Degenerasi Makula - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 2, 2019 Waktu baca: 4 menit

Seiring dengan bertambahnya usia, manusia rentan mengalami gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan bisa datang dalam bentuk yang ringan seperti kehilangan stamina, mudah lelah, nyeri punggung, dll atau juga bisa datang dalam bentuk yang lebih parah seperti gangguan penglihatan seperti yang terjadi pada kasus degenerasi makula.

Apa itu Degenerasi Makula?

Degenerasi Makula adalah penyebab utama kehilangan penglihatan, yang terjadi pada lebih dari 10 juta orang di Amerika,angka ini lebih tinggi dari katarak dan glaukoma. sedangkan di indonesia, degerasi makula adalah gangguan penglihatan mata yang ketiga paling banyak terjadi. Saat ini, Degenerasi Makula dianggap sebagai penyakit mata yang tidak dapat disembuhkan.

Makula adalah bagian tengah retina, retina sendiri adalah lapisan belakang bagian dalam mata yang merekam gambar yang kita lihat dan mengirimkannya melalui saraf optik dari mata ke otak. Makula yang berada pada tengah retina bertanggung jawab untuk memfokuskan penglihatan pada mata, dan mengendalikan kemampuan kita untuk membaca, mengendarai mobil, mengenali wajah atau warna, dan melihat objek dengan detail yang halus.

Saat Makula mengalami penipisan atau terhalang oleh suatu benda (kebanyakan terhalang oleh darah), penglihatan pada bagian tengah akan terganggu. Hal inilah yang disebut dengan Degenerasi Makula.

Pada tahap awal, degenerasi makula tidak mempengaruhi penglihatan. Kemudian, jika penyakit berkembang, seseorang akan mengalami penglihatan yang bergelombang atau kabur, dan, jika kondisi ini terus memburuk, penglihatan pada bagian tengah akan benar-benar hilang. Artinya seseorang masih dapat melihat pada bagian tepi, tetapi tidak dapat melihat pada bagian tengah.

Ada tiga tahapan perkembangan Degenerasi Makula, yaitu: 

  • Degenerasi Makula Dini - Kebanyakan orang tidak mengalami kehilangan penglihatan pada tahap awal terjadinya degenerasi makula, itulah sebabnya mengapa pemeriksaan mata rutin penting untuk dilakukan, terutama jika Anda memiliki lebih dari satu faktor risiko (lihat di bawah). degenerasi makula pada tahap awal didiagnosis dengan adanya endapan kuning di retina
  • Degenerasi Makula Intermediate - Pada tahap ini, mungkin kehilangan  penglihatan terjadi, tetapi gejalnya belum terlalu parah. perubahan pigmen yang lebih besar juga terjadi di retina
  • Degenerasi Makula Akhir - Pada tahap ini, terjadi kehilangan penglihatan

Apa yang menyebabkan terjadinya Degenarasi Makula?

Penyebab utama seseorang mengalami degenarasi makula belum diketahui secara pasti, namun faktor usia dan genetik diketahui memiliki peranan yang penting dalam terjadinya penyakit ini. Seseorang yang berusia di atas 55tahun dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, memiliki kemungkinan lebih besar terkena degenerasi makula. Oleh karena itu degenerasi makula juga sering disebut dengan Age Macular degeneration. Selain itu dilaporkan makanan juga memiliki pengaruh yang penting dalam menyebabkan degenerasi makula.

Berdasarkan bagaimana Degenerasi Makula terjadi, degenerasi makula dikelompokan ke dalam 2 kelompok. Yaitu

  • Degenerasi Makula kering, yaitu terjadi karena adanya penipisan pada lapisan makula yang berada di belakang bola mata, sehingga saat lapisan ini hilang, maka sensor penglihatan mata pada bagian tengah juga akan ikut menghilang. Degenerasi makula kering 4 kali lebih sering ditemukan dibandingkan dengan degenerasi makula tipe basah.
  • Degenerasi Makula basah, yaitu terjadi karena adanya pembentukan pembuluh darah yang baru di dalam mata, sehingga menghalangi cahaya masuk ke Makula dan menyebabkan penurunan penglihatan.

Selain usia dan genetik, beberapa faktor risiko juga berperan dalam terjadinya Degenerasi Makula, seperti :

  • Makan makanan tinggi lemak jenuh (seperti daging, mentega, dan keju)
  • Kelebihan berat badan
  • Kebiasaan merokok jangka panjang
  • Ras Kaukasia (kulit putih)
  • Memiliki riwayat darah tinggi
  • Efek samping dari berbagai macam obat seperti obat-obatan malaria seperti quinolone, obat-obatan anti-psikosis seperti fenotiazin dan obat-obatan lainnya.

Gejala Degenerasi Makula

Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh kondisi ini adalah:

  • Penurunan penglihatan
  • Mengalami kesulitan untuk mengenali tulisan, gambar, wajah dan ekspresi wajah orang lain
  • Penglihatan samar
  • Kesulitan beradaptasi dengan cahaya yang redup
  • Adanya titik buta atau blindspot
  • Garis lurus terlihat bergelombang
  • Halusinasi

Degenerasi makula merupakan penyakit progresif yang kondisinya akan memburuk seiring waktu meski penderita cenderung tidak merasakan sakit. Gejala AMD akan lebih mudah diketahui jika penyakit ini telah menyerang kedua mata.

Diagnosis Degenerasi Makula

Sebagai langkah awal, dokter akan meminta penderita untuk melihat beberapa gambar yang memiliki garis vertikal maupun horizontal. Jika penderita menemukan adanya garis yang hilang atau terdistorsi, maka pemeriksaan lanjutan dengan mikroskop khusus akan dilakukan untuk memeriksa bagian belakang mata .

Tes penunjang lainnya yang mungkin juga dilakukan, diantaranya adalah:

  • Ocular coherence tomography - bertujuan untuk memindai retina dan melihat gangguan pada makula secara lebih mendetail. 
  • Fluorescein angiography, - tes ini dilakukan dengan cara menyuntikkan tinta berwarna kepada pembuluh darah di tangan untuk mengetahui jika terdapat kebocoran pembuluh darah pada penderita yang didiagnosis AMD basah.

Jika Degenerasi Makula tidak dapat diobati, apa yang dapat saya lakukan jika saya menderita penyakit ini?

Memang pada degenerasi makula kering, belum ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengobati atau mencegahnya. Sedangkan untuk degenerasi makula pengobatan dapat dilakukan dengan mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru yang menghalangi mata.

Ada beberapa pengobatan yang dapati dilakukan untuk mengobati degenerasi makula basah dengan menggunakan obat-obatan yang disebut Lucentis, Eylea, Macugen dan Visudyne digunakan dengan Photodynamic Therapy atau PDT. Lucentis telah terbukti memperbaiki penglihatan pada sejumlah besar orang dengan degenerasi makula. Perubahan pola hidup seperti mengurangi berat badan dan berhenti merokok bisa menjadi langkah awal untuk mencegah atau mengurangi perkembangan terjadinya degenerasi makula. Pada suatu penelitian, mengkonsumsi makanan yang mengandung omega 3 , lutein dan zeaxanthin dapat melindungi fungsi mata agar degenerasi makula tidak terjadi


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Lowth, M. Patient (2016). Macular Degeneration. (https://patient.info/eye-care/visual-problems/age-related-macular-degeneration)
Higuera, V. Healthline (2016). Macular Degeneration. (https://www.healthline.com/health/macular-degeneration)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app