Jangan Abaikan Gigitan Nyamuk Berbahaya Ini!

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 21, 2021 Waktu baca: 3 menit
Jangan Abaikan Gigitan Nyamuk Berbahaya Ini!

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Gigitan nyamuk ternyata tidak bisa dianggap sepele karena dapat menjadi media penularan virus penyebab penyakit berbahaya
  • Malaria dan demam berdarah merupakan 2 jenis penyakit menular yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dan bisa meningkatkan risiko kematian
  • Penyakit Chikungunya dapat menimbulkan gejala seperti demam tinggi dan nyeri otot, sakit kepala, bengkak di persendian, dan ruam pada kulit
  • Penyakit kaki gajah atau filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing dan ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk
  • Penyakit yellow fever atau demam kuning akibat nyamuk Aedes Aegepty dan Haemagogus spp bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi 
  • Klik untuk membeli paket vaksin yellow fever secara online dengan harga terbaik di klinik kesehatan terpercaya hanya melalui HDmall

Gigitan nyamuk tak hanya mengganggu karena menyebabkan gatal dan bentol pada kulit, tetapi bahkan dapat menyebabkan penyakit berbahaya. 

Penyakit akibat gigitan nyamuk dapat terjadi akibat paparan virus atau parasit yang terdapat dalam tubuh nyamuk dan ditularkan ke manusia. Jenis nyamuk dan penyakitnya pun bermacam-macam sehingga perlu diwaspadai gejala dan cara penanganan masing-masing penyakit. 

5 Penyakit Berbahaya Akibat Gigitan Nyamuk

Selain menyebabkan peradangan dan gatal di kulit, nyamuk juga terbukti dapat menjadi media penyebaran beberapa virus berbahaya, seperti:

1. Malaria

Malaria adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk malaria. Kebanyakan malaria dapat disembuhkan tetapi malaria otak (Plasmodium falciparum) dapat menyebabkan kematian hanya dalam waktu yang sangat singkat, yakni 1-2 hari setelah terinfeksi sehingga malaria bisa dikategorikan sebagai penyakit mematikan. 

Biasanya malaria menyebabkan demam setiap hari yang kemudian berlanjut menjadi demam kambuhan setiap 2-3 kali sehari. Gejala malaria lainnya adalah menggigil, flu, muntah, diare, serta penyakit kuning.

Baca juga: Berbagai Gejala Malaria yang Perlu Diwaspadai dan Pengobatannya

2. Demam berdarah

Penyebaran virus demam berdarah bisa terjadi karena terinfeksi nyamuk hitam bergaris-garis putih. Selain menjadi media penyebar demam berdarah, nyamuk jenis ini juga sering disebut nyamuk demam kuning karena dapat pula menyebabkan penyakit demam kuning. 

Saat pertama terkena gigitan nyamuk demam berdarah, penderita biasanya akan merasakan gejalanya telah membaik terutama setelah minum banyak air putih dan istirahat. Namun, jika terkena virus serupa dan terjadi secara berulang, hal itu bisa berakibat fatal jika tidak segera mendapat pertolongan medis.

Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat celcius selama seminggu, pendarahan dari mulut atau hidung (mimisan), BAB berdarah, bintik-bintik merah pada kulit, sakit perut, tidak nafsu makan, hingga muntah. 

Jika demam berdarah sudah tahap parah, penderita akan merasakan nyeri sendi dan tulang serta rasa dingin di ujung tangan dan kaki.

Baca juga: Pencegahan Demam Berdarah

3. Demam kuning

Virus demam kuning termasuk penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk. Sama seperti penyakit demam berdarah, penyakit demam kuning juga disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegepty dan Haemagogus spp. Nyamuk pembawa demam kuning kebanyakan menggigit di siang hari. 

Setelah seseorang digigit nyamuk, gejala demam kuning biasanya muncul sekitar 3-6 hari kemudian dengan 3 tahapan gejala yang berbeda:

  • Tahap pertama: Pusing, nyeri otot dan sendi, demam, wajah kemerahan, nafsu makan hilang, muntah, kulit kekuningan
  • Tahap kedua atau tahap remisi: Setelah 3-4 hari melewati tahap pertama, gejala akan hilang dan penderita mungkin saja merasa sembuh, tapi mungkin juga lanjut ke tahap selanjutnya dalam waktu 24 jam
  • Tahap ketiga atau tahap keracunan: Organ-organ vital mulai terkena virus dan bisa mengakibatkan gagal jantung, hati, dan ginjal, gangguan pembekuan darah, perdarahan, dan gangguan fungsi otak seperti meracau, kejang, koma atau pingsan hingga kematian. 

4. Chikungunya

Virus chikungunya juga termasuk salah satu penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejala chikungunya umumnya berupa demam tinggi dan nyeri otot, sakit kepala, bengkak di persendian, dan ruam pada kulit. 

Penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang parah tetapi bisa sembuh dalam waktu sekitar seminggu. Risiko virus chikungunya umumnya lebih rentan pada bayi baru lahir yang terinfeksi saat persalinan atau lansia di atas usia 65 tahun. 

Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah ataupun obat khusus untuk mengobati infeksi virus chikungunya, tetapi bisa dibantu dengan obat tradisional alami.

Baca juga: 5 Obat Chikungunya Tradisional 100% Alami

5. Penyakit kaki gajah

Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing dan ditularkan melalui gigitan berbagai jenis nyamuk. Penyakit kaki gajah memiliki sifat menahun atau kronis. 

Apabila tidak mendapat pengobatan sesegera mungkin, bisa menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik pada perempuan maupun laki-laki. 

Gejala klinis kaki gajah dapat berupa demam berulang selama 3-5 hari di mana demam dapat menghilang setelah istirahat dan muncul lagi saat bekerja berat. Selain itu, gejala lain penyakit kaki gajah adalah pembengkakan kelenjar getah bening tanpa luka tapi terasa panas dan nyeri di daerah lipatan paha dan ketiak.

Baca juga: Kaki Membengkak Setelah Digigit Nyamuk, Curigai Filariasis

Itulah 5 penyakit yang bisa terjadi akibat gigitan nyamuk. Pahami gejala yang mungkin timbul karenanya dan jika tak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Anda juga dapat mencegah terinfeksi virus demam kuning (yellow fever) yang sudah tersedia di beberapa rumah sakit atau klinik kesehatan.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mosquito Bites. MedlinePlus. (Accessed via: https://medlineplus.gov/mosquitobites.html)
Mosquito-Borne Diseases. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (Accessed via: https://www.cdc.gov/niosh/topics/outdoor/mosquito-borne/default.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app