HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Inkontinensia Urin - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 22, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 5 menit

Inkontinensia urin merupakan kondisi dimana Anda kehilangan kendali kandung kemih Anda untuk buang air kecil atau sering disebut dengan mengompol. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin dapat mengosongkan isi kandung kemih sepenuhnya. 

Namun dalam kasus lain, mungkin hanya mengalami kebocoran urin yang sedikit. Kondisi ini mungkin bisa terjadi sementara atau kronis, tergantung pada penyebabnya.

Menurut American Academy of Family Physicians, jutaan orang dewasa di Amerika Serikat mengalami inkontinensia urin. Kondisi ini lebih sering terjadi di kalangan wanita dan orang tua di atas 50 tahun. Tetapi siapa pun dapat mengalami inkontinensia urin.

Seiring bertambahnya usia, otot-otot di kandung kemih Anda cenderung melemah. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan terjadinya inkontinensia urin.

Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan. Gejalanya bisa beragam, mulai dari yang ringan sampai yang parah, dan bisa menjadi tanda terjadinya suatu infeksi, batu ginjal, pembesaran prostat, atau kanker.

Jika Anda mengalami inkontinensia urin, konsultasikan lah kondisi tersebut ke dokter Anda. Kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda dan menyebabkan keadaan yang memalukan. Dokter Anda juga dapat menentukan apakah penyebab dari inkontinensia urin Anda adalah suatu masalah medis yang serius.

Jenis-jenis inkontinensia urin

Inkontinensia urin dibagi menjadi tiga tipe. Anda dapat mengalami lebih dari satu jenis secara bersamaan.

Inkontinensia stress

Inkontinensia stres dipicu oleh beberapa jenis aktivitas fisik. Misalnya, Anda mungkin kehilangan kendali kandung kemih Anda saat berolahraga, batuk, bersin, atau tertawa. Kegiatan semacam itu dapat memberi tekanan pada otot sfingter yang menahan urin di kandung kemih Anda dan bisa menyebabkannya keluarnya urin.

Inkontinensia urgensi

Inkontinensia urgensi terjadi ketika Anda kehilangan kendali kandung kemih setelah mengalami keinginan yang tiba-tiba dan kuat untuk buang air kecil atau kebelet buang air kecil. Anda mungkin tidak bisa sampai ke kamar mandi tepat waktu, begitu keinginan tersebut datang.

Inkontinensia overflow

Inkontinensia overflow dapat terjadi jika Anda tidak benar-benar mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil. Kemudian, beberapa urin yang tersisa mungkin bocor keluar dari kandung kemih Anda. Jenis inkontinensia ini kadang-kadang disebut “dribbling”.

Penyebab inkontinensia urin

Ada banyak penyebab potensial inkontinensia urin. Contohnya termasuk:

Beberapa kondisi ini mudah diobati dan hanya menyebabkan masalah buang air kecil yang sementara. Kondisi yang lain mungkin akan lebih serius dan berkepanjangan.

Penuaan

Seiring bertambahnya usia, otot-otot yang berada di kandung kemih Anda biasanya menjadi lebih lemah. Keadaan ini dapat meningkatkan terjadinya risiko inkontinensia urin. 

Untuk mempertahankan otot yang kuat dan kandung kemih yang sehat, penting untuk mempraktikkan pola gaya hidup sehat. Seiring bertambahnya usia dan semakin Anda sehat, semakin baik pula peluang untuk menghindari terjadinya inkontinensia urin.

Kerusakan

Otot-otot dasar panggul Anda berfungsi untuk menopang kandung kemih Anda. Kerusakan pada otot-otot ini dapat menyebabkan inkontinensia urin. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh jenis operasi tertentu, seperti histerektomi. Kerusakan juga merupakan hasil yang sering terjadi saat kehamilan dan persalinan.

Prostat yang membesar

Jika Anda seorang laki-laki, maka leher kandung kemih Anda akan dikelilingi oleh kelenjar prostat. Kelenjar ini berfungsi untuk melepaskan cairan yang melindungi dan memelihara sperma Anda. 

Kelenjar prostat cenderung membesar dengan bertambahnya usia. Biasanya pria akan mengalami inkontinensia urin sebagai akibat dari pembesaran prostat.

Kanker

Kanker prostat atau kandung kemih dapat menyebabkan inkontinensia urin. Dalam beberapa kasus, pengobatan untuk kanker juga dapat membuat Anda lebih sulit untuk mengendalikan kandung kemih Anda. Bahkan tumor jinak dapat menyebabkan inkontinensia urin dengan cara menghalangi aliran urin Anda.

Lain-lain

Penyebab potensial inkontinensia urin lainnya termasuk:

Beberapa faktor gaya hidup juga dapat menyebabkan serangan inkontinensia urin yang sementara. Misalnya, minum terlalu banyak alkohol, minuman berkafein, atau cairan lain dapat menyebabkan Anda untuk sementara waktu kehilangan kendali kandung kemih Anda.

Kapan harus mencari pertolongan medis

Beberapa kondisi dari inkontinensia urin merupakan suatu alasan untuk mencari pertolongan medis. Kondisi tersebut mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius yang perlu diobati. Bahkan jika penyebab dari inkontinensia urin bukanlah suatu yang tidak serius, inkontinensia urin dapat menjadi gangguan besar dalam hidup Anda. Penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan mendiskusikan opsi pengobatan dengan dokter Anda.

Dalam beberapa kasus, inkontinensia urin adalah suatu tanda kegawatdaruratan medis. Anda harus mencari pertolongan medis segera jika Anda kehilangan kendali kandung kemih dan mengalami salah satu dari gejala berikut:

Apa yang diharapkan pada konsultasi dengan dokter

Selama berkonsultasi, dokter Anda kemungkinan akan menanyakan pertanyaan tentang gejala Anda. Dokter mungkin ingin tahu berapa lama Anda mengompol, jenis inkontinensia urin yang Anda alami, dan detail lainnya.

Dokter mungkin juga bertanya tentang kebiasaan sehari-hari Anda, termasuk diet Anda dan obat-obatan atau suplemen apapun yang Anda konsumsi. Tergantung pada gejala dan riwayat medis Anda, dokter Anda dapat melakukan pemeriksaan tambahan, termasuk:

  • Mengumpulkan sampel urin untuk dianalisis. Staf laboratorium dapat memeriksanya apakah ada tanda-tanda infeksi atau masalah lain.
  • Mengukur jumlah urin yang Anda keluarkan saat buang air kecil, jumlah yang tersisa di kandung kemih Anda, dan tekanan di kandung kemih Anda. Informasi ini dikumpulkan dengan cara memasukkan kateter, atau tabung kecil, ke dalam uretra dan kandung kemih Anda.
  • Melakukan sistoskopi. Dalam tes ini, mereka akan memasukkan kamera kecil ke kandung kemih Anda untuk memeriksanya dari dekat.

Bagaimana cara mengobati inkontinensia urin

Rencana pengobatan yang direkomendasikan dokter Anda akan tergantung pada penyebab inkontinensia urin Anda. Kondisi medis yang menyebabkannya mungkin memerlukan pemberian obat-obatan, tindakan pembedahan, atau pengobatan lainnya.

Anda juga akan disuruh untuk melakukan latihan tertentu, seperti latihan dasar panggul atau pelatihan kandung kemih. Latihan ini dapat membantu meningkatkan kontrol kandung kemih Anda.

Kadang-kadang, dokter Anda mungkin tidak dapat menyembuhkan inkontinensia urin Anda. Dalam kasus ini, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengelola kondisi tersebut. Misalnya, dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk:

  • Menyesuaikan diet atau asupan cairan Anda
  • Gunakan pampers atau pembalut
  • Gunakan waktu di kamar mandi untuk mengosongkan kandung kemih

Mencegah inkontinensia urin

Anda tidak dapat mencegah semua kasus inkontinensia urin, tetapi ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko berkembangnya inkontinensia urin Anda. Menjalani gaya hidup sehat adalah kuncinya. Misalnya, cobalah untuk:

  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Banyak berolahraga
  • Makan makanan yang seimbang
  • Batasi konsumsi kafein dan alkohol Anda
  • Hindari merokok

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Incontinence (Urinary & Bowel): Types, Causes, Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/types-of-urinary-incontinence)
Urinary incontinence: Treatment, causes, types, and symptoms. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/165408.php)
Urinary Incontinence: Types, Causes, Treatment & More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/urinary-incontinence)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app