Excess Mucus - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 21, 2019 Waktu baca: 3 menit

Sebenarnya setiap orang memiliki ingus namun karena suatu hal produksi ingus dapat melebihi normal dan biasanya mengganggu. Keberadaan ingus ini membantu melindungi organ tubuh bagian dalam dari hal-hal yang membahayakan.

Penyebab ingus berlebih tersebut ada berbagai macam mulai dari alergi sampai dengan virus. Yuk kita bahas satu persatu penyebab dari produksi ingus berlebih!  

Ingus atau lendir yang berada pada saluran pernapasan merupakan lapisan pelindung dari benda-benda yang membahayakan paru-paru dan sebagai pelembab agar hidung tidak kering.

Untuk melindungi saluran pernapasan dari hal-hal buruk, ingus memiliki antibodi untuk membunuh kuman. Benda-benda yang tidak diperlukan oleh tubuh akan disaring melalui ingus dan dibuang dalam bentuk kotoran hidung.

Pada beberapa waktu ingus menjadi lebih banyak dan cukup mengganggu. Penyebab dari hal tersebut banyak sekali macamnya. Berikut adalah penyebab yang sering ditemui yang perlu kamu ketahui.

Virus

Pada saat musim hujan biasanya banyak yang terjangkit penyakit flu. Penyakit flu disebabkan oleh virus bernama rhinovirus dan adenovirus. Kedua virus ini menyebabkan produksi lendir lebih banyak dari biasanya.

Lendir atau ingus biasanya berwarna bening dan konsistensinya cair. Akibatnya indera penciuman tidak berfungsi maksimal dan hidung tersumbat.  Adenovirus memiliki ukuran yang lebih besar daripada rhinovirus dan menyerang kelenjar adenoid.

Sementara rhinovirus berkembang baik di dalam hidung tepatnya di faring. Sampai dengan saat ini belum ada pengobatan khusus untuk menghilangkan kedua virus tersebut.

Pengobatan yang kamu dapatkan merupakan langkah untuk meringankan keluhan saja yaitu pemberian Paracetamol untuk meredakan sakit kepala, nasal dekongestan untuk hidung tersumbat dan antihistamin untuk produksi ingus berlebih.

Oleh sebab itu sebaiknya kamu menjaga kebersihan dengan baik dengan mencuci tangan sebelum makan atau setelah menyentuh benda-benda kotor tidak terkecuali uang kertas atau logam. Hal ini karena virus tersebut mampu hidup hingga tiga jam lamanya di permukaan kulit kamu.

Bakteri

Ketika tubuh berhasil melewati fase demam biasanya ingus yang bening dan cair akan berubah menjadi kental dan berwarna kuning kehijauan. Ingus tersebut menjadi kental dan berwarna kuning kehijauan karena mengandung enzim dan darah putih yang memakan bakteri.

Selain itu juga karena mengandung enzim mielo-peroksidase yang mengoksidasi sel darah putih yang melawan bakteri tadi. Enzim tersebut banyak mengandung zat besi sehingga berwarna kehijauan.

Alergi

Pada usia tertentu, bayi biasanya mengalami fase dimana segala hal yang ia tangkap akan ia masukkan ke dalam mulut atau hidung. Benda asing yang masuk ke dalam hidung membuat lendir menganggapnya sebagai sebuah ancaman sehingga kelenjar lendir memproduksi lendir lebih banyak dari biasanya.

Hal ini guna mencegah benda asing tersebut masuk ke saluran pernapasan bawah. Pada orang dewasa pencetus alergi biasanya berasal dari debu atau bulu halus hewan. Untuk mencegahnya, kamu sebaiknya menggunakan masker setiap akan pergi keluar ruangan dan menghindari kontak dengan hewan berbulu seperti anjing maupun kucing.

Sinus

Kamu mungkin sudah tidak asing dengan penyakit ini. Penyakit ini memiliki ciri khas yaitu penderitanya memiliki ingus yang terus menerus berproduksi tanpa henti. Bahkan untuk mengurangi gangguan dari banyaknya ingus yang diproduksi, tidak jarang penderita melakukan operasi sedot ingus.

Sinus adalah kependekan dari sinusitis. Sinusitis adalah peradangan yang terjadi di balik tulang wajah sekitar pipi, hidung dan dahi. Pada bagian tersebut terdapat rongga yang biasanya berisi udara dan sedikit lendir.

Namun karena peradangan tersebut maka produksi lendir menjadi lebih dari biasanya dan bila bakteri sudah turut serta maka lendir pun berwarna kehijauan. Penumpukan lendir tersebut mengakibatkan rasa sakit pada bagian dahi, belakang mata dan hidung serta bagian atas rahang.

Terkadang rasa sakit dibarengi dengan demam, batuk dan pilek. Apabila hal tersebut sudah sangat mengganggu ada baiknya kamu segera memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Makanan

Kamu menyukai makanan pedas? Yap, makanan pedas dapat mengakibatkan hidung memproduksi lendir lebih banyak dari biasanya. Itulah alasan mengapa saat makan makanan pedas, hidung mengeluarkan cairan bening.

Makanan pedas biasanya memiliki bau yang tajam. Bau tajam tersebut merangsang kelenjar lendir memproduksi lendir lebih banyak dari biasanya.

Obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat seperti obat anti depresan, obat KB jenis oral, beta blocker dan aspirin biasanya membuat kelenjar hidung memproduksi ingus lebih banyak dari biasanya. Penggunaan obat-obatan tersebut secara berlebihan dapat menghambat dan menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.  

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat ada baiknya kamu berkonsultasi pada dokter. Melalui wawancara medis dibarengi dengan pemeriksaan fisik dapat diketahui penyebab dari keluhan yang kamu rasakan.

Dengan mengetahui penyebabnya dokter dapat memberikan saran yang tepat untuk kamu dalam mengatasi keluhan tersebut.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stacy R. Sampson, DO, nasal discharge (https://www.healthline.com/health/nasal-discharge).
Stacy R. Sampson, DO, nasal mucus (https://www.healthline.com/health/nasal-discharge), 30 November 2016.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app