HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Droxefa: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jul 11, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ini adalah review terhadap obat dengan merk droxefa. Di bagian akhir review ini juga disertakan tautan merk - merk obat lain dengan nama generik yang sama dengan droxefa.

Mengenai Droxefa

Golongan

obat keras (dengan resep)

Kemasan  

  • dos 5 strip @ 10 kapsul 500 mg

Kandungan     

  • cefadroxil monohidrat setara cefadroxil 500 mg / kapsul

Manfaat droxefa

Kegunaan droxefa (cefadroxil) adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang peka terhadap droxefa (cefadroxil) seperti :

  • Infeksi saluran pernafasan : infeksi oleh bakteri Streptococcus pyogenes, penyebab penyakit radang tenggorokan atau tonsilitis streptokokus, faringitis, pneumonia, otitis media.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak : Infeksi kulit yang umum termasuk impetigo.
  • Infeksi saluran kemih (isk) dan kelamin : Pyelonephritis (infeksi bakteri pada ginjal).
  • Obat ini digunakan juga untuk pencegahan (profilaksis antibiotic) endocarditis sebelum operasi gigi, terutama untuk pasien yang alergi terhadap antibiotik golongan penisilin.
  • Infeksi lain: osteomielitis dan septicemia (adanya mikroorganisme dalam darah).

Efek Samping droxefa

  • kebanyakan efek samping droxefa (cefadroxil) yang tidak begitu serius adalah mual, muntah, sakit perut, diare ringan, otot kaku, nyeri sendi, perasaan gelisah, perasaan tidak menyenangkan pada mulut, gatal ringan atau ruam kulit dan gatal pada vagina
  • efek samping yang lebih parah dari droxefa (cefadroxil) seperti diare yang berair atau berdarah, demam, menggigil, nyeri tubuh, gejala flu, perdarahan yang tidak biasa atau memar, kejang - kejang, pucat atau kulit menguning, urine berwarna gelap, kebingungan, jaundice (menguningnya kulit atau mata), pembengkakan kelenjar, ruam atau gatal-gatal, nyeri sendi, sakit tenggorokan dan sakit kepala yang parah, peningkatan rasa haus, kehilangan nafsu makan, merasa sesak napas, kencing lebih sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali.
  • Kebanyakan obat antibiotik termasuk droxefa (cefadroxil) dapat menyebabkan diare, yang bisa saja merupakan tanda dari infeksi baru. Jika diare terjadi sangat berat misalnya berair atau memiliki darah di dalamnya, segera hubungi dokter Anda. Jangan menggunakan obat untuk menghentikan diare kecuali atas petunjuk dokter
  • Berpotensi fatal : anafilaksis dan pseudomembran colitis (peradangan pada usus besar disertai selaput atau membrane semu)

Dosis droxefa

droxefa (cefadroxil) diberikan dengan dosis :

  • Faringitis atau tonsillitis karena bakteri 1 gram satu kali atau dua kali sehari selama 10 hari. Infeksi lain lebih dari 1 gram sesuai advis dokter
  • Anak kurang dari 40 kg : 30mg/kgBB terbagi dalam satu atau dua kali
  • Tidak boleh digunakan tanpa advis dari dokter
  • Penggunaan berlebihan berpotensi mengakibatkan kekebalan (resistensi) atau infeksi yang lebih parah (superinfeksi)

Interaksi obat 

  • Obat - obat yang bersifat nefrotoksik dapat meningkatkan toksisitas droxefa (cefadroxil) terhadap ginjal.
  • Probenesid menghambat sekresi droxefa (cefadroxil) sehingga meningkatkan konsentrasi obat dalam tubuh dan meningkatkan potensi terjadinya efek samping
  • Alkohol dapat mengakibatkan Disulfiram-like reactions, jika diberikan 48 – 72 jam setelah pemberian droxefa (cefadroxil)
  • droxefa (cefadroxil) juga diketahui berinteraksi dengan antibiotik golongan aminoglikosida dan obat diuretika poten, sehingga pemberian obat - obat ini secara bersamaan dengan droxefa (cefadroxil) sebaiknya dihindari karena dapat bekerja berlawanan.
  • Jangan diberikan bersamaan dengan vaksin BCG, vaksin thypoid, Na picosulfate

Kontraindikasi 

Penggunaan antibiotik droxefa (cefadroxil) harus dihindari pada pasien dengan riwayat mengalami reaksi hipersensitivitas pada droxefa (cefadroxil) dan antibiotik golongan cephalosporin lainnya.

Perhatian  

  • Hati-hati memberikan droxefa (cefadroxil) pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang.
  • droxefa (cefadroxil) dapat keluar bersama ASI (air susu ibu) sehingga pemakaian droxefa (cefadroxil) selama menyusui sebaiknya dihindari
  • alergi berat seperti asma
  • gangguan pencernaan terutama collitis

Toleransi terhadap kehamilan

FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan cefadroxil kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :

penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin tetapi tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil secara terkontrol.  Penelitian pada hewan secara terkontrol tidak menunjukkan efek buruk pada janin (kecuali penurunan kesuburan).  Belum ada Penelitian pada  wanita hamil secara terkontrol yang menunjukkan risiko pada janin pada trimester berapapun.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cefadroxil (Cefadroxil Hemihydrate): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/cefadroxil-drug.htm)
Duricef (Cefadroxil): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/duricef-drug.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app