Belimumab: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 18, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 5, 2019 Waktu baca: 3 menit

Belimumab adalah jenis obat yang digunakan dalam terapi penyakit lupus eritematosus sistemik atau SLE. Belimumab bekerja sebagai imunosupresan pada orang dewasa dengan penderita SLE atau sebagai terapi tambahan. Obat ini mengikat stimulator limfosit B dan sebagai penanganan pada autoantibodi positif dan merespon imun tubuh pada penyakit autoimun.

Mengenai Belimumab

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Cairan injeksi 

Kandungan:

Obat immunosupressan 

Apa itu Belimumab

Belimumab pertama kali dikenal di Amerika sebagai antibodi monoklonal yang dapat menghalang aktivasi dari faktor B-sel. Faktor B-sel (BAFF) merupakan salah satu jenis perotein yang mengarah pada Tumor necrosis Factor. 

Level dari BAFF yang tidak sesuai dapat menyebabkan kegagalan dalam aktivasi sel B untuk membentuk imunoglobulin yang mencukupi sehingga dapat mengarah ke imunodefisiensi. Sedangkan level BAFF yang terlalu tinggi menyebabkan peningkatan produksi antibodi yang tinggi pula sehingga menimbulkan penyakit lupus dan penyakit autoimun lainnya.

Belimumab memblokade aktivasi dari protein limfosit B stimulator (BLyS), sehingga sel B dapat dicegah produksi antibodinya dan mengurangi perkembangan penyakit SLE. Belimumab sendiri diaplikasikan sebagai terapi tambahan

Jenis penyakit dengan obat Belimumab

Mengenai Penyakit SLE

SLE (Systemic Lupus Erythematosus) atau penyakit lupus ini merupakan suatu kelainan autoimun berupa peradangan di sel, jaringan, hingga organ di dalam tubuh akibat sistem imun yang menyerangnya.

Penyebab Terjadinya SLE

Hingga saat ini penyebabnya masih belum diketahui. Tetapi faktor genetik menjadi hal paling pertama pada timbulnya penyakit lupus terutama pada wanita dibandingkan laki-laki.  Selain itu pengaruh hormon estrogen pada wanit mempengaruhi perubahan sistem kekebalan tubuh. Peningkatan hormon estrogen juga dapat memicu terjadinya SLE.

Gejala Penyakit SLE

Gejala pada SLE sangat beragam. Gejala yang dapat terlihat antara lain:

  • Butterfly rash
    Adanya ruam pada sekitar wajah, yaitu di hidung dan pipi. Ruam khas berbentuk kupu-kupu (butterfly rash).
  • Nyeri sendi
    Nyeri yang berlokasi di sekitar persendian menjadi gambaran lain dari gejala SLE. Nyeri paling sering dirasakan pada persendian yangan dan kaki atau berpindah-pindah setiap harinya.
  • Gejala paru
    Beberapa gejala klinis di paru yang sering ditemukan pada penderita SLE seperti pleuritis, emboli, dan pendarahan.

 Gejala lainnya terkait penyakit SLE antara lain:

Dosis pemberian Obat Belimumab

Obat belimumab tersedia dalam bentuk cairan dan disuntik melalui injeksi intravena. Dosis yang tersedia yaitu 120 mg dalam 5 mililiter vial dan 400 mg dalam 20 mililiter vial sekali dosis (single dose).  Untuk pemberian subkutan, belimumab tersedia dalam dosis 200 mg dalam 1 mililiter injektor. 

Dosis pemberian belimumab yaitu 10 mg per kilogram yang diberikan pada hari pertama, hari ke 14, dan hari ke 28, dan pada bulan berikutnya. Obat ini harus diberikan langsung oleh dokter. 

Obat ini disimpan di lemari pendingin. Sebelum disuntikkan, obat belimumab harus dibiarkan selama 15 menit hingga mencapai suhu ruangan.

Efek samping Belimumab

Belimumab juga menimbulkan beberapa efek samping ringan. Efek samping ini tidak semua dialami penderita SLE, atau hanya dirasakan pada penderita SLE dengan pengobatan kombinasi. Efek samping belimumab berupa reaksi hipersensitivitas antara lain:

Efek samping terkait terganggunya psikologis antara lain:

Adanya perubahan nilai darah yang merupakan efek samping belimumab antara lain:

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

Perhatian khusus pada penggunaan Belimumab

Obat belimumab memiliki mortalitas tinggi sebagai terapi kombinasi pada penyakit SLE. Namun terdapat perhatian khusu yang perlu diketahui sebelum atau selama mengonsumsi belimumab yaitu:

  • Penderita depresi tidak disarankan mengonsumsi belimumba karena dapat membangkitkan efek samping dan meningkatkan resiko depresi berlebih
  • Vaksin hidup tidak boleh diberikan selama pengobatan dengan belimumab
  • Hingga saat ini belum ada standar keamanan pada pemberian belimumab bagi ibu hamil dan menyusui
  • Obat belimumab hanya diberikan pada penderita SLE sistemik, penyakit lupus lainnya seperti lupus nefritis masih belum disarankan untuk mengonsumsi belimumab

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Margiotta, D.P.E., Basta, F., Batani, V. et al. Belimumab and low-doses of mycophenolate mofetil as induction therapy of class IV lupus nephritis: case series and literature review. BMC Nephrol 19, 54 (2018). https://doi.org/10.1186/s12882-018-0847-z. BMC Nephrology. (https://bmcnephrol.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12882-018-0847-z)
Navarra, S., Guzmán, R., Gallacher, A., Hall, S., Levy, R., & Jimenez, R. et al. (2011). Efficacy and safety of belimumab in patients with active systemic lupus erythematosus: a randomised, placebo-controlled, phase 3 trial. The Lancet, 377(9767), 721-731. https://doi.org/10.1016/s0140-6736(10)61354-2. The Lancet. (https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(10)61354-2/fulltext)
Hahn, B. (2013). Belimumab for Systemic Lupus Erythematosus. New England Journal Of Medicine, 368(16), 1528-1535. https://doi.org/10.1056/nejmct1207259. The New England Journal of Medicine. (https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMct1207259)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app