16 Penyakit Berbahaya Yang Disebabkan Oleh Bakteri

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 7 menit
16 Penyakit Berbahaya Yang Disebabkan Oleh Bakteri

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Bakteri adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan memiliki manfaat serta risiko tertentu. Misalnya bakteri di dalam usus besar yang membantu proses pencernaan makanan. Namun di sisi lain, ada jenis bakteri tertentu yang dapat menyebabkan infeksi penyakit 
  • Sejumlah penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri antara lain TBC (Tuberkulosis), tipes, diare, disentri, difteri, kolera, pneumonia, gonore atau kencing nanah, tetanus, sifilis, hingga leptospirosis
  • Dari sekian penyakit tersebut, umumnya penyakit yang timbul memiliki gejala yang berbeda-beda dan disebabkan oleh jenis bakteri yang berbeda pula. Maka diperlukan pemeriksaan dan diagnosa oleh dokter

Bakteri adalah mahluk hidup unik dengan ukuran tubuh yang sangat kecil hingga disebut mikroorganisme. Keberadaan bakteri yang melimpah ruah di bumi ini sebagiannya bermanfaat untuk kehidupan, contohnya bakteri di dalam usus besar yang membantu proses pencernaan makanan dan menangkal mikroba berbahaya. Namun di sisi lain, ada jenis bakteri tertentu yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri umumnya bersifat menular dan membahayakan manusia. Bakteri jahat dapat masuk melalui makanan dan minuman atau kontak dengan kulit manusia. Penyakit yang ditimbulkannya pun bervariasi, mulai dari yang ringan hingga berat bahkan yang berisiko tinggi menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, perlu pemahaman yang baik tentang penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini. Tujuannya agar saat penyakit ini mewabah, masyarakat dapat menghindari penyebabnya serta meminimalisir risiko yang ditimbulkan. Berikut ulasan beragam penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri

1. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis atau yang sering disingkat sebagai TB atau TBC merupakan penyakit menular yang sangat luas penyebarannya di seluruh dunia. Terlebih lagi, TB dapat menular dengan mudah melalui sekresi batuk penderitanya yang menyebar di udara.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini terbilang cukup ganas dan sulit disembuhkan. Butuh waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk menjalankan terapi pengobatan TB yang lengkap dan tanpa putus.

Gejala: Berat badan turun drastis, batuk kronis, demam, kurang nafsu makan dan berbagai ciri-ciri lainnya seperti berikut: Ciri-ciri tuberkulosis (TBC).

Penyebab: Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui sekresi batuk penderitanya. Bakteri ini akan menyebar di udara dan terhirup ke paru-paru orang lain, ketika sistem imun orang tersebut lemah maka ia akan terinfeksi dan menderita TBC.

2. Tipes

Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang kurang dijaga kebersihan lingkungan dan makanannya. Anak-anak juga lebih rentan karena belum sempurnanya sistem imun yang mereka punya.

Gejala: Demam tinggi hingga 40ºC dan bertahan beberapa hari, sakit perut, sembelit atau diare. Lengkapnya baca: Ciri-ciri dan gejala penyakit tipes. Pada anak-anak terdapat sedikit perbedaan seperti penjelasan berikut ini: Gejala tipes pada anak.

Penyebab: Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui feses atau urin penderitanya. Makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri dari feses atau urin inilah yang akan memicu munculnya tipes.

3. Diare

Diare termasuk penyakit yang sering di alami terutama pada anak-anak. Ditandai dengan sakit perut dan feses atau tinja yang berbentuk encer serta BAB yang lebih sering. Penyakit ini umumnya dapat diatasi dengan mudah menggunakan obat diare di apotik atau menggunakan bahan alami seperti daun jambu biji. Namun perlu perhatian serius jika diare terjadi lebih sering dan tidak reda dengan pemberian obat diare biasa.

Gejala: nyeri perut, feses lebih lunak atau encer dari biasanya, lebih sering BAB, dehidrasi.

Penyebab: berbagai penyebab dapat memicu munculnya diare dan yang cukup sering adalah akibat infeksi bakteri di pencernaan. Masuknya berbagai jenis bakteri seperti Escherichia coli, Campylobacter, Clostridum difficile, Salmonella, dan Shigella yang kemudian menginfeksi, dapat memicu diare.

4. Kolera

Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran pencernaan yang menyebabkan penderitanya mengalami diare dan dehidrasi parah. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal terutama pada anak-anak.

Gejala: diare secara tiba-tiba dan sering, dehidrasi, mual dan muntah serta kram perut.

Penyebab: kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae yang dapat memproduksi toksin CTX. Racun ini akan menyebabkan tubuh sulit menyerap air, sehingga air lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk diare. Makanan laun, terutama kerang yang diambil di perairan yang terkontaminasi dan tidak dimasak hingga matang kerap jadi penyebab penularan utama penyakit ini.

Baca juga uraian lengkap tentang Kolera.

5. Disentri

Penyakit yang menginfeksi usus dan menyebabkan diare yang disertai darah dan lendir ini dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Gejala: diare yang disertai darah, mual, muntah dan kram perut.

Penyebab: disentri disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella pada saluran pencernaan. Terdapat beberapa jenis Shigella yang dapat menyebabkan disentri, yang paling umum adalah jenis Shigella sonnei, sementara jenis Shigella dysenteriae menyebabkan disentri yang paling parah. Kurangnya kebersihan menyebabkan bakteri ini dapat mengontaminasi melalui makanan atau minuman.

6. Difteri

Penyakit difteri menyerang selaput lendir pada tenggorokan dan hidung, terkadang juga hingga kulit. Penyakit ini sangat menular dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal bahkan mengancam jiwa.

Gejala: terbentuk lapisan abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sakit tenggorokan dan suara serak, demam dan menggigil, pembengkakan kelenjar limfa, pilek yang awalnya cair kemudian jadi kental dan berdarah.

Baca juga: Kenali dengan benar ciri dan gejala difteri.

Penyebab: Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang terhirup melalui udara dari bersin atau batuk penderitanya.

7. Pneumonia

Penyakit yang menyerang paru-paru dan lebih dikenal sebagai penyakit paru-paru basah ini menyebabkan terjadinya pembengkakan di kantong udara di ujung saluran paru-paru (alveoli). Alveoli akan berisi cairan atau nanah yang akan menyebabkan batuk berdahak hingga kesulitan bernafas.

Gejala: batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, hijau atau tercampur darah, nafas pendek, rasa sakit saat menarik nafas dan demam.

Penyebab: infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang menular melalui udara atau kontaminasi dalam makanan dan minuman.

8. Kusta

Hilangnya jari tangan penderita kusta

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi kulit, sistem saraf, selaput lendir, otot hingga mata. Penyakit ini terkadang distigmakan negatif sehingga terkadang penanganannya tidak maksimal, padahal kusta bisa disembukan.

Gejala: mati rasa, muncul lesi pucat yang tidak terasa sakit, tidak sakit saat terluka, kelumpuhan otot kaki dan tangan hingga kehilangan jari-jeri tangan.

Penyebab: kusta disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang diduga menular melalui cairan hidung penderitanya saat batuk atau bersin. Hewan armadilo dan simpanse juga diketahui dapat menularkan kusta ke manusia.

9. Gonore (kencing nanah)

Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan gonococcus. Kebiasaan buruk gonta-ganti pasangan merupakan penyebab utama munculnya penyakit ini.

Gejala: keluar lendir puti susu atau kuning kehijauan dari penis atau vagina, sering buang air kecil, pembengkakan kelenjar getah bening dan beberapa ciri lainnya seperti diulas berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit gonore.

Penyebab: berhubungan badan dengan penderita, menggunakan jarum suntik tidak aman atau diturunkan dari ibu ke anak.

10. Pes

Pes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang efeknya bisa berakibat fatal bahkan kematian. Penyakit ini dapat menyerang sistem limfa, sistem peredaran darah dan paru-paru.

Gejala: Terdapat 3 jenis pes dengan gejala yang berbeda dari masing-masing jenisnya seperti dijelaskan lengkap berikut ini: Gejala penyakit pes.

Penyebab: gigitan kutu yang terinfeksi, tergigit hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan terinfeksi seperti tikus, marmut, kelinci dan anjing.

11. Antraks

Antraks adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan tingkat bahaya yang cukup tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian. Belum lagi, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh hewan yang terinfeksi ke manusia.

Gejala: mual, pusing, tidak nafsu makan, muntah berwarna hitam atau coklat, BAB berwarna hitam, sakit perut parah, muncul borok atau koreng di kulit serta kesulitan bernafas.

Penyebab: bakteri Bacillus anthracis yang menginfeksi hewan ternak atau hewan liar yang kemudian ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan tersebut atau termakan dagingnya.

12. Tetanus

Penyakit tetanus menyebabkan kekakuan otot rahang dan leher bahkan hingga mengganggu kerja otot pernapasan. Jika tidak ditangani dengan benar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Gejala: kejang, ekakuan otot rahang, rahang terkunci (lockjaw), kesulitan menelan.

Penyebab: paparan spora bakteri Clostridium tetani pada luka kulit seperti luka bakar, terkena paku berkarat atau digigit hewan.

Baca juga: Penjelasan lengkap tetanus dan cara mengatasinya.

13. Pertusis

Pertusis atau biasa disebut sebagai batuk 100 hari merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini sangat menular dan dapat berakibat fatal jika menginfeksi bayi atau lansia dengan kekebalan tubuh rendah atau belum di vaksin.

Gejala: tahap awal mirip dengan batuk flu biasa, tahap selanjutnya batuk akan terjadi lebih sering dengan suara batuk yang lebih tinggi dan diawali dengan menarik nafas dalam lebih dahulu.

Penyebab: bakteri Ordetella pertussis dapat ditularkan penderita pertusis melalui udara dari semburan air liur selama batuk.

14. Sifilis

Penyakit menular seksual yang dikenal juga sebagai raja singa ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Hampir sebagian besar organ tubuh akan terpengaruh penyakit ini, namun pada awalnya hanya muncul lesi di area kelamin atau mulut tempat pertama bakteri masuk dan menginfeksi.

Gejala: muncul lesi dan pembengkakan kelenjar limfa di sekitar area awal infeksi, serta gejala lanjutan seperti di jelaskan berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit raja singa.

Penyebab: hubungan seksual dengan penderita sifilis, ciuman yang intens hingga terkontaminasi liur penderita sifilis, berbagi jarum suntik bekas penderita atau ditularkan pada bayi oleh ibu yang menderita sifilis.

15. Meningitis bakterialis

Meningitis bakterialis adalah kondisi infeksi pada selaput yang melindungi otak dan saraf tulang belakang yang disebabkan oleh bakteri. Saat terinfeksi lapisan meninges akan membengkak dan menekan sel saraf di sekitarnya dan menyebabkan kerusakan saraf.

Gejala: demam, sakit kepala berkelanjutan, mual dan muntah, sensitif terhadap cahaya, gejala akan sedikit berbeda jika meningitis terjadi pada bayi atau anak-anak. Baca penjelasan lengkap gejala meningitis berikut: Ciri-ciri meningitis yang perlu diwaspadai.

Penyebab: infeksi bakteri Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, dan Listeria monocytogenes.

16. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira sp yang mengontaminasi makan atau minuman. Tikus dan anjing merupakan hewan yang kerap menjadi pembawa bakteri Leptospira. Umumnya penyakit ini mewabah di area bekas banjir atau area kumuh yang banyak tikus.

Gejala: mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, diare, sakit perut, demam, ruam dan konjungtivitis.

Penyebab: makanan atau minuman yang terkontaminasi urin tikus atau anjing yang membawa bakteri Leprosis.

Beragam penyakit di atas sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter jika menjangkiti Anda atau lingkungan Anda. Pencegahan merupakan cara terbaik untuk menghindari risiko yang mungkin ditimbulkan dari penyakit-penyakit ini.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bacterial vs. Viral Infections: The Differences Explained. WebMD. (https://www.webmd.com/a-to-z-guides/bacterial-and-viral-infections)
Infections: Symptoms, Types, Causes, Treatments, List, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/infections)
Infection: Types, causes, and differences. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/196271.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app