Apa yang Perlu Dilakukan dan Tidak Boleh Dilakukan Setelah Melakukan Lari Marathon?

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 24, 2019 Waktu baca: 3 menit

Berlari Marathon adalah olahraga yang cukup ekstrim, pasalnya saat seseorang melakukan lari marathon, paling tidak mereka harus berlari sejauh minimal 42 kilometer. 

Untuk mencegah terjadinya cedera lebih lanjut dan mencegah terjadinya masalah pasca melakukan lomba lari marathon, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Untuk lebih lengkapnya mari disimak artikel berikut.

3 hal yang perlu dilakukan pasca berlari marathon

Minum air yang cukup

Prioritas utama yang perlu dilakukan oleh seorang pelari marathon adalah mencegah terjadinya dehidrasi dengan mengganti cairan tubuh yang hilang. Setelah menjalani perlombaan lari marathon, seorang pelari harus mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

Anda dapat mengganti cairan dan elektrolit tubuh dengan minuman olahraga yang mengandung kadar natrium yang tepat, bukan hanya air putih biasa sehingga Anda tidak membuang semua cairan yang Anda konsumsi.

Jumlah cairan yang Anda butuhkan akan tergantung pada lamanya perlombaan, panas, kelembaban, dan seberapa banyak Anda terhidrasi selama perlombaan, cara termudah untuk memantau rehidrasi pasca lomba lari marathon Anda adalah dengan menganalisa warna urin. 

Kuning muda menunjukkan seseorang terhidrasi dan kuning / kuning tua biasanya menunjukkan dehidrasi.

Melakukan Peregangan

Peregangan statis dasar setelah marathon sangat dianjurkan khususnya peregangan pada daerah paha depan dan paha belakang untuk membantu meningkatkan aliran darah yang lebih baik ke daerah tersebut. 

Cobalah melakukan peregangan paha dengan memegang sesuatu untuk menopang diri Anda, tarik kaki Anda ke belakang, pegang pergelangan kaki, dan perlahan tarik ke arah bokong Anda, tahan selama 5 detik. Ulangi beberapa kali pada kedua sisi. 

Teknik peregangan yang lain dapat Anda lakukan dengan berbaring kemudian secara perlahan tarik lutut Anda ke dada. Lakukan hal yang sama dengan kaki lainnya secara bergantian. 

Mengganti pakaian kotor

Saat Anda berlari, Anda akan mengeluarkan banyak keringat yang membuat suhu tubuh Anda menurun, menggunakan baju basah disertai dengan hembusan angin dapat membuat tubuh Anda rentan mengalami masuk angin, apalagi mengingat Anda baru saja melakukan aktivitas berat yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Belum lagi fakta yang menunjukan bahwa keringat yang ada di baju bisa menjadi sarang bakteri dan menyebabkan infeksi kulit seperti jerawat, atau lebih buruk: infeksi jamur

3 Hal yang Perlu Dihindari Pasca Berlari Marathon

Jangan Makan Terlalu Berlebihan

Menyelesaikan maraton adalah salah satu peristiwa kehidupan yang mungkin membuat Anda berpikir untuk bebas makan apa pun yang Anda inginkan dalam jumlah besar. Karena setelah perjuangan yang berat, Anda layak mendapatkannya.

Tetapi yang perlu Anda ingat, mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar tidak  baik untuk tubuh, terutama pada tubuh yang mengalami kelelahan pasca melakukan aktivitas ekstrim seperti marathon. 

Mencerna makanan dalam jumlah yang besar membutuhkan energi yang besar. Makan makanan dengan jumlah yang terlalu banyak pasca melakukan aktivitas fisik dapat memperburuk rasa lelah di kemudian hari.

Disarankan untuk makan dengan porsi yang kecil agar tubuh Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan dapat mencerna semua makanan yang Anda makan. 

Tidur Seharian

Anda pasti merasa kelelahan pasca melakukan marathon dan ingin menghabiskan waktu seharian di atas kasur. Tetapi rencanakan bangun setiap jam untuk memobilisasi otot yang sakit dan menjaga diri agar tidak terlalu kaku. 

Tidur seharian pasca melakukan olahraga marathon dapat memperburuk nyeri badan pada keesokan harinya.

Berlatih Kembali Keesokan Harinya

Banyak pelari percaya bahwa berlari ringan beberapa hari setelah menyelesaikan maraton adalah cara yang bagus untuk menjaga otot tetap longgar dan hangat. 

Namun pada kenyataannya, butuh setidaknya dua hingga tiga minggu untuk pulih sebelum berlari lagi. Kemudian latihan harus dimulai dengan jogging ringan. Gunakan waktu itu untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya cedera, seperti keseleo atau peradangan tendon.

Walaupun itu hanya jogging ringan, seringkali menyebabkan ketegangan jaringan lunak karena otot belum sembuh. Bersabarlah dan berikan waktu untuk diri Anda masa pemulihan yang lebih lama.


6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The 3-Step Process to Recover From a Marathon. Strength Running. (Accessed via: https://strengthrunning.com/2019/02/how-to-recover-from-a-marathon/)
Post Marathon Recovery Tips for Runners. Shape Magazine. (Accessed via: https://www.shape.com/fitness/cardio/post-marathon-recovery-tips-runners)
Your 9-step marathon recovery plan. Women's Health. (Accessed via: https://www.womenshealthmag.com/uk/fitness/strength-training/a702826/exactly-what-to-do-after-a-marathon/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app