Jenis Olahraga yang Baik Untuk Pengidap Epilepsi

Berjalan adalah salah satu latihan termudah dan teraman yang bisa dilakukan kebanyakan orang. Berkebun, atau kegiatan santai seperti tai chi, adalah cara lain untuk berolahraga.Namun jika Anda memiliki jiwa muda dan ingin berpartisipasi dalam “olahraga sungguhan”, berikut beberapa rekomendasi olahraga yang relatif aman dilakukan oleh pengidap epilepsi.
Dipublish tanggal: Jul 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jenis Olahraga yang Baik Untuk Pengidap Epilepsi

Olahraga adalah kebutuhan semua orang, termasuk bagi penderita epilepsi. Meskipun pada beberapa jenis epilepsi, kejang dapat dipicu oleh latihan fisik, namun hal tersebut sangat jarang terjadi dan tetap seorang penderita epilepsi membutuhkan aktivitas fisik untuk mendapatkan kondisi fisik yang sehat. 

Secara umum, aktivitas fisik jarang memperburuk kondisi epilepsi dan dalam kebanyakan kasus dengan berolahraga secara teratur bahkan dapat meningkatkan kontrol terhadap gejala kejang yang muncul.

Orang dengan epilepsi dapat dengan aman berpartisipasi dalam sebagian besar jenis olahraga. Bahkan olahraga kontak belum terbukti dapat memicu kejang. Olahraga air juga aman jika kejang terkontrol dengan baik dan dilakukan dengan pengawasan secara langsung.

Perawatan atau kehati-hatian mungkin dibutuhkan, khususnya jika seorang penderita epilepsi ingin melakukan olahraga yang melibatkan ketinggian seperti beberapa jenis gerakan gimnastik atau menunggang kuda.

Namun bagi penderita epilepsi, ada beberapa jenis olahraga yang memiliki risiko ekstrim menimbulkan kejang, seperti paralayang, scuba diving, ski, panjat tebing dan balap mobil atau sepeda motor. Oleh karena itu, olahraga-olahraga tersebut tidak dianjurkan.

Secara umum, sebagian besar kegiatan olahraga aman bagi penderita epilepsi jika dilakukan secara bijaksana untuk menghindari aktivitas berlebihan, dehidrasi dan hipoglikemia (gula darah rendah) karena situasi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang.

Jenis latihan apa yang bisa saya lakukan?

Olahraga tidak harus berarti bergabung dengan pusat kebugaran atau berlari di taman. Berjalan adalah salah satu latihan termudah dan teraman yang bisa dilakukan kebanyakan orang. Berkebun, atau kegiatan santai seperti tai chi, adalah cara lain untuk berolahraga.

Namun jika Anda memiliki jiwa muda dan ingin berpartisipasi dalam “olahraga sungguhan”, berikut beberapa rekomendasi olahraga yang relatif aman dilakukan oleh pengidap epilepsi.

  • Berenang dapat dilakukan oleh penderita epilepsi. Walaupun gejala kejang dapat dikontrol, Anda mungkin membutuhkan pengamanan ekstra saat melakukan jenis olahraga di dalam air ini.
  • Bersepeda. Bagi para penderita epilepsi, olahraga dengan bersepeda dianjurkan dengan syarat memakai pengaman yang lengkap. Jenis olahraga ini tentunya bisa membuat Anda terluka jika tidak memakai pengaman dan mengalami kejang di saat yang bersamaan. Oleh karena itu, cobalah untuk menghindari jalanan yang ramai, tepi sungai, atau jalanan umum yang ramai. 
  • Kegiatan tim dan olahraga kontak

Olahraga tim, atau kegiatan kelompok seperti berjalan atau berkebun, juga dapat menjadi cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri, menjalin pertemanan baru dan membantu dengan perasaan terisolasi.

Sedangkan untuk olahraga kontak seperti sepak bola, hoki, bola basket, dan rugby, tidak terbukti meningkatkan peluang seseorang mengalami kejang, tetapi olahraga kontak mungkin disertai dengan peningkatan risiko cedera kepala, yang dapat mempengaruhi epilepsi bagi sebagian orang. 

Menggunakan pelindung lengkap dan berolahraga secara hati-hati dapat menjadi kunci jika sebagai penderita epilepsi Anda ingin tetap melakukan olahraga yang Anda sukai.

Beberapa masalah keamanan yang perlu diperhatikan jika Anda menderita epilepsi

  • Hindari pemicu kejang yang diketahui - misalnya, jika kurang tidur dapat menjadi pemicu kejang untuk Anda, dapatkan waktu tidur malam yang cukup sebelum bermain olahraga, atau hindari olahraga jika Anda lelah.
  • Tetap terhidrasi dengan baik dan makan sesuatu sebelum berolahraga.
  • Jangan terus berolahraga jika Anda merasa pingsan, pusing, mual, atau merasa tidak enak badan.
  • Jangan memaksakan diri sendiri - ketahuilah batasanmu.
  • Jika panas atau menjadi terlalu panas merupakan pemicu bagi Anda, berolahraga di gym ber-AC atau di waktu yang lebih sejuk.
  • Pastikan pelatih Anda dan mungkin rekan tim tahu apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami kejang.
  • Saat berolahraga sendirian, pastikan untuk mengenakan tanda medis yang menyatakan Anda penderita epilepsi, sehingga orang dapat dengan mudah mengidentifikasi Anda menderita epilepsi.
  • Pakailah alat pelindung yang sesuai dengan olahraga Anda, seperti helm.
  • Selalu pakai jaket pelampung saat melakukan olahraga air.
  • Beritahu keluarga atau teman mengenai rute berjalan, jogging, atau berolahraga sebelum Anda pergi, dan berapa lama Anda akan keluar.
  • Pertimbangkan membawa ponsel dengan nomor telepon dalam keadaan darurat.
  • Selalu minum obat sesuai resep.

8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Weiner, H. L, Sirven, J. I. (n.d.). Surgery. Retrieved from (https://www.epilepsy.com/learn/treating-seizures-and-epilepsy/surgery)
Mayo Clinic Staff. (2015, August 28). Epilepsy surgery. Retrieved from (http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/epilepsy-surgery/basics/definition/PRC-20014204?p=1)
Curing the epilepsies: The promise of research. (2015, October 14) (http://www.ninds.nih.gov/disorders/epilepsy/epilepsy_research.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app