Bupleurum: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Mei 14, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apa Anda pernah mendengar kata bupleurum? Atau apakah Anda mengetahui apa itu bupleurum? Bagi sebagian orang mungkin bupleurum sudah tidak asing lagi karena tanaman ini sudah sejak dulu dijadikan sebagai herbal pengobatan. 

Akan tetapi, bagi Anda yang tidak tahu, sangatlah penting untuk mengetahui karakteristik herbal bupleurum. Jadi, mari simak detil herbal bupleurum di bawah ini.

Mengenai Bupleurum

Bupleurum adalah tanaman yang tumbuh di Tiongkok, namun dibudidayakan pula di daerah lain. Tingginya sekitar 1 meter, dan membutuhkan banyak sinar matahari untuk tumbuh. Bupleurum memiliki daun yang panjang berbentuk sabit.

Selain itu, memiliki juga bunga kecil berwarna kuning yang muncul di musim gugur. Akar dari bupleurum yaitu tunggal atau bercabang, dan berwarna coklat muda hingga coklat. Orang menggunakan akar bupleurum untuk obat bahkan bupleurum telah digunakan sejak dulu sebagai ramuan tradisional Tiongkok.

Golongan

Obat atau suplemen bupleurum ini dijual bebas, namun lebih disarankan untuk mendiskusikan penggunaannya dengan dokter. Bupleurum seringkali digunakan pula dengan kombinasi herbal lain.

Kemasan

Bupleurum dijadikan obat atau suplemen herbal berupa ekstrak tingtur (cairan), bubuk, tablet, dan kapsul.

Kandungan

Bupleurum mengandung saponin, kumarin, polisakarida, asam lemak, alkaloid indol, flavonoid, lignin, poliasetlen, steroid, spinasterol, stigmasterol, rutin, minyak atsiri, dan asam lemak tak jenuh.

Manfaat Bupleurum

Bupleurum bermanfaat untuk infeksi pernapasan, flu biasa, flu babi, bronchitis, pneumonia, demam, dan batuk. Beberapa orang juga menggunakan bupleurum untuk masalah pencernaan, seperti diare dan sembelit.

Selain itu, bupleurum juga digunakan untuk sindrom pramenstruasi, periode nyeri menstruasi, kelelahan, sakit kepala, tinnitus, insomnia, depresi, gangguan hati, dan kehilangan nafsu makan, pengobatan kanker, malaria, nyeri dada, epilepsi, nyeri, kram otot, rematik, asma, bisul, wasir, kelainan darah, kolesterol tinggi, serta merangsang sistem kekebalan tubuh.

Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan bupleurum ini.

Efek samping Bupleurum

Tidak ada informasi yang cukup mengenai keamanan bupleurum. Akan tetapi, beberapa efek samping telah dilaporkan seperti perut kembung, buang air besar, dan kantuk. 

Sementara, dalam kombinasi dengan herbal lain dapat menimbulkan efek samping yaitu masalah paru-paru dan pernapasan yang serius.

Dosis Bupleurum

Saat ini, belum ada informasi yang cukup dalam menentukan dosis yang tepat untuk bupleurum. Akan tetapi, terdapat perkiraan dosis bupleurum yaitu, 3 hingga 9 gram/hari. Hanya saja tidak ada uji klinis untuk keefektifan kisaran dosis ini.

Dosis bupleurum yang tepat, tergantung pada beberapa faktor individu seperti usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pastikan Anda mengikuti petunjuk pada label produk herbal bupleurum, dan berkonsultasilah dengan dokter sebelum menggunakan bupleurum.

Interaksi Bupleurum

Berhati-hatilah dengan kombinasi obat ini:

Bupleurum dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang mengurangi sistem kekebalan tubuh, seperti basiliximab (Simulect), corticosteroid, cyclosporine (Neoral, Sandimmune), azathioprine (Imuran), daclizumab (Zenapax),  mycophenolate (CellCept), tacrolimus (FK506, Prograf), muromonab-CD3 (OKT3, Orthoclone OKT3), sirolimus (Rapamune), prednisone (Deltasone, Oracoxic), dan lainnya. 

Mengonsumsi bupleurum bersama dengan obat-obatan yang mengurangi sistem kekebalan tubuh dapat menurunkan efektivitas obat-obatan tersebut karena bupleurum dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Perhatian

Jika Anda sedang hamil atau menyusui, tidak ada informasi yang cukup mengenai keamanan penggunaan bupleurum. Jadi, hindarilah penggunaan agar tetap aman.

Bahan kimia dalam bupleurum (saikosaponin) mungkin dapat memperlambat pembekuan darah. Mengonsumsi bupleurum dapat membuat gangguan pendarahan semakin parah. Hindarilah bila Anda mengalami gangguan perdarahan, menderita diabetes atau akan melakukan pembedahan.

Bupleurum juga dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif sehingga dapat meningkatkan gejala penyakit autoimun. Jika Anda memiliki penyakit autoimun, hindarilah penggunaan bupleurum.

Demikian berbagai hal mengenai herbal bupleurum yang dapat Anda ketahui. Bila Anda tertarik atau memerlukan pengobatan dengan bupleurum, konsultasikanlah pada dokter Anda. Hal tersebut dilakukan agar kondisi Anda selalu terpantau, dan Anda bisa mendapatkan manfaat penuh dari herbal ini.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Law, Betty & Mo, Jing-Fang & Wong, Vincent. (2014). Autophagic effects of Chaihu (dried roots of Bupleurum Chinense DC or Bupleurum scorzoneraefolium WILD). Chinese medicine. 9. 21. 10.1186/1749-8546-9-21. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/265736238_Autophagic_effects_of_Chaihu_dried_roots_of_Bupleurum_Chinense_DC_or_Bupleurum_scorzoneraefolium_WILD)
Bupleurum: Health Benefits, Uses, Side Effects, Dosage & Interactions. RxList. (https://www.rxlist.com/bupleurum/supplements.htm)
Bupleurum Uses, Benefits & Side Effects Herbal Database. Drugs.com. (https://www.drugs.com/npc/bupleurum.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app