Cedera Otot Paha Setelah Berolahraga, Atasi dengan Cara Ini

Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Bagi Anda yang sering berolahraga, pasti sudah tidak asing lagi dengan cedera atau otot pegal linu. Otot paha biasanya menghasilkan banyak tenaga, sehingga dapat mengalami juga banyak kerusakan akibat hal tersebut, seperti cedera yang terjadi di bagian paha ligamen krusiatum.

Walaupun demikian, ternyata untuk menangani cedera otot paha tersebut tergolong dalam kategori mudah. Simak penjelasannya di bawah ini

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Apa itu ligamen krusiatum?

Ligamen krusiatum berasal dari bahasa Latin “crux” dan “cross” dari bahasa Inggris yang artinya menyilang. Sebab, bentuknya menyilang satu sama lain. 

Ligamen krusiatum sendiri merupakan sepasang jaringan ikat yang fungsinya untuk melekatkan tulang paha dengan tulang kering yang terdiri dari dua jenis, yaitu ligamen krusiatum anterior dan ligamen krusiatum posterior.

Ligamen krusiatum memiliki fungsi untuk menstabilkan persendian lutut saat bergerak dan bertujuan agar membuatnya tidak bergeser. Ligamen krusiatum ini termasuk 2 dari 4 ligamen yang memiliki fungsi yang sama. 

Sebab, selain ligamen krusiatum terdapat ligamen kolateral medial dan lateral. Ligamen krusiatum anterior memiliki fungsi untuk menjaga tulang kering supaya tidak mengalami pergeseran ke arah depan. 

Sedangkan, ligamen krusiatum posterior memiliki fungsi untuk menjaga tulang kering tidak mengalami pergeseran ke belakang. 

Untuk cedera ligamen krusiatum anterior disebabkan karena cedera olahraga yang dialami secara kontak atau tanpa kontak.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Apa saja tanda dan gejala cedera pada paha setelah berolahraga?

Biasanya, dokter akan menanyakan terkait mekanisme terjadinya cedera dengan pertanyaan kontak maupun non kontak. Hal ini dilakukan untuk melakukan diagnosis dari cedera paha ligamen krusiatum anterior. 

Untuk mekanisme cedera non kontak berkaitan dengan perubahan dari arah lari secara mendadak ataupun ketika mendarat setelah melompat. Suara yang dapat didengar seperti bunyi “Pop!’ di bagian lutut. 

Jika hal ini terjadi, olahraga tidak dapat dilanjutkan karena terasa nyeri, bengkak, dan juga lutut menjadi tidak stabil. Kemudian, beberapa jam kemudian akan terbentuk hemarthrosis. Sebab, cedera kontak biasanya berkaitan dengan cedera yang lebih luas.  

Dilakukan pemeriksaan fisik dengan beberapa manuver, seperti lachman test, pivot shift test, dan anterior drawer test. 

Cara untuk mengobati cedera paha setelah berolahraga

Penanganan darurat yang dilakukan pertama kali saat mengalami cedera paha setelah berolahraga dengan prinsip rest, ice, compress, dan elevation (RICE) untuk mengurangi nyeri dan bengkak yang terjadi. 

Selain itu, Anda dapat menggunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen dan acetaminophen. Anda juga dapat mengistirahatkan lutut dengan bantuan alat seperti kruk untuk sementara.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Setelah penanganan tersebut dilakukan, selanjutnya dilakukan perawatan tergantung dari tingkat dan jenis cederanya yang dimulai dari program rehabilitasi ataupun menjalani pembedahan rekonstruksi ligamen paha yang mengalami kerusakan.

Diagnosis cedera paha pada dokter ahli untuk hasil akurat

Pemeriksaan MRI, arthrogram, atau rontgen dilakukan untuk melihat struktur ligamen yang rusak akibat cedera paha. MRI digunakan sebagai teknik pemindaian yang paling sensitif sekitar 90-98%. Selain itu, dapat digunakan untuk menemukan adanya robekan di bagian ligamen krusiatum anterior. 

Menggunakan rontgen, biasanya dokter bisa menemukan adanya fraktur segond dalam anterior posterior, yaitu faktur avulsi kapsul lateral yang merupakan tanda tidak langsung adanya cedera pada ligamen krusiatum anterior. 

Sedangkan, untuk sinar X posisi lateral dapat ditemukan pada fraktur lateral notch yang ada di kondilus femoralis lateral. Hal ini sering ditemukan pada cedera yang dialami oleh ligamen krusiatum anterior kronik penyebab subluksasi anterior dari dasar tibialis lateral. 

Namun, umumnya arthrogram telah digantikan oleh MRI dan arthrogram harus dilakukan oleh dokter yang berpengalaman untuk melakukan double-contrast arthrography.

 

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Muscle Strain Guide: Causes, Symptoms and Treatment Options. Drugs.com. (https://www.drugs.com/health-guide/muscle-strain.html)
Joint and muscle pain. University College London Hospitals NHS Foundation Trust. (https://www.uclh.nhs.uk/MSK/Pages/Jointandmusclepain.aspx)
Muscle Strain: Treatment Options, Risks, and Prevention. Healthline. (https://www.healthline.com/health/muscle-strain-treatment)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app