5 Kondisi Yang Bisa Dialami Jika Kurang Tidur

Dipublish tanggal: Sep 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Pentingnya tidur untuk manusia bahkan setara dengan kebutuhan makan dan bernapas. Kurangnya tidur bisa menimbilkan penyakit yang bisa menyerang kapan saja. Apa saja yang terjadi jika kita kurang tidur?

Tidur adalah hal pokok yang harus didapatkan tubuh. Pada saat kita tidur tubuh akan ber istirahat dan membenahi diri, baik kondisi fisik maupun kondisi mental, hal itu akan membuat badan kita merasakan segar ketika bangun yang siap untuk menjalani aktivitas. 

Tidur juga bisa mempengaruhi tumbuh kembang pada anak dan remaja. Karena pada saat tidur hormon tumbuh kembang akan dikeluarkan.

Yang bisa terjadi jika Anda Kurang Tidur

Kebutuhan tidur sangat penting dan setiap orang memiliki pola tidur yang berbeda. Namun secara umum tidur yang berkualitas yaitu selama 7 – 9 jam untuk setiap hari, agar tubuh berjalan dengan optimal. 

Berbeda dengan orang dewasa untuk anak-anak dan remaja dibutuhkan 8 – 10 jam dalam sehari untuk mendapatkan kualitas tidur yang bagus.

Bisa menderita penyakit yang serius

Banyak orang yang menderita insomnia yang memiliki penyakit yang berbahaya. Insomnia merupakan sebuah gangguan susah tidur, orang yang menderita insomnia dapat menderita irama jantung, gagal jantung, bahkan bisa mengalami serangan jantung

Hal ini terjadi karena orang yang kurang tidur tidak akan optimal dalam memperbaiki tubuhnya ketika tidur. Itulah sebabnya orang yang kurang tidur bisa menderita penyakit jantung. Penderita susah tidur juga bisa terkena penyakit lainnya, seperti diabetes, obesitas, stroke, tekanan darah tinggi, dan kanker.

Mudah sakit susah sembuh

Sistem kekebalan tubuh akan regenerasi ketika Anda tertidur. Jika Anda tidak memiliki waktu tidur yang cukup, sistem kekebalan akan menjadi kurang optimal. 

Kondisi ini menyebabkan kemampuan dalam menghadapi dan melawan infeksi akan terhambat dan akan membuat proses kesembuhan menjadi terhambat. Oleh sebab itu, memiliki tidur yang berkualitas menjadi sangat penting. 

Menurunkan performa seks

Hasrat seksual akan menurun ketika kurangnya jam tidur dan juga akan membuat kepuasan seksual berkurang. Hasrat seksual berkurang karena mereka yang kurang tidur mengalami kelelahan, rasa kantuk, dan bisa meningkatkan stresr. Bagi kaum pria, kondisi kurang tidur juga akan mempengaruhi kadar testoteron.

Menurunkan daya ingat

Ketika tertidur, Anda akan memasukan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya selama seharian ke short-memori. Pada saat tertidur, saraf yang mendukung ingatan mengalami penguatan. 

Jika dalam keadaan tertidur, maka dengan otomatis akan menyimpan ingatan yang telah Anda lakukan dalam seharian. Terdapat penelitian yang menyimpulkan bahwa kurang tidur akan mempengaruhi kemampuan otak untuk mengolah informasi. 

Dan perlu di ingat juga bahwa kurang tidur akan memberikan rasa kantuk ketika Anda beraktivitas, seperti saat ketika Anda sedang belajar dan konsentrasi berkurang karena mengantuk. Jika hal tersebut terus berlanjut, maka ingatan Anda akan melemah.

Mempercepat penuaan dini

Kurang tidur akan membuat kulit terlihat pucat dan mata yang bengkak. Dan jika hal tersebut terus berlanjut, maka akan mengakibatkan kulit terlihat kusam dan akan muncul kerutan.

 Terdapat juga lingkaran hitam dibawah mata. Hal tersebut terjadi karena produksi yang berlebih pada hormon kortisol. Hormon kortisol akan membunuh kolagen yang berfungsi menghaluskan dan membuat kulit elastis. 

Kurangnya tidur akan mengurangi produksi hormon pertumbuhan, yang bertugas untuk membantu menumbuhkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

Selain masalah di atas, kurang tidur juga akan menjadi masalah ketika kita berada dijalan raya, yang akan mengakibatkan kecelakaan karena rasa kantuk yang dirasakan ketika Anda sedang berada di kendaraa. Juga bisa mengakibatkan kecelakaan kerja ketika berada dilokasi pekerjaan yang berbahaya.

Kurang tidur yang dilakukan terus menerus akan memberikan dampak yang kurang baik bagi tubuh dan kesehatan. Meskipun kurang tidur bukanlah sesuatu yang menakutkan, setidaknya kondisi ini harus ditangani dengan tepat karena dapat menjadi sebuah penyakit yang berbahaya. 

Jika Anda sering mengalami kurang tidur, lebih baik segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan tindakan dan penanganan yang lebih lanjut. 


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Sleep Problems: An Emerging Global Epidemic? Findings From the INDEPTH WHO-SAGE Study Among More Than 40,000 Older Adults From 8 Countries Across Africa and Asia. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3397790/)
Sleepless in Indonesia: When sleeping disorders and mental health are intertwined. The Jakarta Post. (https://www.thejakartapost.com/life/2018/03/13/sleepless-in-indonesia-when-sleeping-disorders-and-mental-health-are-intertwined.html)
Repaying your sleep debt. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/womens-health/repaying-your-sleep-debt)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app