Calcitriol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 9, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 17, 2019 Waktu baca: 4 menit

Definisi Calcitriol

Vitamin D kadang-kadang disebut sebagai “vitamin sinar matahari” karena Vitamin D memang diproduksi di kulit Anda sebagai respons terhadap paparan sinar matahari. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan termasuk ke dalam keluarga senyawa yang terdiri dari vitamin D-1, D-2, dan D-3.

Tubuh Anda menghasilkan vitamin D secara alami ketika langsung terkena sinar matahari. Anda juga bisa mendapatkan Vitamin D melalui makanan dan suplemen tertentu untuk memastikan tingkat vitamin yang cukup dalam darah Anda.

Vitamin D memiliki beberapa fungsi penting. Mungkin yang paling penting adalah mengatur penyerapan kalsium dan fosfor, dan memfasilitasi fungsi sistem kekebalan tubuh yang normal. Memenuhi kebutuhan harian vitamin D yang cukup sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi yang normal, serta meningkatkan ketahanan tubuh untuk melawan penyakit tertentu.

Jika tubuh Anda tidak mendapat cukup vitamin D, Anda berisiko mengalami kelainan tulang seperti kondisi tulang yang lunak (osteomalasia) atau kondisi tulang yang rapuh (osteoporosis).

Terkadang karena alasan pekerjaan Anda memiliki waktu yang kurang untuk terpapar sinar matahari atau kurang mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin D. Selain itu juga ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan tubuh Anda kekurangan vitamin D. Mengingat fungsi vitamin D sangat penting untuk tubuh Anda, maka terkadang Anda membutuhkan suplementasi vitamin D. Salah satu yang sering digunakan di pasaran adalah Calcitriol.

Mengenai Calcitriol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul 

Kandungan:

Analog vitamin D

Apa itu Calcitriol dan bagaimana obat ini bekerja?

Calcitriol adalah buatan sintetis (buatan manusia) berupa vitamin D3 (cholecalciferol). Hal ini digunakan untuk mengobati dan mencegah kondisi di mana kadar kalsium yang rendah dalam darah pasien yang memiliki penyakit ginjal atau masalah dengan kelenjar paratiroid mereka. Kelenjar paratiroid berfungsi untuk mengontrol jumlah kalsium dalam darah melalui sekresi hormon paratiroid.

Kalsium memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan tulang, dan kadar kalsium yang rendah dapat menyebabkan penyakit tulang. Calcitriol meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan meningkatkan penyerapan kalsium di ginjal, meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, dan meningkatkan pelepasan kalsium dan fosfor dari tulang. Calcitriol membantu tubuh untuk menggunakan kalsium yang ditemukan dalam makanan dan suplemen. 

Manfaat Calcitriol

Calcitriol digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan, & perbaikan penyakit, kondisi dan gejala berikut ini:

- Kekurangan vitamin d
- Defisiensi vitamin d
- Penyakit tulang di osteodistrofi ginjal
- Pasien dialisis dan dialisis
- Hipoparatiroidisme
- Osteoporosis postmenopausal
- Kekurangan vitamin d

Kontraindikasi penggunaan Calcitriol

Calcitriol tidak boleh dikonsumsi jika Anda memiliki kondisi berikut:

- Pasien dengan hiperkalsemia (tingginya kadar kalsium dalam darah) atau bukti toksisitas (keracunan) vitamin D
- Hipersensitivitas (reaksi alergi) terhadap penggunaan obat ini sebelumnya.
- Calcitrol tidak direkomendasikan pada wanita hamil karena merupakan obat golongan C yang mana tidak aman bagi kehamilan.

Dosis dan penggunaan Calcitriol

Calcitriol tersedia dalam dosis dan bentuk: 0,25 mcg, 0,5 mcg, 1 mcg/mL, 2 mcg/mL. Informasi yang diberikan di bawah ini, bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional lainnya.

Dosis harian kapsul calcitriol yang optimal harus ditentukan secara hati-hati untuk setiap pasien. Kapsul Calcitriol dapat diberikan secara oral sebagai kapsul (0,25 mcg atau 0,50 mcg). Terapi kapsul kalsitriol harus selalu dimulai pada dosis serendah mungkin dan tidak boleh ditingkatkan tanpa pemantauan serum kalsium secara kalsium serum.

Dosis oral awal yang direkomendasikan untuk mengobati kalsium rendah karena dialisis ginjal (proses cuci darah) adalah 0,25 mcg setiap hari.

Dosis dapat ditingkatkan dengan 0,25 mcg setiap hari 4 sampai 8 minggu.

Sebagian besar pasien merespons 0,5 hingga 1 mcg setiap hari.

Dosis oral untuk mengobati hipoparatiroidisme adalah 0,25 mcg hingga 2 mcg setiap hari.

Efek samping apa yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Calcitriol?

Penggunaan Calcitrol yang berlebihan dapat menyebabkan kadar vitamin D yang berlebihan dalam darah. Vitamin D yang berlebihan dapat menyebabkan hiperkalsemia (tingginya kadar kalsium dalam darah), hiperkalsiuria (peningkatan kadar kalsium dalam urin), hiperfosfatemia (tingginya kadar fosfat dalam darah), dan penyakit tulang. Untuk menghindari komplikasi,penggunaan vitamin D dan turunannya harus dihindari selama terapi Calcitrol.

Berhenti menggunakan kalsitriol dan hubungi dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti:

- Lemah, letih, lesu, sakit kepala, mengantuk;
- Mual, muntah, sakit perut, sembelit;
- Kehilangan selera makan;
- Mulut kering,rasa haus meningkat;
- Rasa logam di mulut Anda;
- Kencing lebih sering dari biasanya;
- Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak teratur;
- Perubahan perilaku;
- Nyeri otot, nyeri tulang, kelemahan otot, kehilangan tinggi badan;
- Pertumbuhan lambat (pada anak yang mengkonsumsi calcitriol); atau
- Sakit parah di perut bagian atas Anda menyebar ke punggung Anda.

Ini bukan daftar lengkap dari efek samping Calcitrol. Efek samping lain mungkin akan muncul selama penggunaan Calcitrol. 

Jangan gunakan obat ini sembarangan, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. 

Interaksi Calcitriol

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • Bila digunakan dengan hydrochlorothiazide dapat meningkatkan kondisi hiperkalsemia
  • Bila digunakan dengan obat magnesium, antasida dapat meningkatkan risiko hipermagnesemia.
  • Bila digunakan dengan cholestyramine dapat mengganggu proses penyerapan obat calcitriol. 
  • Bila digunakan dengan phenytoin atau phenobarbital dapat mengurangi efek vitamin D.

Peringatan

  • Beritahukan dokter bila memiliki riwayat penyakit malabsorbsi,  hiperkalsemia, dan gangguan ginjal atau hati.
  • Beritahukan dokter apabila sedang mengonsumsi obat lain.
  • Mengonsumsi calcitriol dapat menyebabkan tingginya fosfat dalam darah dan kalsium dalam urine.
  • Bila terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MIMS Indonesia (2018). Calcitriol. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcitriol/)
Medline Plus (2016). Drugs, Herbs and Supplements. Calcitriol. (https://medlineplus.gov/druginformation.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app