Albumin: Nilai Normal dan Pemeriksaan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
Albumin adalah salah satu jenis protein yang paling berlimpah dalam darah. Protein albumin dihasilkan oleh hati beredar ke aliran darah untuk membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan. Oleh sebab itu jumlah protein darah ini harus selalu dalam keadaan seimbang untuk menunjang fungsi normal dalam tubuh. Mari kita ketahui berapa kadar albumin normal dan prosedur pemeriksaannya. Keseimbangan jumlah albumin agar berada dalam rentang normal bertujuan untuk menjaga cairan agar tidak bocor keluar dari pembuluh darah. Selain fungsi utama ini, fungsi albumin lainnya yaitu membawa nutrisi penting dan hormon, dan memberikan tubuh protein yang dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Untuk dapat mengetahui berapa kadar albumin dalam darah, maka diperlukan pemeriksaan serum albumin. Sedangkan untuk mengetahui apakah ada albumin dalam urine, maka diperlukan pemeriksaan urinalisis. Kadar serum albumin normal dapat menunjukkan bahwa ginjal dan hati bekerja dengan benar, begitu pula sebaliknya. Dokter dapat menentukan kadar albumin dalam darah Anda dengan tes darah sederhana dan menafsirkan hasil pemeriksaan tersebut dikaitkan dengan status kesehatan Anda. Berapakah kadar Albumin Normal?
Nilai normal albumin serum dalam darah adalah 3,4-5,4 g / dL. Sedangkan kisaran normal albumin urin adalah sekitar 0 – 8 mg / dl.
 

Kapan Diperlukan Pemeriksaan Serum Albumin?

Hati mengambil protein dari makanan yang dikonsumsi, protein dari makanan ini kemudian diolah oleh hati menjadi protein baru dalam jumlah tertentu yang beredar ke berbagai organ dan jaringan dalam tubuh melalui aliran darah. Oleh sebab itu, tes serum albumin dapat memberitahu dokter seberapa baik hati bekerja. Ini sering digunakan sebagai bagian dari tes yang dikenal sebagai panel hati, yang terdiri dari pemeriksaan darah untuk memeriksa kreatinin, Blood Urea Nitrogen (BUN), dan prealbumin. Kita tahu bahwa dalam tubuh kita juga ada ginjal yang fungsinya menyaring darah untuk mengeluarkan limbah-limbah metabolisme dan zat racun, namun fungsi penyaringan ginjal tidak akan membuang sel-sel darah dan molekul protein yang besar, termasuk albumin. Oleh sebab itu pemeriksaan albumin urin juga diperlukan untuk mengetahui kesehatan ginjal. Dokter akan menganjurkan pemeriksaan serum albumin jika mencurigai seorang pasien memiliki kondisi yang mempengaruhi fungsi hati dan ginjal, seperti penyakit liver. Gejala yang berhubungan dengan penyakit hati termasuk: Tes ini juga diperlukan bagi mereka yang memiliki gejala sindrom nefrotik (ginjal bocor), seperti:
  • Bengkak terutama di sekitar mata atau di wajah, pergelangan tangan, perut, paha atau pergelangan kaki
  • Urine yang berbusa, berdarah, atau berwarna kopi
  • Penurunan jumlah urin
  • Masalah buang air kecil, seperti perasaan terbakar atau cairan yang abnormal saat buang air kecil, atau perubahan frekuensi buang air kecil, terutama pada malam hari
  • nyeri punggung tengah, di bawah tulang rusuk, dekat ginjal berlokasi
  • Tekanan darah tinggi ( hipertensi )
Tes serum albumin juga dapat menentukan status kondisi medis tertentu, termasuk pankreatitis kronis atau penyakit ginjal lainnya. Hasil tes juga dapat dijadikan petunjuk apakah kondisi tersebut membaik atau memburuk setelah diberikan penanganan.

Prosedur Pemeriksaan

Anda tidak perlu mengambil langkah-langkah ekstra sebelum pemeriksaan serum albumin. Namun, beritahu dokter jika Anda menggunakan obat-obatan seperti insulin, steroid anabolik, dan hormon pertumbuhan. Obat-obat ini dapat mempengaruhi hasil tes. Oleh sebab itu, biasanya dokter akan menganjurkan untuk mengubah dosis obat atau berhenti minum obat sebelum pemeriksaan. Pemeriksaan serum albumin memerlukan sampel darah yang biasanya diambil dari vena di lengan. Seorang teknisi laboratorium akan menggunakan kapas alkohol atau antiseptik untuk membersihkan area kulit yang hendak ditusuk jarum suntik untuk pengambilan darah. Bagian atas sekitar daerah tersebut dibendung dengan gelang khusus (toniquet) agar pembuluh darah melebar sehingga memudahkan akses. Setelah pembuluh darah jelas terlihat dan teraba, teknisi akan memasukkan jarum dan mengambil darah. Mereka dapat mengumpulkan sampel darah dalam satu atau lebih botol, tergantung pada seberapa besar sampel yang dibutuhkan.

Pembacaan Hasil Albumin Serum

Perlu diingat bahwa pemeriksaan serum albumin biasanya hanya merupakan salah satu bagian dalam serangkaian pemeriksaan fungsi hati dan ginjal. Oleh sebab itu, dokter akan melihat seluruh hasil pemeriksaan untuk menentukan penyebab penyakit yang mendasari dan membuat diagnosis yang akurat.

# Albumin Rendah dan Tinggi

Kadar albumin yang rendah dapat menjadi peringatan dan indikasi bahwa penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan. Albumin rendah mungkin mencerminkan kondisi ringan yang dapat sembuh sendiri atau mungkin menggambarkan kondisi akut atau kronis yang memerlukan intervensi medis. Kadar albumin bisa turun atau rendah ketika ada suatu kondisi yang mengganggu produksi, meningkatnya pemecahan protein, meningkatnya kehilangan protein, dan / atau bertambahnya volume plasma (darah menjadi lebih encer). Tergantung pada riwayat kesehatan, tanda-tanda seseorang dan gejala, serta pemeriksaan fisik, tes tambahan mungkin diperlukan untuk menyelidiki penyebab albumin rendah. Akibat Penyakit Hati Albumin rendah dapat menunjukkan penyakit hati. Tes enzim hati atau panel hati mungkin diperlukan untuk menentukan dengan tepat jenis penyakit hati apa yang menyebabkannya. Seseorang mungkin memiliki kadar albumin normal meskipun memiliki penyakit hati, namun ketika kondisi telah mencapai stadium lanjut pada akhirnya albumin menjadi rendah. Misalnya, pada orang dengan sirosis hati, albumin biasanya (tetapi tidak selalu) rendah sedangkan pada penyakit-penyakit hati kronis yang belum berkembang ke sirosis, albumin biasanya normal. Akibat Penyakit Ginjal Kadar albumin yang rendah juga dapat mencerminkan penyakit di mana ginjal tidak dapat mencegah bocornya albumin dari darah ke ke dalam urin. Dalam hal ini, jumlah albumin atau protein dalam urin juga dapat diukur (Tes Urine Albumin ) atau tes untuk kreatinin dan BUN atau panel ginjal. Kondisi Lainnya Kadar albumin yang rendah juga dapat dilihat pada peradangan, shock, dan kekurangan gizi. Juga dapat dilihat pada kondisi di mana tubuh tidak benar menyerap dan mencerna protein, seperti penyakit Crohn atau penyakit celiac. Kalau boleh kami rangkumkan disini, bahwa kadar albumin yang rendah dapat menunjukkan sejumlah kondisi kesehatan, termasuk: Jika dokter yakin kadar serum albumin rendah adalah karena penyakit hati, maka akan diperlukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan jenis penyakit hati spesifik, seperti hepatitis, sirosis hati, dan nekrosis hepatoseluler. Dehidrasi dapat menyebabkan kadar albumin serum yang tinggi. Namun, tes serum albumin biasanya tidak diperlukan untuk mendiagnosa dehidrasi.
13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Elaine K. Luo, M.D., Function of albumin (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321149.php), 8 March 2018.
Carissa Stephens, RN, CCRN, CPN, Function of albumin (https://www.healthline.com/health/albumin-serum), 23 June 2017.
NCBI, Function of albumin (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459198/).

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app