Benarkah makanan tinggi glukosa dapat menyebabkan jerawat?

Dipublish tanggal: Jul 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Makanan memang terbukti berpengaruh terhadap kesehatan kulit seseorang, termasuk masalah jerawat pada wajah. Namun, apakah benar makanan tinggi gula dapat menyebabkan jerawat? Simak penjelasannya di bawah ini.

Glukosa atau gula yang tinggi dalam makanan dengan sendirinya tidak menyebabkan jerawat. Ada banyak alasan mengapa jerawat dapat terbentuk. 

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Hal yang paling berperan dalam pembentukan jerawat adalah fluktuasi hormonal dalam tubuh (hormon seks), dimana jerawat ini akan mulai terbentuk ketika seseorang menginjak masa remaja saat kelenjar minyaknya lebih aktif akibat rangsangan hormon seks, sebagaimana tanda-tanda seks sekunder lainnya.

Namun demikian, jerawat itu sendiri memiliki banyak kemungkinan penyebab, misalnya faktor genetik atau keturunan, usia, kebersihan kulit, diet atau makanan, stress, kehamilan, siklus menstruasi, dan lain-lain.

Setiap orang sangat mungkin memiliki masalah yang berbeda. Oleh karena itu, bagi Anda yang memiliki masalah jerawat perlu kiranya menemui dokter kulit untuk berkonsultasi mengenai jerawat yang Anda alami serta mendapatkan perawatan kulit khusus yang memang dirancang khusus untuk Anda. 

Kembali ke pembahasan apakah makanan tinggi glukosa dapat menyebabkan jerawat, maka dapat dikatakan bahwa keduanya memang memiliki korelasi yang erat.

Makanan yang mengandung gula dikategorikan dengan skala Indeks Glikemik. Indeks Glikemik (IG) adalah nilai yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan menyebabkan naiknya kadar gula darah setelah dikonsumsi. Semakin cepat makanan tersebut menyebabkan kadar gula darah tinggi setelah dikonsumsi, maka semakin tinggi pula Indeks Glikemiknya. 

Nilai maksimal Indeks Glikemik adalah 100. Sebagai contoh roti putih yang memiliki indeks glikemik 70, maka itu termasuk indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemih rendah contohnya buah apel (IG: 36).

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Ketika makanan dengan indeks glikemik tinggi masuk ke dalam tubuh, maka gula darah akan meningkat cepat. Lalu tubuh meresponnya dengan semakin banyak menghasilkan hormon insulin untuk memasukkan glukosa darah ke dalam sel-sel dan jaringan tubuh sebagai sumber energi. Kadar gula dalam darah pun dipertahankan dalam rentang yang normal.

Seiring waktu, ketika lonjakan glukosa darah sering terjadi akibat makanan, maka dapat menyebabkan kadar insulin yang lebih tinggi secara terus menerus yang dapat menyebabkan peradangan, penambahan berat badan dan resistensi terhadap kemampuan insulin untuk menyimpan gula. Pada akhirnya, dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus tipe 2 atau kencing manis.

Mengonsumsi banyak makanan dengan indeks glikemik tinggi juga dapat meningkatkan hormon yang meningkatkan aktivitas kelenjar minyak di kulit, yang pada akhirnya berkontribusi pada pembentukan jerawat. 

Dua poin utama mengenai bagaimana gula mempengaruhi kulit adalah sebagai berikut: gula memicu peradangan, dan juga mengikat kolagen sehingga merusak sel-sel kulit. Semakin rendah konsumsi gula dan makanan tinggi glikemik lainnya, kulit akan semakin baik dan sehat.

Peningkatan kadar insulin dalam aliran darah memicu perubahan yang dapat menyebabkan pertumbuhan sel-sel yang menyumbat pori-pori dan produksi minyak berlebih di kelenjar kulit- belum lagi masalah kesehatan serius lainnya, seperti diabetes.

Itulah mengapa makanan tinggi gula menjadi pantangan bagi mereka yang berjerawat, sekaligus bagi mereka yang berusaha mencegahnya. Juga bagi mereka yang ingin senantiasa sehat terhindar dari diabetes.

Iklan dari HonestDocs
Mikrodermabrasi Facial 1 Kali Di Aveia Clinic

Facial berfungsi untuk mengangkat komedo, mencerahkan, mengangkat sel kulit mati, merangsang pembentukan kulit baru tanpa rasa sakit, mendinginkan, dan melembabkan kulit juga. Paket ini termasuk facial treatment dan masker, tetapi belum termasuk biaya konsultasi dokter dan obat.​

Mulai sekarang, hindari makanan dengan Indeks Glikemik tinggi

Beberapa contoh makanan yang cepat meningkatkan kadar gula darah yang perlu dibatasi antara lain:

  • Nasi putih
  • Mie instan
  • Gula dapur
  • Pasta yang dibuat dengan tepung putih
  • Soda dan minuman manis lainnya
  • Makanan karbohidrat olahan lainnya

Mungkin beberapa makanan di atas tidak dapat dihindari, oleh sebab itu kurangi jumlahnya dan perbanyaklah mengonsumsi sumber gula yang berasal dari karbohidrat kompleks.

Konsumsilah Sumber Gula (karbohidrat) dengan Indeks Glikemik Rendah

Gula dalam makanan tetap kita perlukan sebagai sumber utama untuk menghasilkan energi. Namun, ketika tujuannya adalah menghindari jerawat dan mencegah penyakit diabetes, maka pilihlah jenis karbohidrat komplek.

Jenis makanan ini mengandung gula, tapi lebih sehat. Gula dalam karbohidrat kompleks akan diserap oleh tubuh secara perlahan sehingga tidak memancing hormon insulin yang berlebihan dan kadar gula darah tetap stabil.

Beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik rendah tersebut diantaranya:

  • Sayuran
  • Buah-buahan
  • Beras merah
  • Biji-bijian
  • Kacang-kacangan

Selain menjaga makanan, agar efektif dalam mencegah jerawat, terapkanlah pola hidup sehat lainnya dengan istirahat yang cukup, kendalikan stress, berolahraga dan penuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Reynolds, Rebecca & Stephen, Lee & Choi, James & Atkinson, Fiona & Stockmann, Karola & Petocz, Peter & Brand-Miller, Jennie. (2010). Effect of the Glycemic Index of Carbohydrateson Acne vulgaris. Nutrients. 2. 10.3390/nu2101060. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/47446905_Effect_of_the_Glycemic_Index_of_Carbohydrateson_Acne_vulgaris)
High GI-Diet And Dairy Intake Linked To Acne. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/256664)
Effect of the Glycemic Index of Carbohydrates on Acne vulgaris. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3257617/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app