HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Apa Itu Kram Perut dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Agu 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 27, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apa Itu Kram Perut dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Kram perut adalah keadaan yang biasanya dialami oleh sebagian ibu hamil. Kondisi ini sebenarnya sangat normal. 

Perkembangan janin dan rahim yang membesar seiring dengan berajalannya waktu akan membuat beberapa perubahan pada tubuh wanita hamil, nyeri perut pada bagian bawah adalah salah satu yang paling banyak dikeluhkan.

Banyak ibu hamil yang mengalaminya merasa khawatir kalau kram perut yang dialaminya selama masa kehamilan dapat berbahaya seperti resiko keguguran

Meskipun keadaan ini normal, namun jika diikuti oleh gejala lain seperti, nyeri perut bagian bawah selama kehamilan harus diwaspadai. Karena gejala ini bisa membahayakan rahim.

Penyebab Kram Perut saat Hamil

Ada beberapa penyebab umum kram perut yang dialami ibu hamil selama kehamilan meliputi:

Perubahan posisi rahim

Kram yang dirasakan ibu hamil biasanya hanya pada salah satu sisi atau bisa juga pada kedua sisi perut saat bergerak. 

Saat janin sudah mulai bertumbuh, rahim akan mengalami perubahan posisi yang cenderung miring ke salah satu sisi kanan atau kiri. 

Ligamen yang menopang rahim akan terasa kencang kencang atau berkontraksi. Keadaan ini membuat ibu hamil merasakan kram perut lebih sering dalam masa kehamilan.

Ukuran rahim yang berubah

Selama masa kehamilan, seiring bertambahnya usia janin akan membuat ukuran rahim menjadi bertambah besar. 

Supaya perkembangan janin sempurna, akan terjadi peregangan pada jaringan ikat atau ligamen yang menghubungkan tulang panggul dan rahim. Kondisi ini akan membuat rahim akan terasa lebih kencang.

Tekanan pada otot, persendian dan pembuluh darah

Akan terjadi peningkatan tekanan pada otot, persendian dan pembuluh darah yang dirasakan ibu hamil. Kondisi ini dapat memicu rasa nyeri pada perut, terutama ketika batuk atau melakukan aktivitas fisik.

Peningkatan gas di dalam perut

Hormon progesteron yang meningkat selama masa kehamilan akan memperlambat otot-otot saluran pencernaan dan proses pencernaan makanan

Ketika makanan berada lebih lama di usus besar, gas yang diproduksi akan menjad lebih banyak. Keadaan ini akan membuat rasa sakit tidak hanya terasa di perut saja, tetapi dirasakan hingga punggung dan dada.

Pasca berhubungan seks

Berhubungan seks dan orgasme adalah dua faktor yang dapat meningkatkan resiko kram perut selama kehamilan, yang sering diikuti oleh nyeri punggung ringan. 

Keadaan ini sangat mungkin terjadi karena vagina dan rahim mengalami sensasi seperti berdenyut saat orgasme dan dapat menyebabkan kram perut usai berhubungan seks.

Cara meredakan kram perut saat masa kehamilan

Walaupun kram perut selama masa kehamilan ini sebenarnya relatif normal, tapi tetap saja keadaan ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Lakukan hal berikut ini untuk membantu mengatasinya:

  • Biasakan untuk bergerak dengan berhati-hati seperti ketika Anda bangun dari posisi duduk. Langkah ini efektif untuk mengurangi risiko kram perut yang terjadi selama kehamilan. 
  • Selain itu, olahraga juga dapat membantu meredakan kram perut seperti yoga. Latihan ini sangat cocok dilakukan setelah melewati usia kehamilan tiga bulan.
  • Selalu minum air putih secara berkala, kekurangan air putih akan dapat menyebabkan kontraksi palsu (Braxton hicks).
  • Jika kram perut terjadi akibat sembelit, sangat disarankan untuk banyak mengonsumsi air dan makanan yang kaya akan serat. Jika metode itu tidak dapat mengatasi sembelit, berkonsultasilah dengan dokter supaya dapat diberikan pelunak feses atau suplemen serat untuk mengatasi kondisi ini.
  • Jika kram perut selama kehamilan terjadi setelah berhubungan seks, cobalah memijat punggung Anda dengan lembut. Untuk selanjutkan lakukan hubungan seks dengan perlahan.
  • Kontraksi palsu dapat menyebabkan kram perut pada trimester terakhir. Kalau hal ini terjadi pada Anda, sebaiknya segera berbaring supaya rasa sakit dapat diredam. Jika Anda merasakan sakit di sisi kiri, berbaringlah ke kanan atau sebaliknya. Jangan lupa sangga kaki dengan menggunakan bantal supaya lebih tinggi dari posisi kepala.

Waspadai jika kram perut yang dialami seperti ini

Kram seperti saat haid yang berlangsung cukup lama (beberapa jam) dari pinggang ke bagian atas alat kelamin. Keadan ini bisa menjadi salah satu tanda awal keguguran. 

Umumnya disertai dengan flek pendarahan dan kontraksi yang kuat, teratur, dan menyakitkan. Kalau mengalami keadaan ini sebaiknya segera hubungi dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan bantuan.

Selain itu ada beberapa rasa sakit yang terjadi pada kehamilan, tetapi tidak berhubungan dengan kondisi kehamilan itu sendiri. Nyeri ini termasuk pecahnya kista karena tekanan besar pada rahim atau radang usus buntu.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vilijoen, E., Visser, J., Koen, N., Musekiwa, A. (2014, March 19). A systemic review and meta-anaysis of the effect and safety of ginger in the treatment of pregnancy associated nausea and vomiting. Nutrition Journal, 13(20) (https://nutritionj.biomedcentral.com/articles/10.1186/1475-2891-13-20)
Mayo Clinic Staff. (2015, February 7). Gastroenteritis: First aid (http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-gastroenteritis/basics/art-20056595)
Lane, B., Cannella, K., Bowen, C., Copelan, D., Nteff, G., Barnes, K., … Lawson, J. (2012, June). Examination of the effectiveness of peppermint aromatherapy on nausea in women post c-section. Journal of Holistic Nursing, 30(2), 90-104 (http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0898010111423419)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app