Keseringan Makan Permen Pelega Tenggorokan Itu Bahaya, Kenapa?

Dipublish tanggal: Jul 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Keseringan Makan Permen Pelega Tenggorokan Itu Bahaya, Kenapa?

Sebelum mengkonsumsi obat-obatan, kebanyakan orang yang merasa sakit tenggorokan akan mencoba permen pelega tenggorokan untuk meringankan rasa sakit pada tenggorokan. 

Permen pelega tenggorokan umumnya bisa membantu melegakan sakit tenggorokan atau batuk yang mengganggu.

Kandungan permen pelega yang paling umum digunakan adalah mentol. Mentol adalah senyawa organik yang terbuat dari peppermint, eucalyptus, dan minyak mint lainnya. Menthol dapat membantu mendinginkan saluran udara dan menenangkan tenggorokan.

Secara umum, mengkonsumsi permen pelega tenggorokan tidak dapat menyebabkan overdosis dan aman untuk digunakan. Namun beberapa bahan yang terkandung di dalamnya seperti mentol, dapat menyebabkan overdosis jika dikonsumsi dalam jumlah yang sangat tinggi.

Permen pelega tenggorokan bisa terasa menenangkan dan membantu meredakan batuk, setidaknya untuk sementara. Dan jika gejalanya sangat parah, beberapa orang mungkin akan mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak.

Meskipun terjadinya overdosis sangat sulit, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengkonsumsi permen pelega tenggorokan atau mengkonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Kandungan mentol dalam permen pelega tenggorokan

Menthol merupakan komponen minyak peppermint yang memiliki efek dingin. Permen pelega tenggorokan biasanya mengandung 1 hingga 15 miligram (mg) menthol per tetes. Dosis yang dianggap berbahaya yaitu sekitar 50 hingga 500 mg menthol per kilogram (kg) berat badan.

Jumlah tersebut berarti seseorang yang memiliki berat 150 pound perlu mengkonsumsi setidaknya 340 hingga 3.400 permen pelega yang masing-masing mengandung 10 mg mentol, untuk mati karena keracunan mentol. 

Dan perlu juga  memakannya dalam waktu yang relatif singkat untuk risiko efek yang toksik.

Berapa banyak permen pelega tenggorokan yang sebaiknya dikonsumsi?

Tidak ada batasan standar untuk berapa banyak permen pelega yang dapat dikonsumsi. Hal tersebut karena jumlah mentol dan bahan lainnya bervariasi antara tiap merek.

Permen pelega tenggorokan harus diperlakukan sebagai obat, dengan mengikuti informasi pada label kemasan untuk mengetahui penggunaan dosis yang aman. 

Orang yang menggunakan obat lain atau yang memiliki kondisi kesehatan lain juga harus bertanya kepada dokter sebelum mengkonsumsi permen pelega tenggorokan atau obat baru lainnya.

Gejala apa yang dapat muncul jika makan terlalu banyak permen pelega tenggorokan?

Anda mungkin akan mengalami beberapa jenis gangguan pencernaan atau sakit perut sebelum munculnya gejala overdosis yang lebih serius pada permen pelega yang dikonsumsi secera berlebihan.

Jika Anda mengkonsumsi permen pelega tenggorokan dalam jumlah yang sangat besar, Anda mungkin mengalami gejala-gejala sebagai berikut:

Reaksi alergi terhadap mentol

Mentol dapat menyebabkan reaksi alergi. Reaksi-reaksi tersebut dapat berkisar dari ringan hingga parah. Beberapa orang mengembangkan reaksi pada kulit yang dikenal sebagai dermatitis kontak alergi

Sebuah kasus yang dilaporkan dalam Contact Dermatitis membahas seorang anak berusia 29 tahun yang mengalami pembengkakan, bibir bersisik karena menggunakan pasta gigi dan permen pelega tenggorokan yang mengandung mentol.

Anafilaksis atau reaksi alergi yang parah mungkin juga terjadi akibat paparan mentol. Namun, reaksi ekstrem tersebut jarang terjadi.

Mentol dapat menyebabkan iritasi bagi orang dengan kulit sensitif. Orang harus berhenti menggunakan permen pelega tenggorokan dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami kulit gatal, terbakar, atau bengkak setelah memakannya.

Segera hubungi rumah sakit terdekat jika setelah mengkonsumsi permen pelega tenggorokan Anda mengalami beberapa gejala alergi sebagai berikut:

  • Sulit bernafas
  • Mengi
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Tiba-tiba ruam atau gatal-gatal

Bagaimana cara mencegah Overdosis akibat permen pelega tenggorokan?

Agar terhindar dari munculnya gejala-gejala overdosis akibat mengkonsumsi permen pelega tenggorokan, sebaiknya selalu baca label pada kemasan dan berusaha untuk tidak melebihi dosis yang disarankan.

Jika Anda khawatir tentang overdosis, carilah permen pelega yang tidak mengandung mentol. Permen pelega yang mengandung madu atau yang mengandung pektin, yang secara alami ditemukan dalam buah, merupakan bahan alternatif yang manis dan menenangkan tenggorokan yang sakit. 

Berkumur dengan air garam juga merupakan cara lain untuk meringankan sakit tenggorokan Anda.

Sebaiknya jauhkan permen pelega tenggorokan dari jangkauan anak-anak karena anak-anak mungkin mengiranya permen. Permen pelega tenggorokan juga dapat menimbulkan bahaya tersedak pada anak kecil.

Jika Anda sudah mengkonsumsi permen pelega tenggorokan untuk mengatasi masalah sakit tenggorokan atau batuk, dan gejalanya tidak membaik dalam tujuh hari atau bertambah buruk, segera konsultasikan ke dokter terdekat.

 

 


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Waid ER. (2016). Patient education: Sore throat in children (beyond the basics). (http://www.uptodate.com/contents/sore-throat-in-children-beyond-the-basics)
Steckelberg JM. (2015). Is it true that honey calms coughs better than cough medicine does? (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/expert-answers/honey/faq-20058031)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app