Cara Aman dan Efektif Melindungi Si Kecil dari Gigitan Nyamuk

Jenis produk pengusir nyamuk yang disarankan digunakan pada anak-anak adalah jenis losion dan semprotan. Untuk losion sendiri yang mengandung picaridin, DEET, ataupun IR3535 biasanya baru boleh diaplikasikan ke bayi berusia di atas dua bulan.
Dipublish tanggal: Sep 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Nyamuk menjadi salah satu binatang yang dapat membawa penyakit berbahaya salah satunya yaitu demam berdarah. Gigitan nyamuk memang sudah biasa terjadi dan dianggap sebagai hal yang normal. 

Namun nyatanya gigitan nyamuk tidak sesederhana itu, satu gigitan saja dapat menularkan penyakit berbahaya terutama kepada bayi. Oleh karena itu, diperlukan perlindungan khusus untuk si kecil agar terhindar dari gigitan nyamuk.

Gigitan nyamuk bisa saja tidak saja memberikan gatal dan bekas luka tetapi juga membawa penyakit mematikan seperti demam berdarah dan virus zika. Kedua penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti

Virus zika sendiri mengakibatkan komplikasi neurologis seperti mikrosefali yaitu keadaan kepala bayi lebih kecil daripada bayi pada umumnya. 

Selain itu, virus zika dapat menyebabkan sindrom Guillain-Barre yaitu kumpulan gejala akibat sistem imun tubuh yang menyerang persarafan, meningoensefalitis yaitu proses peradangan otak dan selaput otak, dan myelitis yaitu radang sumsum tulang belakang

Mengingat bahayanya virus zika, banyak negara yang melakukan langkah dini terhadap pencegahan virus zika.

Virus chikungunya, demam berdarah dengue (DBD), dan malaria

Seperti yang disebutkan sebelumnya, gigitan nyamuk dapat membawa penyakit lainnya seperti demam berdarah. Selain itu penyakit chikungunya dan malaria juga patut diwaspadai. 

Gejala yang dialami penderita demam berdarah biasanya berupa nyeri otot parah, demam tinggi, pendarahan, dan sakit kepala.  Sedangkan penderita chikungunya juga mengalami gejala yang hampir mirip dengan demam berdarah seperti demam tinggi dan mengalami nyeri sendi pada punggung, tangan, dan kaki. 

Penyakit chikungunya sering membuat seseorang kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari akibat nyeri sendi. Kemudian untuk penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles. Gejala yang ditimbulkan penyakit malaria yaitu muntah, mual, demma, diare, sakit perut, nyeri otot, hingga anemia.

Untuk mencegah gigitan nyamuk, ada banyak cara yang dapat dilakukan seperti menutup rapat penampungan air, memasang kasa anti nyamuk pada jendela rumah, gunakan celana dan pakaian lengan panjang saat keluar rumah. 

Menghindari aktivitas di luar rumah saat jam rawan nyamuk beredar. Untuk lebih aman, pasang kelambu pada tempat tidur si kecil.

Bunda, hati-hati memilih produk pengusir nyamuk untuk si kecil

Akhir-akhir ini banyak prosuden yang menawarkan produk guna mencegah dari gigitan nyamuk. Bunda perlu berhati-hati dan teliti dalam memilih produk pengusir nyamuk yang aman untuk si kecil. 

Produk pengusir nyamuk seperti obat bakar, semprotan, dan losion harus dipilih yang paling aman agar si kecil tidak mengalami gangguan kesehatan. 

Jenis produk pengusir nyamuk yang disarankan digunakan pada anak-anak adalah jenis losion dan semprotan. Untuk losion sendiri yang mengandung picaridin, DEET, ataupun IR3535 biasanya baru boleh diaplikasikan ke bayi berusia di atas dua bulan. 

Disarankan penggunaan produk yang mengandung DEET berkisar 10 – 30%. Produk ini pun juga tidak disarankan digunakan dalam jangka panjang karena efeknya bisa berbahaya.

Selai produk pengusir nyamuk yang berbahan kimia, Anda dapat memilih produk alami yang aman untuk si kecil seperti minyak Eucalyptus. Minyak ini memberikan perlindungan yang sama seperti produk dengan bahan DEET konsentrasi rendah. 

Biasanya produk alami mengandung minyak dasar yaitu minyak kelapa yang berperan melembabkan dan menutrisi kulit bayi. Meskipun demikian, bahan ini tidak disarankan untuk anak di bawah 3 tahun. Oleh karena itu, Bunda perlu mencermati aturan pakai suatu produk dan efek samping penggunaannya.

Seperti apa cara menggunakan obat nyamuk oles yang benar?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Bunda ketika menggunakan obat oles nyamuk diantaranya:

  • Jangan mengoleskan pada area telapak tangan, sekitar mulut dan mata anak
  • Oleskan minyak atau losion pengusir nyamuk pada area yang tidak tertutupi pakaian
  • Jangan biarkan anak mengoleskan losion dengan tangannya sendiri
  • Jangan mengoleskan losion ke area luka terbuka pada anak
  • Bila terjadi iritasi setelah pemakaian losion maka hentikan penggunaan losion
  • Jauhkan kemasan obat nyamuk dari jangkauan anak

Bila saat mengoleskan losion ke tubuh anak terkena bagian mata, basahi dengan banyak air setidaknya dalam waktu 15 menit. Namun saat anak tidak sengaja tertelan obat pengusir nyamuk, segera berikan banyak air minum dan segera pergi ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


33 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Millman M. Mayo Clinic Guide to Self-Care. 6th ed. Rochester, Minn.: Mayo Foundation for Medical Education and Research; 2010.
Auerbach PS. Protection from blood-feeding arthropods. In: Wilderness Medicine. 6th ed. Philadelphia, Pa.: Mosby Elsevier; 2012.
Auerbach PS. Mosquitoes and mosquito-borne diseases. In: Wilderness Medicine. 6th ed. Philadelphia, Pa.: Mosby Elsevier; 2012.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app