HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Hormon Testosteron - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 28, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Testosteron merupakan sebuah hormon. Hormon tersebut dibuat oleh tubuh pria dan wanita. Testosteron memainkan peran dalam pubertas dan kesuburan. 

Hormon ini juga berperan dalam mempengaruhi hasrat seksual. Pada pria, sebagian besar hormon testosteron dibuat di testis. Pada wanita, sebagian besar hormon testosteron dibuat di ovarium.

Pria memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi daripada wanita. Hormon testosteron diperkirakan sangat mempengaruhi perkembangan banyak karakteristik pada sifat pria. Hormon ini juga dapat membantu meningkatkan massa otot, massa tulang, kekuatan fisik, dan jumlah rambut di tubuh.

Tingkat testosteron dalam tubuh Anda terus berubah-ubah dalam menanggapi kebutuhan tubuh. Hormon tersebut biasanya menurun, terutama pada pria yang berusia 30 tahun ke atas. 

Bagi sebagian pria, level testosteron yang terlalu rendah dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan yang membuat mereka mencari cara untuk meningkatkan kadar testosteron mereka.

Apa yang menyebabkan rendahnya Hormon Testosteron?

Penyebab kadar testosteron yang rendah meliputi:

Sejumlah penyakit genetik juga dapat mempengaruhi kadar testosteron, termasuk:

Tanda dan gejala Hormon Testosteron yang rendah

Gejala rendahnya hormon testosteron biasanya sangat mengganggu. Beberapa gejala dapat berdampak pada kualitas hidup Anda. Gejala-gejala ini dapat meliputi:

  • Berkurangnya pertumbuhan rambut
  • Massa otot yang menurun
  • Rendahnya gairah seks
  • Disfungsi ereksi
  • Pertumbuhan jaringan payudara

Bagaimana cara mencegah rendahnya Hormon Testosteron?

Masih belum ada cara yang diketahui untuk mencegah hormon testosteron rendah yang disebabkan oleh kondisi genetik atau kerusakan pada testis atau kelenjar pituitari.

Gaya hidup sehat yang mencakup nutrisi yang baik, olahraga, pengelolaan berat badan, dan menghindari penggunaan alkohol dan obat-obatan secara berlebihan dapat membantu menjaga kadar testosteron tetap dalam batas normal.

Bagaimana cara menangani rendahnya Hormon Testosteron?

Diagnosa Hormon Testosteron

Testosteron yang rendah dapat didiagnosis dengan mengukur jumlah testosteron dalam darah dengan pemeriksaan darah. Mungkin diperlukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan apakah seseorang memiliki testosteron yang rendah, karena kadar hormon testosteron cenderung berubah sepanjang hari. 

Tingkat testosteron yang tertinggi umumnya terjadi di pagi hari, mendekati jam 8 pagi. Itulah sebabnya mengapa dokter lebih suka mengukur kadar testosteron di pagi hari.

Pengobatan Hormon Testosteron

Testosteron yang rendah dapat diobati dengan terapi penggantian hormon testosteron, yang dapat diberikan dalam beberapa cara berbeda,seperti:

  • Suntikan intramuskular (ke dalam otot), biasanya setiap 10 hingga 14 hari
  • Patch testosteron, yang digunakan setiap hari dan diterapkan ke berbagai bagian tubuh, termasuk bokong, lengan, punggung, dan perut
  • Gel testosteron yang dioleskan setiap hari pada kulit kering yang bersih di punggung dan lengan atas
  • Implan yang ditanamkan di bawah kulit setiap dua bulan

Manfaat potensial dari terapi penggantian hormon testosteron dapat meliputi:

  • Pada anak laki-laki, pengobatan ini berfungsi untuk menghindari masalah yang berkaitan dengan pubertas yang tertunda
  • Hilangnya lemak
  • Peningkatan kepadatan tulang dan perlindungan terhadap osteoporosis
  • Memperbaiki suasana hati
  • Memperbaiki fungsi seksual
  • Ketajaman mental yang meningkat
  • Kekuatan otot dan kinerja fisik yang lebih besar

Terapi penggantian hormon testosteron dapat menyebabkan tumbuhnya kelenjar prostat. Jika seorang pria yang memiliki kanker prostat dan mengalami kekhawatiran bahwa testosteron dapat merangsang pertumbuhan kanker. 

Maka, pria yang menderita kanker prostat tidak boleh menggunakan terapi penggantian hormon testosteron. Penting bagi semua pria yang mempertimbangkan penggunaan terapi penggantian hormon testosteron untuk menjalani skrining prostat terlebih dahulu sebelum memulai terapi penggantian hormon testosteron.

Pria lain yang tidak boleh menggunakan terapi penggantian testosteron termasuk orang-orang yang memiliki:

Kadar hormon testosteron pada pria akan menurun secara alami seiring bertambahnya usia. Namun, pada beberapa pria, level ini bisa terlalu rendah dan menyebabkan gejala yang tidak diinginkan. 

Berbagai macam pengobatan telah tersedia, tetapi penting bagi dokter Anda untuk mengkonfirmasi kadar testosteron rendah Anda dengan melakukan satu atau lebih pemeriksaan darah. 

Dokter Anda juga dapat melakukan pemeriksaan lain untuk membantu menentukan apa yang menyebabkan rendahnya hormon testosteron tersebut.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Daniel Murrell, M.D., Hormone testosterone (https://www.medicalnewstoday.com/articles/276013.php), 6 February 2019.
Alana Biggers, MD, MPH, Hormone testosterone (https://www.healthline.com/health/what-is-testosterone) 1 March 2019.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app