Jenis Obat Tidur dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Dipublish tanggal: Sep 19, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 4 menit

Obat tidur merupakan jenis obat yang harus berdasarkan resep dari dokter sebagai pengobatan jangka pendek untuk masalah pada gangguan tidur

Dengan menggunakan obat tidur Anda harus memakainya sesuai dengan pengawasan dari dokter. Bila salah dalam penggunaan obat tidur ini, akan terjadi efek samping yang berbahaya mulai dari gangguan ingatan, alergi, hingga ketergantungan.

Apakah Anda mengalami gangguan saat tidur? Gangguan tidur adalah kelainan yang bisa menyebabkan masalah pada pola tidur, baik karena tidak bisa tertidur, sering terbangun pada malam hari, atau ketidakmampuan untuk kembali tidur setelah terbangun.

Bila Anda mengalami gangguan tidur, jangan langsung berpikir bahwa dengan menggunakan obat tidur dapat mengatasi pola tidurmu. Ada baiknya jika Anda mengetahui terlebih dahulu efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan obat tidur.

Jenis Obat Tidur

Obat tidur memiliki berbagai jenis yang memiliki manfaat dan risiko terhadap penggunaannya yang tentu saja berbeda. 

Obat tidur berjenis benzodiazepine berfungsi sebagai penenang system saraf pusat yang berperan memperlambat kerja sistem saraf di mana akan tertidur lebih lama dari biasanya. 

Ada juga yang tergolong non-benzodiazepine yang memiliki efek samping lebih aman karena obat jenis ini hanya membantu Anda lebih mudah tidur.

Saat hendak mengonsumsi obat tidur, sebaiknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, dan dokter akan membuat resep obat yang sesuai dengan kebutuhan tidur Anda. 

Sebelum itu, dokter akan menanyakan dulu pola tidur Anda sebelumnya hingga menjadi susah untuk tidur.

Jika dirasa Anda memang memerlukan obat tidur, dokter akan meresepkannya untuk periode pada waktu tertentu untuk melihat efek samping dan manfaatnya. 

Untuk minum obat tidur Anda harus berkonsultasi kepada dokter mengenai jenis, dosis, dan efek samping yang dimiliki oleh obat tidur yang bereaksi pada tubuh Anda. 

Untuk lebih amannya, disarankan bagi Anda untuk tidak mengonsumsi obat tidur tanpa sepengetahuan dokter.

Ada pun beberapa jenis obat tidur yang bisa dgunakan, yatu:

<td>

Nama obat

<%70358176533160%>

Memudahkan tidur

<%70358176532840%>

Membuat tidur lebih lama

Dapat menimbulkan ketergantungan

Alprazolam

X

X

Lorazepam

X

X

Diazepam

X

X

Zolpidem

X

X

Temazepam

X

X

X

Estazolam

X

X

X

Zolpidem extended release

X

X

X

Selain jenis obat di atas, terdapat juga obat yang memliki dosis rendah yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia (gangguan tidur atau tidak cukup tidur meskipun memiliki waktu tidur yang cukup) akibat depresi. Beberapa obat itu yaitu: amitriptilin, mirtazapine, trazodone.

Efek samping Obat Tidur

Obat tidur memiliki efek samping yang berbeda-beda tergantung jenis obat tidur yang dikonsumsi. Berikut efek samping yag sering terjadi:

  • Nafsu makan yang berubah
  • Bertambahnya berat badan
  • Mood atau suasana hati atau perilaku yang sering berubah
  • Perubahan dalam kenginan berhubungan seks (libido)
  • Gangguan pada ingatan dan tidak fokus
  • Kesemutan pada kaki, lengan, tangan
  • Mengalami diare
  • Susah buang air besar atau kecil
  • Keseimbangan yang tidak stabil
  • Anggota tubuh mengalami tremor atau bergetar
  • Sakit kepala
  • Mulut atau tenggorokan kering
  • Sering buang angin
  • Mengantuk pada siang hari
  • Lemas
  • Nyeri perut
  • Mual
  • Detak jantung berdetak tidak teratur
  • Alergi parah (anafilaksis), reaksi ini seperti angioedema, yaitu pembengkakan parah pada wajah
  • Ketergantungan pada obat tidur

Parasomnia merupakan efek samping yang terjadi pada kasus tertentu yang menjadi parah. 

Efek samping yang dialamai yaitu tingkah laku dan tindakan yang tidak dapat dikontrol, tidak sadar apa yang terjadi sehingga penderita dapat berjalan, makan, bahkan menelepon sambil tidur.

Yang perlu diperhatikan

Obat tidur tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit tertentu, misalnya asma. Bagi penderita asma, efek samping bila mengonsumsi obat tidur akan membuat penderita asma bernapas lebih lambat dan pelan. 

Bagi yang memiliki tekanan darah tinggi, gangguan ginjal, serta riwayat kejang juga perlu diwaspadai. Wanita hamil dan menyusui, orang lanjut usia, serta orang yang sedang mengonsumsi obat tertentu yang akan terjadi komplikasi dengan obat tidur.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin mengonsumsi obat tidur jika Anda benar-benar memerlukannya, yaitu:

  • Ada baiknya sebelum mengonsumsi obat tidur Anda memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter untuk mengetahui penyebab atau latar belakang terjadinya insomnis.
  • Saat hendak meminum obat tidur, dianjurkan untuk meminumnya 15 menit sebelum waktu tidur karena akibatnya akan membuat Anda kehilangan konsentrasi dan kesadaran yang akan membahayakan waktu beristirahat Anda.
  • Sebelum mengonsumsi obat tidur, diharapkan Anda membaca instruksi termasuk dosis atau takaran yang tertera pada label, dan yang paling penting adalah efek samping yang ditimbulkan. Jika ada informasi yang tidak dimengerti, segera konsultasikan kepada dokter.
  • Jangan sesekali mengonsumsi minuman keras bersamaan dengan obat tidur, karena jika keduanya tercampur makan akan menyebabkan perhentian napas yang bisa berakibat fatal.
  • Saat mengonsumsi obat tidur, Anda dilarang makan buah jeruk Bali atau pun jus jeruk Bali karean bauh ini berisiko akan meningkatkan dan mempertahankan kadar obat yang diserap pembuluh darah sehingga menyebabkan dosis berlebih.
  • Bila Anda memiliki kegiatan penting di pagi hari seperti wawancara kerja atau rapat besar, Anda diharapkan menghindari jenis obat tidur yang baru pertama kali di pakai, karena Anda tidak akan tahu reaksi pada obat terhadap tubuh Anda.
  • Beberapa jenis obat tidur ada yang dikonsumsi dalam jangka waktu pendek, misalnya 10 hari. Jangan mengonsumsi obat tidur lebih dari jangka waktu yang disarankan oleh dokter.
  • Saat akan berhenti mengonsumsi obat tidur memang membutuhkan penyesuaian, terkadang insomnia datang kembali saat obat tidur tidak dikonsumsi lagi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk berhenti mengonsumsi obat tidur secara bertahap dan kembali normal.

Jika terjadi sesuatu pada tubuh Anda saat mengonsumsi obat tidur seperti nyeri dada, sulit bernapas, gangguan penglihatan, ruam, gatal, bengkak pada mata, wajah, bibir, lidah atau tenggorokan segera untuk berkonsultasi dengan dokter.

Mengonsumi obat tidur merupakan alternatif terakhir jika setelah berbagai macam cara lain yang lebih aman yang telah dilakukan untuk menangani insomnia.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The best sleeping pills: Types and side effects. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/323775)
Prescription sleeping pills: What's right for you?. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/in-depth/sleeping-pills/art-20043959)
Sleeping Pill Brands and Types: The Pros and Cons. WebMD. (https://www.webmd.com/sleep-disorders/features/sleeping-pills-pros-cons)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app