Jenis-jenis Buta Warna Yang Perlu Anda Ketahui

Dipublish tanggal: Apr 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Jenis-jenis Buta Warna Yang Perlu Anda Ketahui

Buta warna terjadi ketika terdapat masalah pada pigmen peka warna pada mata dan menyebabkan kesulitan dan tidak mampu membedakan warna. Sebagian besar orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna merah dan hijau. Membedakan warna kuning dan hijau termasuk problematika, meskipun jenis buta warna ini jarang ditemukan.

Kondisi dapat bermacam-macam mulai dari ringan hingga berat. Jika Anda menderita buta warna total yang mana kondisinya disebut sebagai akromatopsia, Anda hanya dapat melihat warna abu-abu, hitam dan putih. 

Kondisi ini sangat jarang terjadi. Hampir semua penderita melihat warna kuning, abu-abu, biru dan krem di daftar warna ketimbang warna merah, hijau dan biru kehijauan.

Buta warna sering terjadi pada pria. Sementara wanita sering membawa kromosom yang bertanggung jawab terhadap buta warna. Hal ini menyebabkan pria yang sering diwarisi buta warna. 

Hampir 8 persen pria menderita buta warna. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah wanita yang menderita buta warna yaitu 0,5 persen. Hal ini didasarkan oleh penelitian dari American Optometric Association.

Gejala

Gejala umum dari buta warna adalah perubahan penglihatan Anda. Misalnya, mungkin sulit membedakan antara warna merah dan hijau pada lampu lalu lintas. Warnanya mungkin nampak kurang cerah dari sebelumnya. Perbedaan corak warna mungkin semua nampak sama.

Buta warna sering muncul ketika masih muda, ketika anak-anak mempelajari warna. Pada beberapa orang, masalah ini tidak terdeteksi karena mereka belajar mengasosiasikan warna khusus dengan benda tertentu. 

Misalnya mereka mengetahui bahwa warna rumput adalah hijau sehingga mereka menyebut warna yang mereka lihat hijau. Jika gejalanya ringan, orang lain mungkin tidak menyadari jika mereka menderita buta warna.

Jenis Buta Warna

Terdapat tiga jenis buta warna yaitu bermasalah membedakan merah dan hijau, bermasalah membedakan warna kuning dan biru dan akromatopsia. Seseorang dengan akromatopsia tidak dapat melihat warna sama sekali dan semua nampak abu-abu, hitam dan putih. Akromatopsia merupakan jenis buta warna yang paling jarang terjadi.

Buta warna bisa diturunkan dan didapatkan. Buta warna yang diturunkan lebih sering terjadi. Hal ini karena cacat genetik. Hal ini berarti kondisi diturunkan melalui keluarga. Seseorang yang memiliki anggota keluarga yang buta warna lebih mungkin memiliki kondisi ini. 

Buta warna yang didapatkan dapat muncul di kemudian hari. Hal ini dapat mempengaruhi pria maupun wanita. Penyakit yang merusak saraf optik atau retina mata dapat menyebabkan buta warna. Karena alasan tersebut, Anda harus mengatakan pada dokter jika penglihatan terhadap warna berubah. Hal ini mungkin mengindikasikan masalah serius.

Penyebab

Mata mengandung saraf mata yang disebut sel kerucut yang membuat retina, lapisan jaringan di belakang mata yang sensitif terhadap cahaya, untuk melihat warna. 

Tiga macam sel kerucut menyerap berbagai macam panjang gelombang cahaya dan tiap jenis sel kerucut bereaksi pada warna yang berbeda. Tiap sel kerucut bereaksi pada warna merah, hijau atau biru. 

Sel ini mengirim informasi ke otak untuk membedakan warna. Jika satu atau lebih sel kerucut rusak atau tidak ada, Anda akan kesulitan melihat warna dengan baik.

Mayoritas defisiensi penglihatan terhadap warna biasanya diturunkan. Hal ini biasanya diturunkan dari ibu ke anak laki-laki. Buta warna yang diturunkan tidak menyebabkan kebutaan atau kehilangan penglihatan lainnya.

Anda dapat juga menderita buta warna karena penyakit atau cedera pada retina. Dengan glaukoma, tekanan di dalam mata atau tekanan intraokular, menjadi terlalu tinggi. Tekanan merusak saraf optik yang membawa sinyal dari mata ke otak sehingga Anda dapat melihat. 

Sebagai akibatnya, kemampuan membedakan warna dapat berkurang. Menurut British Journal of Ophthalmology ketidakmampuan seseorang dengan glaukoma membedakan warna biru dan kuning telah dicatat sejak abad ke-18.

Degenerasi makula dan diabetes retinopati menyebabkan kerusakan pada retina, dimana terdapat sel kerucut. Hal ini menyebabkan buta warna. Pada beberapa kasus hal ini juga menyebabkan kebutaan. 

Jika Anda memiliki katarak lensa mata Anda akan berubah perlahan-lahan dari transparan menjadi buram. Penglihatan Anda terhadap warna akibatnya dapat menjadi kabur. Penyakit lain yang dapat mempengaruhi penglihatan yaitu diabetes, penyakit Parkinson, alzheimer dan multiple sclerosis.

Pengobatan

Obat tertentu dapat menyebabkan perubahan pada penglihatan terhadap warna. Pengobatan tersebut yaitu obat antipsikotik chlorpromazine dan thioridazine. Antibiotik ethambutol, obat tuberkulosis, dapat menyebabkan masalah saraf optik dan kesulitan melihat warna.

Buta warna dapat disebabkan oleh faktor lain seperti penuaan. Kehilangan penglihatan dan defisiensi warna dapat terjadi perlahan dengan usia. Selain itu, racun kimia seperti styrene, yang terdapat pada plastik, dihubungkan dengan kehilangan kemampuan melihat warna.

Diagnosis

Melihat warna merupakan subjektivitas. Hal ini tidak mungkin untuk tahu apakah Anda melihat warna merah, hijau dan warna lain seperti orang dengan penglihatan sempurna. Namun, dokter mata dapat melakukan tes untuk kondisi selama mata normal.

Tes terdiri dari penggunaan gambar khusus yang disebut piringan pseudoisokromatis. Gambar ini dibuat dari titik-titik kecil berwarna yang mempunyai simbol atau angka di dalamnya. 

Jika Anda buta warna Anda mungkin tidak melihat angka atau melihat angka berbeda. Anak-anak perlu untuk dites sebelum mulai masuk sekolah karena materi pendidikan anak usia dini banyak melibatkan identifikasi warna.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Albrecht, Mario. (2010). Color blindness. Nature methods. 7. 775; discussion 775. 10.1038/nmeth1010-775a.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/47157075_Color_blindness)
Barris, Michael. (2002). Colour Blindness: Causes and Effects. Optometry and Vision Science - OPTOMETRY VISION SCI. 79. 476-477. 10.1097/00006324-200208000-00007.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/237904331_Colour_Blindness_Causes_and_Effects)
Simunovic, Matthew. (2009). Color vision deficiency. Eye (London, England). 24. 747-55. 10.1038/eye.2009.251.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/38114674_Color_vision_deficiency)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app