Disulfiram: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 6, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2019 Waktu baca: 4 menit

Dewasa ini banyak orang yang mengikuti tren meminum alkohol karena gengsi ataupun hanya untuk melarikan diri dari masalah pribadi. Namun, orang – orang tersebut tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah, sebut saja adiksi alkohol. Dalam beberapa situasi, orang – orang terdekat mereka harus mencoba untuk menyadarkan orang tersebut mengenai bahaya dari efek alkohol dan mendorong untuk mencari pengobatan.

Salah satu masalah utama yang berhubungan dengan alkohol adalah kesehatan. Orang yang melakukan abuse alcohol dalam jangka waktu yang lama akan menempatkan diri mereka dalam resiko penyakit hati. Alkohol dapat menyebaban hati untuk membengkak dan mengalami peradangan. Bila alcohol abuse diteruskan, keadaan ini akan mengarah pada sirosis hati dan akhirnya mengalami gangguan fungsi hati.

Untuk menghindari penyalahgunaan alkohol, sangat penting untuk mendapat pengobatan yang tepat sesegera mungkin. Salah satu obat yang digunakan adalah disulfiram. Disulfiram diberikan setelah seseorang telah selesai melakukan detoksifikasi. Tujuan dari pemberian pengobatan ini untuk memberikan pengalihan dari minuman yang dapat mencegah alcohol abuse. Orang tersebut dapat diberikan disulfiram pada saat di dalam rehabilitasi.

Mengenai Disulfiram

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan: 

Disulfida

Manfaat Disulfiram

Disulfiram digunakan untuk mengatasi kronik alcoholism. Untuk efek yang nyata, disulfiram tidak dapat digunakan tanpa motivasi dan supportive therapy yang saling melengkapi. 

Menyadari gejala – gejala dari alcohol abuse dan adiksi adalah langkah awal untuk menuju bebas alkohol. Anda ataupun orang terdekat Anda mungkin tanpa disadari telah melakukan abusing alcohol, berikut beberapa tanda yang bisa Anda cermati:

  • Tetap minum lebih dari yang Anda perkirakan
  • Pingsan atau hilang ingatan setelah mengkonsumsi alkohol
  • Berbohong pada orang lain untuk menyembunyikan hobi minum Anda
  • Performa pekerjaan anda berkurang
  • Alkohol menimbulkan masalah dalam hubungan Anda dengan orang lain
  • Alkohol menimbulkan masalah dengan pihak berwajib
  • Menggunakan alkohol untuk menenangkan diri

Seseorang yang melakukan abuse alcohol bukan berarti seorang alkoholik. Namun alcohol abuse adalah faktor resiko utama alcoholism. Bila toleransi alkohol naik, resiko untuk menjadi adiksi semakin besar. Berikut tanda – tanda adiksi alkohol:

  • Mengalami withdrawal symptoms bila tidak minum dalam suatu periode waktu
  • Memiliki keinginan untuk minum saat bangun di pagi hari
  • Minum (alkohol) yang tidak terkendali
  • Adanya obsesi untuk segera minum di kesempatan selanjutnya
  • Adanya keinginan atau mencoba untuk berhenti namun gagal

Perlu diketahui bahwa disulfiram dapat menyebabkan efek yang tidak nyaman bila masih ada alkohol yang tersisa di dalam sistem metabolisme tubuh. Efek yang dapat terasa adalah muka memerah, sakit kepala, mual, muntah, nyeri dada, lemas, pandangan yang kabur, berkeringat, tersedak, sulit bernafas, dan perasaan cemas. Efek – efek ini dapat muncul 10 menit setelah alkohol masuk ke dalam sistem tubuh dan akan menetap selama 1 jam atau lebih.

Bagaimana cara mengkonsumsi Disulfiram?

Disulfiram dapat ditemukan dalam tablet 250 mg dan 500 mg dan dikonsumsi sehari sekali. Bila anda tidak dapat menelan tablet tersebut, anda dapat menghancurkan tablet tersebut dan mencampurnya ke dalam air, kopi, teh, susu, atau jus buah.

Dosis awal adalah 500 mg tiap hari untuk satu hingg 2 minggu. Setelah 2 minggu dosis 125 mg hingga 500 mg dapat diberikan tiap harinya. 

Pengobatan diteruskan hingga pasien dapat kemampuan untuk mengontrol dirinya sendiri. Terapi pengobatan ini dapat diteruskan hingga berbulan bahkan bertahun – tahun lamanya. Dilarang untuk menggandakan dosis bila Anda melewati waktu untuk minum obat.

Efek samping yang mungkin muncul pada saat pengobatan dengan Disulfiram

Disulfiram dapat menyebabkan efek samping. Hubungi dokter bila gejala – gejala ini memberat atau tidak menghilang:

Bila Anda mendapatkan beberapa gejala di bawah ini, segera hubungi dokter:

  • Kelelahan yang berlebihan
  • Lemas
  • Tidak berenergi
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Kuning pada kulit atau mata
  • Warna urin pekat

Interaksi Disulfiram dengan obat lainnya

  • Disulfiram dapat meningkatkan efek warfarin dan meningkatkan resiko perdarahan. Dosis warfarin perlu disesuaikan.
  • Interaksi Isoniazid dan Disulfiram dapat mengubah status mental seseorang. Disulfiram harus dihentikan bila gejala ini muncul.
  • Disulfiram dapat meningkatkan kadar Phenytoin dalam darah.
  • Bentuk cairan dari Ritonavir yang mengandung alkohol dapat menimbulkan reaksi berat pada penderita yang sedang mengkonsumsi disulfiram.

Perhatian

Dilarang untuk memberikan disulfiram kepada penderita yang masih di bawah pengaruh alkohol atau tanpa sepengetahuan penuh penderita. Penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi disulfiram setidaknya 12 jam setelah minum alkohol. Reaksi akan muncul hingga 2 minggu setelah disulfiram dihentikan. Penderita juga diharapkan untuk menghindari alkohol dalam segala bentuk, misalnya alkohol dalam saus, cuka, obat batuk, obat kumur, aftershave lotions, dll.

Sebelum mengkonsumsi disulfiram berikan informasi yang lengkap kepada dokter seperti:

  • Riwayat alergi terhadap disulfiram atau obat lain
  • Obat dan produk yang dibeli dengan resep atau tidak, terutama Amitriptilin, Antikoagulan (warfarin), Isoniazid, Metronidazole, Phenytoin, dan obat lain yang mengandung alkohol, dan vitamin
  • Riwayat diabetes, penyakit tiroid, epilepsi, cidera kepala, gangguan fungsi hati atau ginjal
  • Sedang hamil, akan hamil, atau sedang menyusui

Disulfiram dapat menyebabkan kantuk, dianjurkan untuk tidak mengendarai kendaraan atau menggunakan alat mesin. 


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ketergantungan Alkohol. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). (http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/410-ketergantungan/ketergantungan-alkohol)
DISULFIRAM. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). (http://pionas.pom.go.id/monografi/disulfiram)
Disulfiram (Antabuse) Side Effects, Dosage & Reaction to Alcohol. MedicineNet. (https://www.medicinenet.com/disulfiram-oral/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app