Hubungan Antara Mata Kering dan Menopause; Serta Tips Pencegahannya

Wanita pascamenopause, sangat rentan terhadap terjadinya mata kering. Hormon seks seperti androgen dan estrogen dapat mempengaruhi produksi air mata dalam beberapa cara, tetapi hubungan pastinya masih tidak diketahui.
Dipublish tanggal: Agu 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Hubungan Antara Mata Kering dan Menopause; Serta Tips Pencegahannya

Dalam tahun-tahun selama transisi menopause, tubuh Anda akan mengalami banyak perubahan hormonal. Setelah menopause, tubuh akan menghasilkan lebih sedikit hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron

Kadar estrogen yang rendah dapat mempengaruhi kesehatan Anda dalam berbagai cara dan menyebabkan beberapa gejala tidak nyaman, seperti hot flashes.

Selain hot flashes, Salah satu gejala menopause yang kurang dikenal yaitu mata kering. Mata kering umumnya disebabkan oleh masalah dengan proses pengeluaran air mata Anda.

Setiap orang memiliki selaput air mata yang menutupi dan melumasi mata. Selaput air mata merupakan campuran kompleks antara air, minyak, dan lendir. Mata kering terjadi ketika Anda tidak menghasilkan cukup air mata. 

Kondisi tersebut dapat menyebabkan perasaan berpasir, seperti ada sesuatu yang mengganjal di mata. Mata kering juga dapat menyebabkan rasa sakit, terbakar, pandangan kabur, dan iritasi pada mata.

Menopause dan mata kering: mengapa hal tersebut dapat terjadi?

Seiring bertambahnya usia, produksi air mata juga akan menurun. Usia lanjut lebih dari 50 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya mata kering, terlepas dari apa jenis kelamin Anda.

Wanita pascamenopause, sangat rentan terhadap terjadinya mata kering. Hormon seks seperti progesteron dan estrogen dapat mempengaruhi produksi air mata dalam beberapa cara, tetapi hubungan pastinya masih tidak diketahui.

Faktor risiko mata kering untuk wanita yang mengalami menopause

Transisi menuju menopause terjadi secara bertahap selama bertahun-tahun. Pada tahun-tahun menjelang menopause (disebut perimenopause), banyak wanita mulai mengalami gejala perubahan hormon, seperti hot flashes dan menstruasi yang tidak teratur. 

Jika Anda seorang wanita di atas usia 45 tahun, Anda juga berisiko mengalami masalah mata kering.

Mata kering adalah apa yang oleh dokter disebut sebagai penyakit multifaktorial, yang berarti bahwa beberapa hal berbeda mungkin berkontribusi terhadap masalah tersebut. Biasanya, masalah mata kering berasal dari satu atau lebih hal berikut:

  • penurunan produksi air mata
  • air mata yang mengering (penguapan air mata)

Anda dapat mengurangi resiko mata kering dengan menghindari pemicu lingkungan. Hal-hal yang menyebabkan penguapan air mata yaitu:

  • udara dingin yang kering
  • angin
  • kegiatan di luar ruangan
  • pendingin udara (AC)
  • penggunaan lensa kontak
  • alergi

Pengobatan mata kering pada wanita menopause

Banyak wanita dengan mata kering menopause bertanya-tanya apakah terapi penggantian hormon dapat membantu? Di antara dokter, terapi tersebut masih kontroversi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mata kering dapat membaik dengan terapi hormon tetapi penelitian yang lain menunjukkan bahwa terapi hormon membuat gejala mata kering lebih parah. Masalah tersebut masih terus diperdebatkan.

Studi cross-sectional terbesar sampai saat ini menemukan bahwa terapi hormon jangka panjang dapat meningkatkan risiko dan keparahan gejala mata kering. Para peneliti menemukan bahwa dosis yang lebih besar berhubungan dengan gejala yang lebih buruk. 

Juga, semakin lama wanita menggunakan penggantian hormon, semakin parah gejala mata kering yang akan dialami.

Pilihan pengobatan mata kering lainnya termasuk.

Obat-obatan yang dijual bebas

Beberapa obat bebas (OTC) tersedia untuk mengobati masalah mata kering kronis. Dalam kebanyakan kasus, air mata buatan akan cukup untuk meringankan gejala. Saat memilih di antara banyak tetes mata yang dijual bebas, ingatlah tips berikut:

  • Tetes mata dengan bahan pengawet bisa membuat mata teriritasi jika menggunakannya terlalu banyak.
  • Tetes mata tanpa bahan pengawet aman digunakan lebih dari empat kali per hari.
  • Salep mata dan gel pelumas dapat memberikan lapisan tebal yang tahan lama, tetapi bisa membuat pandangan kabur.
  • Tetes mata yang dapat mengurangi kemerahan bisa mengiritasi jika digunakan terlalu sering.

Obat-obatan resep

Dokter mungkin meresepkan berbagai jenis obat tergantung pada kondisi Anda:

  • Obat untuk mengurangi radang kelopak mata. Dokter dapat merekomendasikan antibiotik oral untuk mengatasi kondisi tersebut.
  • Obat-obatan untuk mengurangi peradangan kornea. Dokter mungkin menyarankan tetes mata yang mengandung siklosporin (Restasis) obat penekan kekebalan atau kortikosteroid.
  • Obat yang merangsang air mata. Obat yang disebut kolinergik (pilocarpine [Salagen], cevimeline [Evoxac]) dapat membantu meningkatkan produksi air mata. Obat-obatan tersebut tersedia sebagai pil, gel, atau tetes mata.
  • Lensa kontak khusus. Lensa kontak khusus dapat membantu dengan menjaga kelembaban dan melindungi mata dari iritasi.

Tips mencegah mata kering pada wanita menopause

Berikut beberapa tips untuk mencegah terjadinya mata kering saat menopause:

  • Batasi waktu mata Anda menatap layar komputer atau handphone. Jika Anda bekerja di depan komputer sepanjang hari, ingatlah untuk beristirahat. Tutup mata Anda selama beberapa menit, atau berkedip berulang kali selama beberapa detik.
  • Gunakan kacamata pelindung. Kacamata hitam yang membungkus wajah bisa menghalangi mata terpapar angin dan udara kering.
  • Hindari pemicu. Iritasi seperti asap dan serbuk sari dapat membuat gejala mata kering lebih parah, seperti halnya aktivitas seperti bersepeda dan lain-lain.
  • Cobalah menjaga kelembaban udara. Menjaga udara di rumah atau kantor tetap lembab dapat membantu mencegah terjadinya mata kering.
  • Mengkonsumsi makanan yang sehat. Pola makan yang kaya akan asam lemak omega-3 dan vitamin A dapat mendorong produksi air mata yang sehat.
  • Hindari penggunaan lensa kontak. Lensa kontak dapat memperburuk kondisi mata kering. Bicaralah dengan dokter tentang beralih ke kacamata atau lensa kontak yang dirancang khusus mengatasi mata kering.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Peck, Travis & Olsakovsky, Leslie & Aggarwal, Shruti. (2017). Dry Eye Syndrome in Menopause and Perimenopausal Age Group. Journal of Mid-life Health. 8. 51. 10.4103/jmh.JMH_41_17. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/317618704_Dry_Eye_Syndrome_in_Menopause_and_Perimenopausal_Age_Group)
Dry Eyes After Menopause. All About Vision. (https://www.allaboutvision.com/over40/dry-eyes-menopause.htm)
Dry Eye Syndrome in Menopause and Perimenopausal Age Group. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5496280/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app