Jenis dan Efek Samping Antidepresan yang Perlu Diketahui

Dipublish tanggal: Jun 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 2, 2019 Waktu baca: 3 menit
Jenis dan Efek Samping Antidepresan yang Perlu Diketahui

Berkembangnya zaman menuntut banyak orang untuk bekerja dengan cepat dan memiliki keahlian yang lebih banyak. Akibatnya, banyak orang mudah mengalami depresi demi memenuhi tuntutan tersebut. Salah satu cara termudah untuk menghilangkan depresi adalah meminum antidepresan

Selain untuk mengobati depresi, antidepresan juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan psikologis lainnya, seperti gangguan cemas, fobia, dan bulimia. Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan senyawa kimia alami dalam otak, sehingga dapat mengubah suasana hati menjadi lebih baik.

Namun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi antidepresan hanya digunakan untuk membantu mengurangi gejala depresi yang muncul dan tidak dapat menghilangkan depresi. Penggunaan antidepresan secara terus-menerus akan menimbulkan efek samping dan berisiko mengganggu kesehatan tubuh. 

Jenis-jenis antidepresan

Terdapat beberapa jenis obat antidepresan yang dapat dikonsumsi. Secara umum, berikut beberapa jenis obat antidepresan yang sering direkomendasikan dokter, yaitu:

1. Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs)

Obat antidepresan SSRIs bekerja dengan cara menekan penyerapan serotonin pada otak. Jenis antidepresan ini paling sering direkomendasikan karena efek sampingnya cenderung rendah. 

Contoh obat golongan SSRIs antara lain fluoxetine, fluvoxamine, dan escitalopram.

2. Antidepresan trisiklik (TCAs)

Obat antidepresan trisiklik biasanya digunakan jika obat lain tidak memberikan respon. Namun, obat ini menimbulkan efek samping yang lebih banyak. Contoh obat TCAs antara lain dexopin dan amitriptyline.

3. Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs)

SNRIs ini merupakan kelas antidepresan yang lebih baru dan mirip dengan SSRI. Bila dibandingkan dengan TCAs, obat golongan SNRIs dapat bekerja dengan lebih spesifik dan risikonya lebih rendah. 

Contoh obat SNRI adalah venlafaxine dan duloxetine.

4. Antidepresan tetrasiklik (TeCAs)

Obat antidepresan TeCAs juga tergolong efektif, tetapi efek sampingnya cenderung lebih tinggi. Oleh karena itu, obat ini jarang diresepkan oleh dokter.

Contoh obat TeCAs antara lain marprotile dan mirtazapine

Baca Selengkapnya: Apa Saja Obat Antidepresan yang Paling Umum Digunakan dan Apa Efek Sampingnya?

Yang perlu diperhatikan saat memilih obat antidepresan

Meski sama-sama mampu mengurangi gejala depresi, namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum minum obat antidepresan. Ingatlah bahwa setiap antidepresan memiliki efek samping yang dapat memberikan reaksi pada tubuh.

Pilihlah obat antidepresan yang efek sampingnya lebih rendah, lalu mulailah dengan dosis yang paling rendah. Di sinilah pentingnya konsultasi ke dokter, sebab dokter akan membantu Anda menentukan jenis antidepresan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.

Untuk mengurangi gejala depresi, antidepresan harus dikonsumsi dalam jangka waktu lama, bahkan hingga 2 tahun. Sebaiknya jangan hentikan pengobatan meskipun gejala depresi sudah mulai berkurang.

Menghentikan obat antidepresan harus secara perlahan sebagaimana yang diarahkan oleh dokter. Jika setelah 4 minggu Anda tidak merasakan manfaat dari meminum obat antidepresi, sebaiknya konsultasikan kembali ke dokter untuk mengganti obat atau meningkatkan dosis.

Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Obat Antidepresan

Efek samping penggunaan antidepresan

Antidepresan memang efektif digunakan untuk mengurangi gejala depresi. Namun, ini bukan berarti obat antidepresan boleh digunakan terus-menerus karena justru dapat menyebabkan risiko gangguan kesehatan. Apalagi jika digunakan oleh anak usia di bawah 18 tahun, antidepresan dapat memicu munculnya pemikiran untuk menyakiti dirinya sendiri atau bunuh diri. 

Selain itu, obat antidepresan juga dapat memicu rasa kantuk, pusing, dan pandangan kabur. Oleh karena itu, sebaiknya hindari berkendara setelah mengonsumsi antidepresan. Mengonsumsi antidepresan juga berisiko menimbulkan alergi dan ketergantungan.

Bagi ibu hamil, penggunaan obat antidepresan sangat berisiko mengganggu kesehatan janin. Alangkah baiknya, konsultasikan dulu ke dokter untuk mendapatkan obat antidepresan yang tepat. Obat antidepresan golongan SSRI atau SNRI dapat digunakan untuk membantu menghilangkan depresi pada ibu hamil, karena efek sampingnya yang lebih sedikit.

Begitu juga pada ibu menyusui, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat antidepresan. Pasalnya, jenis obat ini memengaruhi kandungan ASI sehingga dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan bayi.

Apa pun kondisi Anda, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum minum obat antidepresan. Selalu ikuti dosis dan aturan minum dari dokter untuk menghindari risiko efek samping antidepresan yang membahayakan tubuh. 


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Antidepressants - an overview. ScienceDirect. (https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/antidepressants)
Nobody can agree about antidepressants. Here’s what you need to know. New Scientist. (https://www.newscientist.com/article/mg23931980-100-nobody-can-agree-about-antidepressants-heres-what-you-need-to-know/)
The 5 Major Classes of Antidepressants. Verywell Mind. (https://www.verywellmind.com/what-are-the-major-classes-of-antidepressants-1065086)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Obat Antidepresan Paling Umum dan Efek Sampingnya
Obat Antidepresan Paling Umum dan Efek Sampingnya

Obat ini dapat membantu meningkatkan nafsu makan, konsentrasi, mood, serta membantu Anda tidur lebih nyenyak. Namun, cara kerja obat antidepresan ini tergantung pada jenis obatnya. Berikut ini merupakan contoh obat antidepresan yang paling umum digunakan.

Buka di app