Cara Aman Memilih Pil KB Darurat

Dipublish tanggal: Mei 29, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Aman Memilih Pil KB Darurat

Pil Kontrasepsi atau lebih umum dikenal masyarakat sebagai pil KB merupakan pil harian yang ditujukan untuk mencegah terjadinya kehamilan. 

Pil ini mengandung hormon yang bekerja mengkondisikan organ reproduksi wanita untuk tidak dapat dibuahi ketika ada sperma yang masuk setelah berhubungan seksual.

Jenis Pil KB yang ada di Pasaran

Secara umum, pil KB mengandung kombinasi dari hormon buatan estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pelepasan sel telur dari indung telur menuju tuba falopi selama siklus bulanan sehingga tidak dapat terjadi pembuahan oleh sperma. 

Seorang wanita tidak berovulasi, maka sperma tidak akan dapat membuahi sel telur. Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil KB ini juga berfungsi untuk mengkondisikan uterus (rahim) agar tidak dapat ditempeli oleh sel telur yang sudah berhasil dibuahi sehingga sel telur tidak dapat berkembang menjadi janin. 

Pil ini juga bekerja menebalkan lendir di sekitar serviks atau mulut rahim agar mempersulit sperma memasuki rahim.

Pil KB rutin umumnya tersedia dalam paket 21 hari maupun 28 hari. Untuk paket 21 hari, Anda harus mengkonsumsi satu pil hormon yang sama selama 21 hari. Kemudian Anda dapat berhenti mengkonsumsi pil kontrasepsi untuk 7 hari. 

Sementara untuk paket 28 hari, Anda dapat mengkonsumsi pil yang tidak mengandung hormon selama 7 hari.

Ketika seorang wanita berhenti mengkonsumsi pil yang mengandung hormon, maka seorang wanita akan mendapatkan haid. Beberapa wanita lebih cenderung memilih paket 28 hari agar mereka lebih teratur dalam mengkonsumsi pil setiap harinya.

Ada juga pil kombinasi yang dapat menurunkan frekuensi menstruasi hingga tiga bulan sekali. Pil hormon ini diminum selama 3 bulan kemudian dilanjutkan pil penawar selama 7 hari.

Ada juga tipe pil kontrasepsi yang sering disebut "pil mini" dimana pil ini hanya mengandung hormon progesteron dosis rendah. Cara kerja pil mini dengan menghasilkan lendir pada bagian serviks dan mengubah kondisi dinding uterus. 

Pil ini juga dapat bekerja dengan menunda ovulasi. Meski, pil mini masih kalah efektif dibanding pil KB biasa.

Keefektifan mengkonsumsi Pil KB

Pil KB rutin cukup efektif dalam mencegah kehamilan hingga lebih dari 90%. Berdasarkan laporan, hanya terdapat 8 dari 100 pasangan yang tetap mengalami kehamilan walau sudah mengkonsumsi pil KB. 

Salah satu faktor yang dapat mengurangi keefektifan pil KB seperti tidak rutin mengkonsumsinya. Oleh karena itu Anda tidak disarankan untuk melewatkan mengkonsumsi pil KB meski hanya 1 hari.

Selain tidak teratur, keefektifan pil KB juga dapat berkurang jika Anda sedang mengkonsumsi obat-obatan lain. Selain obat-obatan, konsumsi suplemen herbal juga dapat mempengaruhi kinerja pil kontrasepsi. 

Misalnya obat antibiotik dan juga tanaman herbal seperti St. John's Wort dapat menurunkan keefektifan pil kontrasepsi.

Efek samping mengkonsumsi Pil KB

Meski cukup jarang terjadi, namun mengkonsumsi pil KB tentunya memiliki efek samping tersendiri yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan tubuh. Beberapa efek samping yang mungkin dialami seperti:

Efek samping ini umumnya terjadi pada 3 bulan pertama mengkonsumsi pil KB dan bisa saja terjadi peningkatan. Beberapa efek samping pil KB justru disukai wanita seperti berkurangnya kram perut saat haid, jumlah darah menstruasi menjadi lebih sedikit. 

Pil KB juga dapat mengurangi risiko penyakit pada payudara, kista ovarium, anemia, endometrial dan kanker ovarium.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Teva Pharmaceuticals USA, Inc. (2014, September). ParaGard T 380A intrauterine copper contraceptive. North Wales, PA (http://www.paragard.com/Pdf/ParaGard-PI.pdf)
Mayo Clinic Staff. (2015, April 14). Morning-after pill: Risks (http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/morning-after-pill/basics/risks/prc-20012891)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app