Kenali Berapa Glikemik Indeks Di Dalam Makanan Kamu

Dipublish tanggal: Feb 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 30, 2019 Waktu baca: 3 menit
Kenali Berapa Glikemik Indeks Di Dalam Makanan Kamu

Mungkin banyak dari Anda yang belum familiar dengan judul satu ini. Namun untuk para penderita diabetes, tentunya kata Glikemik Indeks bukanlah nama asing yang sering didengar. Penyakit diabetes ialah penyakit yang menentukan tingginya gula darah atau glukosa dalam darah. 

Bagi para penderita diabetes terutama diabetes type 2, menentukan makanan dan minuman yang akan diasumsi tubuh merupakan hal penting terutama konsumsi karbohidat dalam asupan makanan mereka, ini dikarenakan kecepatan perubahan karbohidrat menjadi glukosa dan pelepasannya di aliran darah para penderita diabetes berbeda dengan orang normal pada umumnya. 

Secara medis, kenaikan gula darah yang cepat dan mendadak akan sangat membahayakan para pasien diabetes type 2. Nah, untuk mengetahui kecepatan suatu makanan meningkatkan gula darah dalam tubuh para penderita diabetes, biasanya para dokter di seluruh dunia akan menggunakan hitungan Glikemik Indeks atau biasa disingkat menjadi GI. 

Berikut kita akan bahas lebih lanjut mengenai arti GI dan makanan apa saja yang mengandung GI tinggi dan rendah?

Apa itu Glikemik Indeks atau GI atau Indeks Glikemik ?

Glikemik Indeks (GI) awalnya diketemukan oleh Profesor dan Ahli Gizi bernama David J.A. Jenkins, M.D., Ph.D., D.Sc dari Universitas Toronto, Canada pada tahun 1981. 

Glikemik Indeks adalah suatu skala atau ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa cepat karbohidrat yang terdapat dalam makanan dapat diubah menjadi gula oleh tubuh manusia. 

Ukuran ini berupa skala dari 0-100. Indeks glikemik disebut rendah jika berada di skala kurang dari 50, indeks glikemik sedang jika nilainya 50-70 dan indeks glikemik tinggi jika angkanya di atas 70. 

Sebagai contoh, gula murni misalnya memiliki angka indeks glikemik 100, ini berarti karbohidrat dalam gula murni sangat cepat diubah oleh tubuh menjadi gula untuk energi bagi tubuh. 

Indeks glikemik juga dapat menginformasikan bagaimana pengaruh makanan terhadap kadar gula darah dan insulin. Semakin rendah nilai Indeks Glikemik maka akan semakin sedikit pengaruhnya terhadap level insulin dan kadar gula darah.  Semakin tinggi Indeks Glikemik suatu makanan, semakin cepat dampaknya terhadap kenaikan gula darah.

Nilai dari hitungan pada skala Indeks Glikemik sangat dipengaruhi oleh jenis makanan yang diasumsi oleh para penderita diabetes type 2 (baik cara pengolahannya, tingkat kematangan, berapa lama dan dimana makanan tersebut disimpan) serta beberapa faktor lainnya. 

Nilai GI suatu makanan ditentukan dengan cara mengukur kadar gula darah Anda 2 jam setelah mengkonsumsi suatu makanan. 

Ketika para penderita menelan makanan yang mengandung karbohidrat, makanan tersebut akan masuk kedalam tubuh dan melepaskan glukosa selama proses pencernaan yang kemudian akan menyebabkan kenaikan atau lonjakan dalam tingkatan glukosa darah

Oleh karena itu, asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh para penderita diabetes type 2 menjadi sangat penting bagi mereka karena nilai Indeks Glikemik pada setiap makanan tidaklah sama. 

Para penderita diabetes type 2 harus mengetahui makanan apa yang boleh dan tidak boleh mereka konsumsi berdasarkan dari nilai Indeks Glikemiknya. Mengkonsumsi makanan dengan nilai GI tinggi tidaklah baik bagi penderita penyakit diabetes tipe2.

Kategori Indeks Glikemik

Seperti yang sudah diberitahukan sebelumnya, Indeks Glikemik dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

  • Makanan dengan nilai GI Tinggi
    Nilai GI yang tinggi ialah bila suatu makanan memiliki Indeks Glikemik yang hasilnya di angka 70-100. Jumlah karbohidrat sederhana suatu makanan adalah hasil pengurangan jumlah karbohidrat total dengan jumlah serat di dalam suatu makanan.

    Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang mudah dicerna oleh tubuh dan memiliki pengaruh cukup besar terhadap kadar gula darah anda.

    Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi akan membuat kadar gula darah meningkat jauh lebih cepat dibanding makanan lainnya. Adapun contoh dari makanan dengan GI tinggi ialah nasi, kentang goreng, roti tawar, junk food (makanan siap saji), bubur, dan buah tanpa kulit seperti lengkeng dan sawo.
  • Makanan dengan nilai GI Sedang
    Makanan golongan GI sedang ialah bila suatu makanan memiliki nilai GI antara 50-70.  Contoh makanan dengan nilai GI sedang adalah nasi merah, gandum putih, ubi jalar kuning, buah bit, jagung, daung bawang, semangka, belewah, kiwi, papaya dan kismis.
  • Makanan dengan nilai GI Rendah
    GI disebut rendah bila suatu makanan memiliki indeks glikemik kurang dari atau sama dengan 50 atau bila kadar karbohidrat sederhana di dalam makanan tersebut lebih dari 5 gram tetapi kurang dari atau sama dengan 12 gram.

    Beberapa makanan dengan nilai GI rendah ialah sayuran ( wortel, kacang polong, terong, bawang putih), kacang-kacangan ( kacang almond, kacang mede, kacang tanah),  dan berbagai produk olahan susu seperti keju, telur dan yogurt.



3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
A Beginner’s Guide to the Low-Glycemic Diet. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/low-glycemic-diet)
What is the glycemic index? Definition, foods, and more. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/325660.php)
Glycemic Index: How to Determine High vs Low Glycemic Foods. WebMD. (https://www.webmd.com/diabetes/guide/glycemic-index-good-versus-bad-carbs)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app