HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Jahe Si Obat Anti Mual

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Jahe Si Obat Anti Mual

Jahe secara efektif dapat menghalau terjadinya mual dan mengurangi ketidaknyamanan pencernaan secara umum. Banyak cara untuk menikmati obat alami tersebut. Jika anda tidak terbiasa dengan menikmati jahe segar yang panas dan pedas, Anda dapat mengakalinya dengan mengolahnya sebagai campuran.

Menyeduh teh hangat dengan irisan tipis jahe, dipercaya dapat memberikan dosis yang lebih ringan bagi perut. Jangan memberikan dosis jahe yang besar pada perut Anda, karena dapat membuat perut teriritasi dan menyebabkan diare. Beda negara beda pula cara menikmati jahe. Penduduk Amerika lebih gemar menikmati jahe jika telah diolah dalam rupa permen, minuman ataupun kue. Secara tradisional, penggunaan jahe dapat meliputi penyembuhan masalah perut, mengurangi sakit gigi, rematik, dan diare. Para dokter di zaman China kuno juga sudah menggunakan jahe guna pengobatan kolera. Pengujian ilmiah menegaskan efektivitas jahe dalam mengobati masalah pencernaan, termasuk menghilangkan mual.

Minyak volatile pada jahe menciptakan rasa ramuan dan efek obat. Pengujian pada hewan dan manusia menunjukkan minyak pada jahe meringankan mual pagi hari dan mabuk serta mual akibat kemoterapi dan anestesi, menurut Dr. Kathi J. Kemper, dari Longwood Herbal Task Force. Pengujian tidak mengkonfirmasi jahe sebagai pengobatan yang efektif untuk lambung atau perut kembung. Dalam pengujian laboratorium, jahe menunjukkan efek antibakteri dan anti-jamur. Jahe mengandung sejumlah besar anti-oksidan zingerone dan dapat melindungi jaringan tubuh dari kerusakan oksidasi.

Namun terlalu banyak jahe justru dapat meningkatkan gangguan lambung, karena mengiritasi lapisan mukosa lambung. Jumlah yang dibutuhkan untuk mengobati mual tergantung pada massa tubuh. Gunakan jahe hanya hingga 2.000 mg sehari. Jangan menggunakan lebih dari 1 gram jahe bubuk hingga empat kali sehari. Teh yang dibuat dari 2 sendok makan jahe segar aman untuk mengurangi gejala pilek dan gejala flu, namun pastikan Anda minum tidak lebih dari tiga cangkir dalam sehari.

Anak di bawah usia 2 tahun tidak dianjurkan mengonsumsi jahe. Untuk anak yang lebih tua, skala dosis harus sesuai dengan berat badan, karena jahe dapat mencegah darah dari pembekuan normal. Jangan menggunakan jahe dengan obat seperti aspirin atau warfarin. Menggunakan jahe selama lebih dari 4 hari dapat menyebabkan diare dan mengiritasi jaringan yang sensitif. Untuk amannya, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan jahe sebagai obat.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ginger: Health benefits and dietary tips. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/265990.php)
Ginger for Nausea: Effectiveness, Safety, and Uses. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/ginger-for-nausea)
Ginger: Health Benefits & Side-Effects. WebMD. (https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/ginger-uses-and-risks)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app