Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 27, 2019 Waktu baca: 3 menit
Penyebab Sering Buang Air Kecil dan Cara Mengatasinya

Setiap orang pasti buang air kecil paling tidak 4-8 kali setiap harinya.  Buang air kecil tergolong normal bila diproduksi 0,5-1 cc/kg berat badan/hari atau setara dengan 1000-1500 mL. Namun, apabila Anda sering buang air kecil sampai mengganggu waktu tidur Anda, maka ini tergolong tidak lazim. Hal ini dapat disebabkan oleh respon normal karena terlalu banyak minum atau bisa juga disebabkan oleh penyakit. Mengetahui penyebab sering buang air kecil sangat untuk mengatasinya dengan cara yang tepat.

1. Minum Berlebihan

Coba perhatikan apakah baru-baru ini Anda terlalu banyak minum. Minum berlebihan dapat membuat Anda sering buang air kecil. Hal ini dipengaruhi oleh mekanisme keseimbangan tubuh yang akan membuang air berlebih ketika air yang tersedia cukup.

2. Jenis Minuman

Minuman yang mengandung kafein seperti kopi atau teh memiliki sifat diuretik atau memicu buang air kecil. Oleh karena itu, kurangilah minum minuman tersebut ketika Anda merasa terlalu sering buang air kecil. Selain itu hindari juga alkohol, minuman berkarbonasi, produk-produk berbasis tomat, cokelat, pemanis buatan, dan makanan pedas.

3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi pada saluran kencing khususnya kandung kemih (sisitis) akan menimbulkan gejala berupa sering buang air kecil yang keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri, panas, atau sakit. Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah anyang-anyangan dalam bahasa Jawa. Untuk mengatasinya diperlukan antibiotik dengan resep dokter untuk mematikan bakteri penyebabnya.

4. Diabetes Melitus

Gula darah yang tinggi dapat membuat seseorang sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena sifat gula yang menarik cairan (osmotik). Penderita diabetes melitus sering buang air kecil di malam hari, bahkan bisa 3-5 kali sampai menganggu waktu tidur. Gejala lainnya yang muncul biasanya sering merasa haus, kesemutan, dan badan lemas. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan dokter untuk menurunkan gula darah ke level normal. 

5. Diabetes Insipidus

Penyakit diabetes insipidus terjadi ketika produksi hormon ADH (antidiuretic hormone) menurun atau terganggunya reseptor hormon sehingga produksi urin meningkat. Pada kondisi seperti ini ginjal tidak dapat mengatur keseimbangan air dalam tubuh dan menyebabkan urin menjadi lebih encer karena gagal berkonsentrasi. Kondisi ini menyebabkan tubuh cenderung kehilangan terlalu banyak cairan dan mencoba untuk mengkompensasinya, sehingga akan membuat penderita menjadi gampang haus. Pengobatan akan berbeda-beda untuk setiap jenis diabetes insipidus

6. Kandungan Kemih Hiperaktif

Sering buang air kecil dapat disebabkan oleh gangguan fungsi pada kandung kemih yaitu hyperactive bladder. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang mengalami depresi, stres ataupun cemas. Pengendalian diri dan kontrol terhadap stres merupakan solusi dari kondisi ini.

7. Hipertrofi Prostat

Kelenjar prostat yang membesar (hipertrofi) akan menimbulkan gejala sering buang air kecil yang tidak lancar dan sedikit-sedikit. Walaupun sudah selesai buang air kecil, namun rasanya belum tuntas dan terus-menerus ingin buang air kecil. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan (perlu resep dokter) hingga tindakan operasi.

8. Penggunaan Obat Diuretik

Obat-obat diuretik biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Obat ini memiliki mekanisme meningkatkan pembuangan cairan tubuh melalui ginjal sehingga menyebabkan sering buang air kecil. Konsultasikan dengan dokter jika Anda terganggu dengan kencing yang berlebihan saat menggunakannya.

Selain kondisi yang disebutkan di atas, kondisi-kondisi berikut juga menyebabkan meningkatnya frekuensi buang air kecil:

  • Kehamilan. Semakin besar usia kehamilan maka frekuensi buang air kecil akan semakin meningkat.
  • Stroke. Pada penderita stroke yang mengenai saraf yang mempersarafi kandung kemih, dapat menyebabkan kontrol buang air kecil terganggu.
  • Kanker kandung kemih. Meskipun jarang namun gejala lainnya yaitu adanya darah pada saat buang air kecil.
  • Tumor pada daerah panggul. Ketika terdapat tumor di sekitar panggul, kandung kemih akan mengalami tekanan sehingga menyebabkan sering buang air kecil.
  • Sindrom kandung kemih overaktif (overactive bladder syndrome). Gangguan saraf pada kandung kemih.
  • Terapi radiasi pada kandung kemih atau daerah panggul.
  • Vaginitis. Peradangan atau infeksi pada vagina yang menyebar ke kandung kemih.

Selalu ingat gejala apa saja yang menyertai keluhan sering buang air kecil yang Anda alami, karena hal ini penting sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan diagnosis dan pengobatan yang tepat.


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Frequent or Urgent Urination: Causes and Relief. Healthline. (https://www.healthline.com/health/frequent-or-urgent-urination)
Frequent Urination in Men and Women: Causes & Treatments. WebMD. (https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/frequent-urination-causes-and-treatments)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app