikir, kepekaan yang berlebihan terhadap cahaya, mual, dan sensasi kesemutan. Hormon estrogen adalah aktor utama dibalik migrain ini.

7. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah nilai normal. Gangguan kesehatan ini juga merupakan salah satu sebab mengapa perempuan bisa merasa pusing saat siklus menstruasi sedang datang. Si penderita juga akan mudah merasa lelah dan masalah lainnya, seperti gemetar, dan berkeringat. Sementara itu perubahan hormonal masih menjadi faktor yang paling bertanggung jawab atas perubahan kadar gula dalam darah, para ahli masih mencari penjelasan yang lebih baik untuk mencari informasi terkait antara hipoglikemia dan siklus menstruasi pada perempuan.

8. Fibroid

Fibroid adalah pertumbuhan tumor jinak  yang biasa terjadi di dalam otot rahim perempuan. Fibroid dapat menyebabkan pendarahan berlebihan saat menstruasi yang berujung pada terjadinya kondisi kekurangan darah atau anemia. Pendarahan yang berlebihan sebagaimana sudah kita bahas diatas bisa menyebabkan pusing kepala. Statistik menunjukkan bahwa 80% perempuan mengembangkan fibroid dalam rahim mereka saat memasuki usia 50-an.

Catatan: Konsultasi ke dokter menjadi sangat penting saat Anda mengalami pusing di setiap siklus menstruasi yang anda alami. Jangan pernah menunda untuk mendapatkan pertolongan medis jika Anda juga merasakan gejala lain yang menyertai keluhan pusing seperti sakit otot, demam mendadak, dan pendarahan berat.

Cara Mengatasi Pusing Kepala Ketika Menstruasi

Setelah mendapatkan informasi mengenai penyebab-penyebab kepala pusing selama periode menstruasi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan yang setidaknya bisa sedikit meringankan rasa pusing yang sedang diderita. Beberapa cara berikut ini dapat anda praktekkan di rumah.

1. Ambil Napas Dalam-dalam

Mengambil napas secara mendalam akan mengirimkan lebih banyak oksigen ke otak dan kemudian dapat membantu meringankan pusing ataupun mencegahnya. Berfungsi pula untuk mengendurkan sistem saraf dan mengusir ketegangan.

  • Duduklah dengan nyaman (ambil posisi senyaman mungkin menurut Anda) letakkan satu tangan di perut.
  • Gunakan ibu jari tangan satunya untuk menahan/menutup lubang hidung.
  • Dengan mulut tertutup dan ibu jari Anda di salah satu lubang hidung Anda, tarik napas melalui lubang hidung yang terbuka.
  • Ambil napas dalam-dalam kemudian tahan selama beberapa detik, lalu hembuskan secara perlahan.
  • Ulangi 10 kali untuk merasakan efeknya yang lebih baik.

2. Perbanyak konsumsi Air

Pusing yang Anda alami sangat mungkin terjadi karena mengalami dehidrasi (kekurangan cairan dalam tubuh). Perbanyaklah meminum air putih agar masalah ini dapat dihindari dan tubuh tidak akan mengalami kekurangan cairan.

Minumlah segelas air atau lebih ketika merasa pusing. Pastikan untuk mengonsumsi beberapa gelas air sepanjang hari. Tambahkan pula cairan lain dalam menu makanan Anda - secangkir teh herbal yang dibuat dengan sedikit madu adalah pilihan yang baik. Kaldu, sup, dan jus buah juga akan sangat membantu.

3. Makanlah Sesuatu

Merasa pusing adalah salah satu tanda bahwa kadar gula darah Anda sedang turun, terutama bagi penderita diabetes. Lain kali rasa pusing itu menyerang, cobalah makan sesuatu. Anda tidak boleh berlama-lama dalam kondisi lapar terutama ketika sedang dalam masa menstruasi. Banyaknya darah yang hilang dan tubuh menjadi lemah saat menstruasi, menuntut Anda untuk cukup makanan agar dapat mengembalikan energi yang hilang dengan segera.

Makanlah camilan yang kaya akan karbohidrat karena biasanya membantu mengurangi rasa pusing. Juga konsumsilah buah dengan kadar air yang tinggi karena dapat mengurangi rasa pusing akibat kehilangan cairan saat menstruasi. Buah dengan kadar air yang tinggi diantaranya adalah: semangka, strawberry, jeruk, melon dan buah persik.

Jika menstruasi juga terasa sakit, simaklah artikel berikut: 13 Cara Mengatasi Nyeri Haid Sampai Tuntas

Itulah tadi beberapa penyebab mengapa Anda merasakan pusing ketika sedang dalam masa menstruasi. Apapun sakitnya sangat tidak bijak apabila kita memandang nya hanya dengan sebelah mata atau menganggap remeh penyakit itu sebagai sesuatu yang wajar dan biasa. Melakukan pencegahan adalah pilihan terbaik yang dapat Anda ambil demi mengurangi resiko terjadinya penyakit yang lebih parah dari yang anda bayangkan.

Selalu mencari informasi tentang kesehatan adalah kuncinya dan jangan pernah ragu dan menunda-nunda untuk melakukan konsultasi mengenai penyakit Anda dengan dokter yang ahli di bidangnya.


24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app